Berbicara mengenai sampah emang gak ada abisnya, terlalu banyak yang dibahas. Yang paling simple tentang kebiasaan buang sampah pada tempatnya yang nyatanya belum semua orang miliki. Yang agak ribetnya, memilah-milah sampah dari mulai sampah kering, sampah basah, hingga sampah organik atau anorganik. Mau yang lebih ribet lagi? Mikirin gimana ngolah sampah yang udah menggunung di TPA. Selain baunya yang menyengat, gak sehat juga gak sih?
Oke mari beresin satu-satu.
Kesadaran membuang sampah pada tempatnya belum dimiliki semua orang karena mayoritas orang tidak terbiasa melalukan hal tersebut atau menyepelekan sampah. Setuju gak sih kalo membuang sampah pada tempatnya itu harus jadi sebuah kebiasaan? Kebiasaan itu yang dilakukan berulang-ulang dan dalam jangka waktu yang lama. Makannya, kebiasaan buang sampah ini harus diajarkan sedini mungkin.
Nah, kemarin aku baru ikutan press conference program kolaborasi dari AQUA dengan Sekolah.mu. AQUA dan Sekolah.mu mengajak anak Indonesia mengelola sampah sejak dini melalui e-Learning interaktif. Acara ini berlangsung hari Kamis, 6 mei 2021. Selama satu jam mulai dari jam 1 siang, aku belajar banyak dari berbagai narasumber di acara itu, diantaranya:
- Najelaa Shihab selaku Founder Sekolah.mu
- Intan Ayu Kartika selaku Danone-AQUA Brand Director
- Ratih Anggraeni selaku Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia
- Jumeri, S.TP., M.Si selaku Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kemendikbud
Lengkap sekali kan? Kita bisa melihat bagaimana pentingnya edukasi mengenai pengelolaan sampah kepada anak sejak usia dini dari berbagai sudut pandang. Pandemi membuat edukasi ini dibuat secara digital dengan e-Learning. Tapi tenang saja, sama sekali tidak mengurasi kualitas program, malah bisa menjangkau orang sebanyak mungkin untuk berpartisipasi dalam program ini.
Tentang Sampahku Tanggung Jawabku
Sebenarnya, modul Sampahku Tanggung Jawabku ini bukan sebuah hal baru. Modul ini sudah dibuat Danone-AQUA sejak tahun 2019 dan merupakan bagian dari program Bijak Berplastik yang juga merupakan inisiasi Danone-AQUA sejak tahun 2018.
Bijak Berplastik merupakan komitmen Danone-AQUA untuk mengurangi sampah plastik yang masuk ke lautan melalui model bisnis sirkular salah satunya dengan menggunakan kemasan galon isi ulang. Sampai saat ini, 24.844 orang sudah turut berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan dengan turut menjadi bagian #BijakBerplastik.
Sebenarnya, modul Sampahku Tanggung Jawabku sudah dipakai di berbagai sekolah dasar di beberapa daerah di Indonesia. Tapi karena pandemi dan sekolah diliburkan, modul ini akhirnya dimodifikasi agar bisa beradaptasi dengan kondisi saat ini. Karena itulah dibuat e-Learning untuk belajar modul Sampahku Tanggung Jawabku secara digital dan menjangkau lebih banyak orang.
Sasaran dari modul Sampahku Tanggung Jawabku adalah anak PAUD dan SD, dengan tujuan mengedukasio anak mengenai pengelolaan sampah sejak dini. Anak adalah generasi penerus yang akan merawat bumi ini kelak, makannya mereka harus diedukasi sejak dini supaya kesadaran mengenai pengelolaan sampah ini bisa menjadi kebiasaan yang akan dilakukan hingga dewasa.
Modul Digital Sampahku Tanggung Jawabku
Program Sampahku Tanggung Jawabku diperuntukan untuk dua kategori yaitu PAUD dan SD. Anak-anak akan mendapatkan materi belajar berupa video, buku cerita, aktivitas interaktif dan berbagai panduan pengelolaan sampah yang bisa diakses selamanya. Gak cuma materi, tapi ada mainnya juga kok jadi gak akan membosankan.
Di akhir program, anak-anak juga akan diminta untuk melakukan aksi nyata atau praktek langsung apa yang sudah dipelajari di modul tersebut. Anak-anak akan diminta untuk membuat biopori, diminta bercerita bagaimana proses pembuatannya, dan masih banyak lagi. Semua aksi dan karya anak-anak juga akan terdokumentasi, akan ada portofolionya. Keren kan?
Tujuan pembelajaran dari modul digital Sampahku Tanggung Jawabku ini ada 4:
- Memahami berbagai jenis sampah
- Memperkirakan dampak yang diakibatkan oleh berbagai jenis sampah
- Membuang sampah pada tempatnya
- Mengelola sampah untuk mengurangi jumlah dan dampaknya pada lingkungan
Anak akan belajar untuk mengembangkan kompetensi kecerdasan, reflektif, berprinsip, inovatif dan berorientasi pada tindakan. Apa saja aktivitas yang dilakukan?
Gimana cara Ikutan Program e-Learning Sampahku Tanggung Jawabku?
Untuk orang tua atau tenaga pengajar yang ingin mengakses program ini bisa langsung ke:
Oh iya, gak cuma bisa belajar mengenai pengelolaan sampah. Anak-anak juga bakalan punya temen baru dan sosialisasi disana. Eh gak cuma anak deh, guru sama orang tuanya juga bisa sharing dan dapet teman baru buat bertukar pengalaman. Seru!
Terus yang gak punya akses internet gimana? Atau sinyalnya jelek?
Tenang aja. Kemendikbud sudah menyiapkan materi soft copy yang akan didistribusikan ke sekolah-sekolah yang minim akses supaya semua orang bisa belajar.
Setelah selama satu jam mendapatkan penjelasan mengenai program Sampahku Tanggung Jawabku kolaborasi Danone-AQUA dengan Sekolah.mu ini aku yakin sih ini program yang keren banget dan yang punya anak PAUD sampai SD wajib banget ikutan ini.
Gak sembarangan loh, program ini dirancang khusus oleh ahlinya juga didukung oleh Kemendikbud. Gak cuma anak yang belajar, orang tuanya juga. Kalo Dara udah PAUD sih aku pasti mau ikutan programnya. Kapan lagi ada program GRATIS se-keren ini? Sayang kalo gak ikutan.
Post a Comment