Sekarang anakku usia 4 bulan, sebentar lagi makan. Lumayan deg-degan memikirkan soal MPASI ini. Apalagi aku sebagai Ibu tentu saja ingin memberikan yang terbaik untuk anak. Pokoknya, yang terbaik!
Beruntungnya aku selalu dapet kesempatan ikutan webinar-webinar yang edukatif, salah satunya webinar dari Danone Indonesia dengan tema "Festival Isi Piringku Anak Usia 4-6 Tahun" dengan tujuan membangun generasi sehat melalui edukasi gizi seimbang sejak dini. Webinar ini diselenggarakan dalam rangka Hari Gizi Nasional. Nah, pas banget!
Salah satu hal yang aku khawatirkan adalah mengenai gizi seimbang ini. Aku gak mau ngasih makan anak cuma asal kenyang, tapi harus bergizi. Sekarang gimana caranya makanan bergizi ini disukai anak dan tidak membosankan.
Webinar Festival Isi Piringku
Webinar ini diisi oleh pemateri yang merupakan ahli di bidangnya masing-masing, yaitu:
- Dr. Rr. Dhian Proboyekti Dipo, SKM, MA selaku Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI
- Ir. Harris Iskandar, Ph.D. selaku Widya Prada Ahli Utama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
- Vera Sugijanto selaku VP General Secretary Danone Indonesia
- Prof. Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, MSi selaku Ahli Gizi dan Ketua Tim Ahli Pengembangan Modul "Isi Piringku".
- Karyanto Wibowo selaku Direktur Suistainable Development Danone Indonesia.
- Lisnawati, S.Pd selaku Guru PAUD.
Diselenggarakan secara virtual selama 2 jam dari pukul 14.00-16.00 WIB tanggal 26 Februari 2021.
Diskusinya menarik banget, dan tentu saja banyak ilmu yang didapet. Penjelasannya mudah dimengerti juga untuk awam seperti aku. Mau tahu nih bahasannya apa aja?
Masalah Gizi di Indonesia
Ada sekitar 30,8% anak di Indonesia hidup dengan status gizi pendek atau stunting. Data ini berdasarkan angka Riskesdas 2018, masih lebih tinggi dibanding angka yang diajukan WHO maksimal 20%. Potensi terhambatnya akses anak-anak terhadap konsumsi gizi seimbang karena minimnya edukasi dan kondisi ekonomi yang rendah.
Apa jadinya jika kondisi ini tidak ditangani? Kualitas SDM di Indonesia bisa buruk yang akan berakibat kepada ekonomi. Otak anak dengan status stunting dan mal nutrisi susah menganaliusa permasalahan-permasalahan sederhana dan ketika menginjak remaja kemungkinan mengidap anemia.
Upaya perbaikan gizi ini baiknya dilakukan bersama-sama, tidak hanya menjadi tugas individu tapi juga negara. Edukasi mengenai gizi seimbang ini diharapkan bisa memberikan pemahaman kepada orang tua dalam pengaturan pola makan dengan makanan yang bergizi.
Apa Saja Masalah Makan Anak Usia 4-6 Tahun?
- Picky Eater
Picky Eater merupakan panggilan bagi orang yang pilih-pilih makanan. Anak cenderung menyukai makanan-makanan tertentu dan tidak menyukai makanan lainnya. Hal ini bisa disebabkan karena makanan yang kurang variatif atau selera makan yang berkembang.
- Susah Makan
Untuk masalah ini biasanya karena masalah psikologis. Salah satunya bisa karena paksaan orang tua kepada anak yang menyebabkan anak tidak nyaman dan takut untuk makan. Selain itu, bisa juga karena orang tua memberikan susu atau cemilan di dekat waktu makan sehingga anak sudah kenyang.
- Menolak Makanan
Anak bisa menolak makanan karena beberapa hal, diantaranya bisa karena bosan dengan makanan yang diberikan, rasa makanan yang masih asing, suasana yang tidak menyenangkan dan bisa juga cari perhatian. Coba cari tahu penyebabnya jika anak menolak makanan.
- Tidak Suka Makan Sayur
Rasa sayur yang dianggap hambar dan kurang enak bisa menyebabkan anak tidak suka sayuran atau malas makan sayuran. Atau mungkin, penyajiannya kurang menarik?
Solusi Masalah Makan pada Anak
Menurut Prof. Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, MSi, orang tua bisa mencoba beberapa tips berikut untuk mengatasi masalah makan pada anak:
- Biarkan anak mengonsumsi makanan yang beraneka ragam baik karbohidratnya, proteinnya, sayurannya dan buah-buahannya.
- Contohkan makan makanan bergizi pada anak. Anak cenderung mengikuti orang tuanya, jadi orang tua harus memberi contoh.
- Biasakan hidup sehat dan bersih.
- Lakukan aktivitas fisik.
- Pantau berat badan anak secara rutin.
Isi Piringku
Isi Piringku merupakan kampanye Kementerian Kesehatan tentang acuan sajian sekali makan yang digaungkan sejak tahun 2017 sebagai Pedoman Umum Gizi Seimbang yang sebelumnya dikeluarkan 1995. Dulu kampanye ini dikenal dengan "4 sehat, 5 sempurna" dan seiring berkembangnya zaman slogan tersebut dianggap tidak lagi cocok dan lahirlah Gizi Seimbang.
Begini seharusnya isi piring kita:
Jadi, selain makan makanan yang bergizi, idealnya kita juga harus menjaga kebersihan dengan mencuci tangan pakai sabun, melakukan aktivitas fisik 30 menit perhari, dan minum 8 gelas air.
Setelah ikutan webinar ini, aku jadi sedikit paham mengenai bagaimana memberikan gizi seimbang pada anak dan permasalahan susah makan pada anak. Semoga dengan banyak belajar, aku siap untuk memberikan yang terbaik bagi kesehatan dan gizi anakku.
Post a Comment