Sudah masuk 36 weeks, tapi aku sendiri masih belum menentukan mau lahiran dimana.
Iya, drama "Menentukan Tempat Lahiran" memang cukup alot. Udah survey ke beberapa klinik bersalin, masih belum ada yang bener-bener sreg. Aku sendiri baru bener-bener nyari tempat lahiran memang pas di trisemester ketiga. Alasannya? Gak ada sih. Emang terlalu santai aja, haha.
Selama kehamilan, aku kontrol di dr. Widyastuti, Sp.OG, M.Kes. Dokter ini adalah rekomendasi dari temenku, Dea, yang juga kontrol dan lahiran sama beliau. Dari pertama kehamilan sampai mau melahirkan, aku gak pindah-pindah dokter karena udah ngerasa cocok sama beliau.
Masalah mulai muncul ketika di awal trisemester ketiga plasenta masih ada di bawah, menghalangi sebagian jalan lahir. Karena hal tersebut, dokter menyarankan untuk berjaga-jaga lahiran dengan operasi caesar. Karena itulah fokus awal lahirannya ke operasi caesar dan pengen sama dokter Wid.
Tapi dikarenakan aku pake BPJS, aku gak bisa milih di faskes tempat dokter Wid praktek. Akhirnya, direkomendasikan ke RSKIA Bandung. Syukurlah, ternyata setelah masuk 30 weeks plasentanya sudah mulai bergeser ke samping dan kemungkinan bisa lahiran normal. Dari sana lah aku mulai cari-cari klinik buat lahiran normal.
Menemukan Brawijaya Clinic Bandung
Sejak awal, aku memang berencana untuk lahiran di klinik. Gak suka aja vibes rumah sakit. Ditambah kalau klinik kan biasanya gak terlalu besar, jadi gak terlalu hectic. Rumah sakit juga cukup menyeramkan di kondisi pandemi seperti sekarang. So, aku cari-cari klinik bersalin di Bandung dan dapet beberapa tempat.
Tapi, dari beberapa tempat itu belum ada yang sreg 100%. Gak tau kenapa, ada aja kurangnya. Yang satu deket rumah, tapi secara harga agak pricey. Yang satu tempat praktek dokter Wid tapi jauh dari rumah. Ada juga yang murah tapi kamarnya gak enakeun. Pokoknya banyak alasan-alasan yang bikin aku gak yakin 100%. Sampai sekitar seminggu sebelum lahiran, Ibu ngasih tahu kalau ada klinik di daerah Buah Batu. Sodaranya Ibu lahiran disana kemarin.
Setelah Googling, tempatnya ternyata deket dari rumah dan dari foto sih keliatannya bagus. Akhirnya memutuskan buat coba cek langsung kesana, siapa tahu cocok.
Pas dateng kesana, aku langsung bilang ke bagian front office kalau mau liat-liat kamar buat lahiran. Gak pake lama, aku langsung dianter buat liat-liat kamarnya sekaligus dijelasin berbagai fasilitasnya.
Tipe Kamar di Brawijaya Clinic Bandung
Ada 3 tipe kamar di Brawijaya Clinic, yaitu:
Kamar VIP ini paling luas. Fasilitasnya ada tempat tidur, TV LED, AC, kamar mandi dengan water heater, lemari es, bedsite cabinet, table meja makan dan sofa. Harga untuk kamar VIP ini mulai dari Rp 11.000.000.
Kamar Deluxe gak beda jauh sama VIP, bedanya cuma di kamar Deluxe gak ada lemari es. Harganya mulai dari Rp 10.000.000.
Tipe kamar ini punya 2 tempat tidur, jadi gak sendirian kamarnya. Selain itu ada kamar mandi dengan water heater, bedsite cabinet, TV LED, sofa dan overbed table. Kamar tipe ini harganya mulai dari Rp 8.900.000
Untuk ruangan melahirkan, terpisah dengan ruangan perawatan. Tapi setelah melahirkan, bayi akan tidur di kamar dengan ibunya.
First impression, ruangan perawatannya bersih dan rapi. Mungkin karena masih baru juga. Selain itu, total cuma ada 4 kamar, jadi menurut aku enak banget gak riuh.
Biaya Melahirkan di Brawijaya Clinic Bandung
Biaya melahirkan di Brawijaya Clinic Bandung sesuai dengan tipe kamarnya. Tapi, itu hanya estimasi. Diluar tindakan khusus atau penambahan lainnya.
Fasilitas yang didapat dengan harga tersebut termasuk biaya persalinan normal, biaya administrasi, tindakan dokter kandungan dan dokter anak, kamar perawatan ibu dan bayi selama 3 hari 2 malam, pemeriksaan bayi baru lahir, alkes dan obat-obatan standar, serta makan untuk pasien.
Kenapa Memilih Melahirkan di Brawijaya Clinic Bandung
Menurutku, Brawijaya Clinic Bandung ini worth it banget dari segi harga dan fasilitas yang didapatkan. Selain itu, ruangan perawatannya juga nyaman, bersih dan rapi. Harga juga sudah termasuk perawatan selama 3 hari 2 malam, cukup lama untuk yang biasa lahiran normal.
Selain itu, harganya juga termasuk tindakan oleh dokter spesialis. Oh iya, ketika pertama kali datang ke Brawijaya Clinic Bandung untuk cek ruangan, aku cerita kalau perutnya udah kenceng terus tapi gak ada mules. Akhirnya, disarankan buat di cek sama dokter disana. Kebetulan hari itu, dokter yang lagi praktek adalah dr. Ryandra Prakarsa Tryastama, Sp.OG. Aku sih iya-iya aja disaranin buat cek, dan iya-iya aja dokternya siapapun. Ternyata, dr. Ryandra ini terkenal dan gak nyesel sama sekali secara gak sengaja check up sampai lahiran sama beliau karena baik banget!
Gak tau kenapa, semacam jatuh cinta pada pandangan pertama sama Brawijaya Clinic Bandung. Karena setelah dari sana, aku mantap buat lahiran disana sampai udah langsung bayar DP, haha.
Dan aku gak pernah nyesel sama keputusan aku untuk melahirkan di Brawijaya Clinic Bandung. Setelah lahiran disana, aku beneran ngerasain banget staf disana bisa jadi support system buat proses lahiran aku. Mereka helpful banget. Bidannya, staffnya, dokternya, semuanya pada baik.
Makanan di Brawijaya Clinic Bandung juga enak-enak, apalagi teh manisnya. Aku minta banyak banget teh manis kayaknya pas disana, hehehe.
Aku rekomen banget sih buat ibu-ibu di Bandung yang masih bingung cari tempat lahiran buat lahiran di Brawijaya Clinic Bandung. Bener-bener worth it! Diurusin banget pokoknya. Baju digantiin, mau ke toilet dianter, dipasangin pembalut, ditenangin pas udah gak kuat banget kontraksi, rutin di cek perkembangannya, diajarin cara menyusui dan ngurus bayi, bahkan ada fasilitas pijat laktasi. The Best!
So, aku pribadi, suami, dan mama yang nungguin langsung pas persalinan disana ngerasa nyaman banget, berasa banget support systemnya. Untuk cerita melahirkannya nanti aku share di blog post terpisah ya!
Mbak ada foto2 untuk kamarnya ga yg real nya? Di tunggu untuk cerita melahirkannya ya. Ku juga berencana mau lahiran di Bdg tepatnya di Brawijaya ini, krna masih baru susah juga nemu review nya. Thanks
ReplyDeleteHalo Mbak. Aku ga sempet foto2 kemarin :( Tapi beneran mirip kok kamarnya. Atau biar pasti bisa langsung liat-liat kesana :D
DeleteHallo mbak..terimakasih reviewnya..aku jd lbh ykin mau lahiran dsna.. Tp maaf sblmnya klo blh tau untuk biaya persalinan trsbt.. Ttp sgtu atau ada tmbhn lain2 mbak ?
ReplyDeletekalo gak ada tindakan tambahan tetep segitu Mbak. Kalo aku kemarin ada induksi, itu diluar harga paket. Kalo makan, pakaian, biaya pemeriksaan bayi, visit dokter, rapid, dll udah termasuk di paket.
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMbak, d brawijaya clinic bisa pakai bpjs gak ya kalo untuk konsul? Makasih sebelumnya
ReplyDeleteHalo mbak. Setau aku gak bisa, tapi coba tanya langsung aja ke kliniknya. Sama-sama Mbak
DeleteHalo mba untuk cek ke dokternya dikenakan tarif kisaran berapa yah ? Terima kasih sebelumnya
ReplyDeleteSince Ohio passed the tort reform that no patient can get more than $250,000.00 no matter how blatant the doctor's error was. Only in Cleveland do we have to pick a team the Clinic Team , or the University Team. When I had a horrible accident falling off my horse I was taken to Hillcrest. I have a very unusual autoimmune disease called Behcets that about one of 15,000.00 people in the whole United States has. Most US have never heard of it and couldn't diagnose it even if they did see a case. https://dynamichealthstaff.com/nursing-jobs-in-saudi-arabia
ReplyDeleteA cheap eye test can be found all over our area these days and many parents, who are instructed by concerned teachers to have their child's eyes tested, believe that if they take their child to have a cheap eye test, then everything is OK. The fact is that such an eye examination can be detrimental to the learning and development of your child, because only a limited array of tests are performed, and many visual problems that affect learning, dyslexia and concentration are overlooked. https://visualaidscentre.com/service/eyes-specialist-delhi/
ReplyDeleteUntuk biaya induksi nya sendiri brp kak?
ReplyDelete