Pembelajaran mengenai kehamilan ini bukan hanya diperuntukan bagi ibu yang sedang hamil saja, tapi untuk semua calon ibu bahkan suami juga harus mempelajari hal seperti ini loh supaya mengerti kondisi seperti ini baik dari segi medis maupun psikologis.
Apa itu Kehamilan Resiko Tinggi?
Menurut medis, kehamilan resiko tinggi adalah kondisi yang dapat berpengaruh pada keadaan ibu dan juga janinnya. Kondisi kehamilan resiko tinggi ini bisa disebabkan karena:
- Hamil dengan penyakit penyerta seperti asthma, kelainan paru, diabetes, kelainan jantung, kelainan ginjal atau penyakit autoimun.
- Hamil dengan penyulit seperti pre eklampsia, eklampsia, GDM, hipertensi, IVF, miom, kelainan letak plasenta, infeksi, ancaman persalinan atau preterm.
- Hamil dengan riwayat operasi terdahulu seperti operasi ginekologi, operasi jantung, dll.
Jika tidak ditangani dengan baik, kemungkinan yang tidak diinginkan bisa terjadi seperti kelahiran bayi dengan berat badan rendah, perkembangan janin yang tidak sempurna, prematur, dll.
Penyebab Kehamilan Resiko Tinggi
Selain faktor penyakit, kekurangan nutrisi saat hamil juga bisa menjadi penyebab kehamilan resiko tinggi. Dr. dr. Ali Sungkar SpOG(K), Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan menyatakan bahwa menurut Born Too Soon Report (2011), Indonesia menempati peringkat 5 di antara negara-negara dengan jumlah kelahiran prematur terbesar dengan angka 675.700 bayi di tahun 2010.
![]() |
Dr. dr. Ali Sungkar SpOG(K) sedang menjelaskan mengenai Kehamilan Resiko Tinggi |
Berbagai faktor resiko kehamilan resiko tinggi masih banyak ditemui di Indonesia. 1000 hari pertama kehidupan, termasuk 270 hari di dalam kandungan merupakan masa penting yang akan mempengaruhi kondisi kesehatan dan tumbuh kembang anak di masa depan. Ibu hamil harus mewaspadai, menghindari dan menangani kehamilan resiko tinggi.
Penanganan Kehamilan Resiko Tinggi
Untuk meminimalisir resiko yang tidak diharapkan, ibu hamil dianjurkan segera mengunjungi fasilitas kesehatan di awal kehamilan, rutin mengontrol kondisi kandungan dan mendapatkan saran dari tenaga medis profesional mengenai nutrisi yang dibutuhkan.
Salah satu cara penting penanganan kehamilan resiko tinggi adalah dengan memenuhi kebutuhan makro dan mikro yang bervariasi di tiap tahapan mulai dari pra-kehamilan, trisemester 1,2 dan 3, serta saat menyusui. Asupan makanan ibu harus diperhatikan, konsumsi makanan yang mengandung zat gizi penting seperti protein, karbohidrat, lemak, kalsium, zat besi, vitamin A, vitamin D, vitamin B12, asam folat dan iodine.
Asupan nutrisi yang baik pada masa kehamilan juga bisa membuat anak terhindar dari resiko penyakit kronis di masa dewasa kelak seperti hipertensi, diabetes, jantung dan berbagai penyakit lainnya.
Dukungan bagi Ibu dengan Kehamilan Resiko Tinggi
Tidak hanya didukung dengan asuoan nutrisi dan bantuan medis, ibu dengan kondisi kehamilan resiko tinggi juga sangat membutuhkan dukungan psikologis. Putu Andani, M.Psi., Psikolog dari Tiga Generasi memaparkan bahwa dukungan support sistem itu sangat penting bagi mental ibu. Bayangin deh, dalam kondisi hamil normal saja ibu sudah dihadapkan dengan berbagai tantangan dan perubahan psikologis apalagi dengan kondisi kehamilan resiko tinggi?
Dukungan support system ini bisa jadi penanggulangan stres yang bisa membantu ibu mengelola tekanan secara sehat. Siapa saja support system yang dimaksud? Mulai dari diri ibu sendiri, suami, keluarga serta teman dekat.
Dukungan suami, keluarga dan teman juga sangat penting loh untuk membantu membuat ibu tidak merasa sendirian saat menjalani kehamilan beresiko tinggi. Caranya? Bisa dengan bikin mood ibu happy, menomorsatukan gizi ibu dan mendukung ibu mengonsumsi nutrisi seimbang yang dibutuhkan pada masa kehamilan.
![]() |
Putu Andani, M.Psi., sedang menjelaskan mengenai pentingnya support system bagi ibu dengan kehamilan resiko tinggi |
Pengetahuan mengenai kehamilan resiko tinggi ini membuatku aware bahwa nutrisi itu sangat penting untuk hidup dan kehidupan. Ini ilmu yang akan sangat bermanfaat untukku kelak, ketika sudah menikah.
wauhh lumayan beresiko ya ternyata, :((
ReplyDeletetipe makanan juga harus diperhatikan ya
ReplyDeleteiya, dan harus bernutrisi tentunyaa
Delete