Karena memiliki keterbatasan baik secara fisik maupun mental, penyandang disabilitas tidak bisa sepenuhnya beraktivitas seperti orang normal. Penyandang disabilitas sering tidak mendapatkan hak dan kesempatan yang sama seperti warga masyarakat lainnya. Penyandang disabilitas lebih sering dikasihani, disamakan dengan orang sakit dan tidak berdaya, sehingga tidak perlu diberikan kesempatan untuk bekerja.
Saat ini, perhatian terhadap penyandang disabilitas sudah mulai ada. Dari segi infrastruktur terutama di Jakarta, trotoar dan jembatan penyebrangan orang beberapa sudah ramah disabilitas. Transportasi umum, Transjakarta juga memiliki spot khusus penyandang disabilitas. Beberapa fastfood restaurant juga mempekerjakan disabilitas, termasuk salah satu coffee shop di Jakarta ini, Sunyi House of Coffee and Hope.
Rumah untuk Secangkir Kopi dan Harapan
Sunyi House of Coffee and Hope didirikan lima anak muda yakni Mario Gultom, Almas Nizar, Irfan Alvianto, Fernaldo Garcia dan Yo Renno Widjaja. Konsep yang dipilih adalah social enterpreneur dimana diajarkan mengenai kesuksesan suatu negara dimulai dari kesetaraan.
Barista di Sunyi House of Coffee and Hope ini adalah penyandang tuli dan tuna daksa. Tapi jangan diragukan, makanan dan kopi disini enak banget!
Bangunan ini juga ramah terhadap disabilitas. Suasananya asik, dekorasi tidak berlebihan. Disini tersedia tempat duduk di indoor dan outdoor. Enak juga sih sepertinya buka laptop disini.
Berinteraksi dengan Penyandang Disabilitas
Dari interaksi singkat itu, kamu akan mendapatkan pengalaman terbaik untuk berkomunikasi dengan penyandang tuli, apalagi jika kamu belum pernah melakukannya sama sekali.
Selain itu, kamu juga bisa belajar bahasa isyarat disini. Ada sebuah informasi mengenai bahasa isyarat yang bisa kamu praktikan langsung disana, atau belajar bahasa isyarat singkat mengenai ucapan terima kasih atau sekedar menyapa halo.
Sunyi House of Coffee and Hope juga ternyata menyediakan pendamping translator bagi tamu yang tidak mengerti bahasa isyarat.
Lokasi
Dengan adanya Sunyi House of Coffee and Hope ini menunjukan bahwa penyandang disabilitas pun mampu bekerja dengan baik. Mereka layak diberikan kesempatan untuk bekerja, untuk bertumpu pada kaki sendiri. Ingat, Penyandang disabilitas adalah orang normal yang memiliki keterbatasan.
Very Nice kak
ReplyDeletekalo ga salah saya pernah nih nonton lipitannya tp lupa dimana. konsep seperti ini bagus banget untuk membantu teman2 difabel dalam pekerjaan.
ReplyDelete