Pas ke Turki aku dibikin terkagum-kagum sama transportasi umum disana baik dari segi fasilitas sampai ketepatan waktu. Gak ada orang-orang yang teriak-teriak di eskalator buat nyuruh orang yang berdiri pindah ke kiri, ga ada dorong-dorongan lebay pas masuk kereta, gak ada. Setiap transportasi umum terintegrasi dengan baik, jadi gak bingung.
Baca juga: Transportasi Umum di Istanbul
Menurutku, Turki bisa rapi gitu karena masyarakatnya udah terbiasa untuk tertib. Di eskalator mereka udah tahu kalau mau diem berdirinya di kanan sedangkan kalau mau jalan di kiri, gak perlu diteriakin. Mau naik kereta udah tau aturannya yang turun dulu, bukan yang naik, jadi gak perlu berantem pas mau naik kereta. Turki pokoknya bener-bener bikin aku betah buat naik transportasi umum.
Setelah solo traveling ke Turki itu, aku memutuskan untuk rajin naik transportasi umum juga di Jakarta. Meskipun niat itu tetep aja luntur setelah sampai Jakarta, tapi atleast sekarang aku rajin naik KRL, sebuah kemajuan.
Kekaguman aku tentang metro dan tram di Istanbul ternyata bisa aku rasain disini setelah kemaren nyobain MRT Jakarta! Mau tau ulasannya gimana?
Apa itu MRT?
Sebelum bahas lebih jauh soal MRT, udah tau belum MRT itu apa?
MRT adalah singkatan dari Mass Rapid Transit yang merupakan sebuah sistem transportasi transit cepat menggunakan kereta rel listrik. Di Jakarta, MRT mulai dibangun tanggal 10 Oktober 2013 dan selesai Maret 2019.
MRT Jakarta ini menggunakan sistem jaringan bawah tanah, pertama di Indonesia. Ada 6 stasiun bawah tanah dengan panjang 6 km.
Rute MRT Jakarta
MRT Jakarta fase 1 ini melalui 13 stasiun dengan panjang lintasan 16 kilometer. Stasiun terdiri dari tujuh stasiun layang yaitu Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M dan Sisingamangaraja, juga enam stasiun bawah tanah yaitu Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas dan Bundaran HI.
![]() |
Sumber: Detik.com |
Jam Operasional
MRT Jakarta akan beroperasi setiap hari mulai pukul 05.00-24.00 WIB, mirip sama di Turki. Rentang waktu antarkereta di jam sibuk adalah 5 menit.
Btw, waktu tempuh Bundaran HI-Lebak Bulus dengan MRT cuma 30 menit loh!
Stasiun MRT Jakarta juga sepertinya bekerjasama dengan Gojek sih. Ini di Stasiun Dukuh Atas!
Fasilitas
Fasilitas di stasiun MRT Jakarta ini cukup lengkap mulai dari eskalator, elevator, tangga, mesin tiket, information center, toilet, ruang menyusui, mushola, area komersil dll. Ada line guide juga untuk tuna netra dan signnya juga jelas serta menggunakan dua bahasa. Jadi gak bikin bingung turis mancanegara yang mau naik MRT.
Fasilitas di MRT Jakarta sebenarnya gak beda jauh sama KRL, ada kursi umum, kursi prioritas, hand grip, penyejuk udara, dan dilengkapi keterangan stasiun pemberhentian dll. Kursi penumpang terbuat dari material plastik berwarna biru muda.
Kereta MRT Jakarta juga ramah difabel. Ada tempat khusus di pojok gerbong lengkap dengan grip yang terbuat dari alumunium.
Harga Tiket
Tiket masuk yang digunakan terdiri dari single trip, multi trip dan juga bisa memakai uang elektronik. Tiket single trip dan multi trip bisa dibeli melalui loket atau mesin tiket yang ada di stasiun.
Harga tiket secara resmi belum diumumkan, tapi usulan tarif beberapa sudah mencuat mulai dari Rp8500/10km sampai Rp10.000/10km. Tapi itu masih rumor ya karena harga resminya belum diumunkan. Sabar!
Jadi, kesan setelah nyobain MRT Jakarta kemaren adalah KEREN BANGET! Seneng deh Jakarta punya alat transportasi umum dengan fasilitas yang memadai, waktu yang efektif dan keberangkatan yang tepat waktu. Sekarang tinggal mikirin gimana pengguna MRT Jakarta bisa menjaga transportasi publik ini dengan baik dan belajar tertib.
Semoga dengan adanya MRT Jakarta ini bisa mengubah Jakarta lebih baik lagi.
Btw, di foto-foto diatas beberapa alatnya emang masih ditutup karena belum semua digunakan. Tapi petugasnya udah melayani dengan baik dan ramah banget. Happy!
Post a Comment