• by Oktavia Wijaya
Liburan Anti-mainstream di Hainan, China
Hainan, China
Menurutku liburan itu bukan keinginan, tapi kebutuhan. Bukan juga ajang pamer, tapi untuk belajar banyak hal.
Setelah nyobain solo traveling ke Turki selama sebulan penuh, sekarang aku pengen nyobain liburan dengan dibantu jasa travel company. Ketika rencana masih sebatas wacana, aku menemukan blog competition dengan hadiah paket tour ke Hainan dari HIS Travel.
"Hainan?", keningku berkerut.
Aku pertama kalinya mendengar ada sebuah daerah bernama Hainan. Katanya Hainan adalah salah satu provinsi paling selatan China yang berbatasan dengan Vietnam. Beijing, Xian dan Shanghai sih familiar, apalagi tembok besar Chinanya. Tapi Hainan? Karena penasaran, langsung deh cari tahu tentang Hainan!
Di website HIS, aku bisa menemukan informasi mengenai Hainan dengan lengkap dari mulai luas pulau, iklim, mata uang, hingga rekomendasi tempat wisata disana. Dengan mengunjungi satu website saja udah bisa dapet informasi lengkap tentang Hainan dan bikin Hainan mendadak jadi salah satu wishlist tempat liburanku.
Hainan adalah sebuah pulau kecil, provinsi paling selatan China. Luas pulaunya 34.438 kilometer persegi, lebih luas 1.637 kilometer persegi dibandingkan provinsi Jawa Tengah di Indonesia. Meskipun termasuk ke dalam negara China, Hainan tidak memiliki empat musim seperti wilayah-wilayah lain di China. Iklim di Hainan tidak jauh berbeda dengan Indonesia.
Warga negara Indonesia ternyata diberi kemudahan untuk liburan kesana karena bebas visa. Gak perlu ribet lagi harus ke kedutaan besar buat bisa liburan kesana, cukup dengan pasport saja. Objek wisata di Hainan juga banyak banget, tinggal milih. Mau liburan ke pantai? Banyak! Pengen liat pemandangan kota? Bisa. Pengen tahu tentang tradisi dan budaya disana? Ada. Kalau wisata belanja? Lengkap!
Hainan punya beberapa bangunan dengan arsitektur kuno. Ada Feng Xiaogang Movie Town, kota dengan nuansa tahun 40-an dan Mission Hills New Town. Arcade Street juga gak boleh dilewatkan, jalan kuno ini bakalan jadi spot yang menarik buat hunting foto.
Karena Hainan adalah sebuah pulau kecil, pantainya pasti banyak dan cantik-cantik. Bahkan salah satu pantai disana, Yalong Bay, populer dengan julukan "Hawaii-nya China". Jadi penasaran, kayak gimana sih pantainya? Apakah ada tarian hula-hula? Selain Yalong Bay, ada juga Sanya Bay, Pantai Da Dong Sea yang asik buat main selancar dan parasailing, pantai di Pulau Wuzhizhou, dan masih banyak tempat lainnya. Duh, udah kebayang minum kelapa muda dibawah pohon pinggir pantai dengan pemandangan laut biru dan pasir putih!
Gak cuma wisata alamnya aja, tradisi, budaya dan sejarah pun gak kalah menarik dari sebuah tempat yang dikunjungi pas lagi traveling. Nah, Hainan punya Nanshan Cultural Tourism Zone di Sanya yang juga jadi icon wisatanya. Ada patung raksasa Dewi Kwan Im berdiri megah menghadap pemandangan laut tropis yang kental dengan tradisi pemeluk Buddha di China dan tradisi umur panjang.
Hainan juga punya Desa Bali, sebuah wilayah yang kental dengan nuansa Bali dan mayoritas penduduknya pun warga Tionghoa asal Indonesia. Wah, bangga gak sih kalau ke luar negeri dan menemukan tradisi Indonesia disana? Pengen banget kepo langsung sama orang-orang disana mengenai asal muasal Desa Bali ini. Ada banyak pertanyaan di otakku pas tahu tentang Desa Bali, dan akan aku tanyakan jika diberikan kesempatan datang langsung kesana.
Pelestarian budaya tradisional di Hainan ada di Desa Yetian yang berjarak 40 kilometer dari kota Sanya. Desa ini melestarikan budaya tradisional minoritas Li dan Mao. Ini bukan desa biasa loh, kerajinan desa ini seperti brokat, keramik, tarian, kerajinan perak dan anyaman rotan udah dapet status sebagai the World Intangible Culture Heritage dari Unesco. Keren!
Buat yang suka sama wisata urban bisa naik cable car di Sanya Phoenix Valley. Pemandangan kota yang menakjubkan, perpaduan dari gedung tinggi dengan perbukitan yang hijau. By the way, ada yang unik dan menarik dari wisata belanja di Hainan. Salah satu pusat belanja bernama Bamboo Charcoal Shopping menjual berbagai macam alat kesehatan yang berasal dari bambu pilihan. Ada termos yang bisa bikin air jadi sehat, ada tisu super, dan masih banyak lagi. Unik banget sih menurutku dan inovatif juga useful.
Dari semua informasi yang udah aku kumpulin, Hainan memang pas banget untuk dijadikan destinasi liburan yang menarik dan memorable. Alasannya?
Kamu tinggal menikmati pejalanan liburan ke Hainan tanpa perlu khawatir dengan paket liburan dari HIS Travel. Pelayanannya terbaik sejak pemesanan sampai kembali lagi ke Jakarta, ada tour guidenya juga yang udah berpengalaman. Gak perlu nunggu lama buat liburan kesana, karena banyak pilihan keberangkatan setiap minggu. Cocok banget buat yang sering liburan dadakan kayak aku, hehe.
Gak cuma Hainan Tour, HIS Travel juga menyediakan paket tour China dan berbagai paket tour lainnya. Kamu bisa cek di www.his-travel.co.id.
So, the question is "Am I brave enough to explore Hainan?".
Ofcourse, yes! Apalagi kalau dengan semua kemudahan perjalanan dari HIS Travel!
Setelah nyobain solo traveling ke Turki selama sebulan penuh, sekarang aku pengen nyobain liburan dengan dibantu jasa travel company. Ketika rencana masih sebatas wacana, aku menemukan blog competition dengan hadiah paket tour ke Hainan dari HIS Travel.
"Hainan?", keningku berkerut.
Aku pertama kalinya mendengar ada sebuah daerah bernama Hainan. Katanya Hainan adalah salah satu provinsi paling selatan China yang berbatasan dengan Vietnam. Beijing, Xian dan Shanghai sih familiar, apalagi tembok besar Chinanya. Tapi Hainan? Karena penasaran, langsung deh cari tahu tentang Hainan!
Di website HIS, aku bisa menemukan informasi mengenai Hainan dengan lengkap dari mulai luas pulau, iklim, mata uang, hingga rekomendasi tempat wisata disana. Dengan mengunjungi satu website saja udah bisa dapet informasi lengkap tentang Hainan dan bikin Hainan mendadak jadi salah satu wishlist tempat liburanku.
Hainan Island |
Hainan adalah sebuah pulau kecil, provinsi paling selatan China. Luas pulaunya 34.438 kilometer persegi, lebih luas 1.637 kilometer persegi dibandingkan provinsi Jawa Tengah di Indonesia. Meskipun termasuk ke dalam negara China, Hainan tidak memiliki empat musim seperti wilayah-wilayah lain di China. Iklim di Hainan tidak jauh berbeda dengan Indonesia.
Warga negara Indonesia ternyata diberi kemudahan untuk liburan kesana karena bebas visa. Gak perlu ribet lagi harus ke kedutaan besar buat bisa liburan kesana, cukup dengan pasport saja. Objek wisata di Hainan juga banyak banget, tinggal milih. Mau liburan ke pantai? Banyak! Pengen liat pemandangan kota? Bisa. Pengen tahu tentang tradisi dan budaya disana? Ada. Kalau wisata belanja? Lengkap!
Hainan punya beberapa bangunan dengan arsitektur kuno. Ada Feng Xiaogang Movie Town, kota dengan nuansa tahun 40-an dan Mission Hills New Town. Arcade Street juga gak boleh dilewatkan, jalan kuno ini bakalan jadi spot yang menarik buat hunting foto.
Karena Hainan adalah sebuah pulau kecil, pantainya pasti banyak dan cantik-cantik. Bahkan salah satu pantai disana, Yalong Bay, populer dengan julukan "Hawaii-nya China". Jadi penasaran, kayak gimana sih pantainya? Apakah ada tarian hula-hula? Selain Yalong Bay, ada juga Sanya Bay, Pantai Da Dong Sea yang asik buat main selancar dan parasailing, pantai di Pulau Wuzhizhou, dan masih banyak tempat lainnya. Duh, udah kebayang minum kelapa muda dibawah pohon pinggir pantai dengan pemandangan laut biru dan pasir putih!
![]() |
Feng Xiaogang Movie Town. Pict: Denny Ryanto |
![]() |
Yalong Bay. Pict: www.explorehainan.com |
Gak cuma wisata alamnya aja, tradisi, budaya dan sejarah pun gak kalah menarik dari sebuah tempat yang dikunjungi pas lagi traveling. Nah, Hainan punya Nanshan Cultural Tourism Zone di Sanya yang juga jadi icon wisatanya. Ada patung raksasa Dewi Kwan Im berdiri megah menghadap pemandangan laut tropis yang kental dengan tradisi pemeluk Buddha di China dan tradisi umur panjang.
Hainan juga punya Desa Bali, sebuah wilayah yang kental dengan nuansa Bali dan mayoritas penduduknya pun warga Tionghoa asal Indonesia. Wah, bangga gak sih kalau ke luar negeri dan menemukan tradisi Indonesia disana? Pengen banget kepo langsung sama orang-orang disana mengenai asal muasal Desa Bali ini. Ada banyak pertanyaan di otakku pas tahu tentang Desa Bali, dan akan aku tanyakan jika diberikan kesempatan datang langsung kesana.
Pelestarian budaya tradisional di Hainan ada di Desa Yetian yang berjarak 40 kilometer dari kota Sanya. Desa ini melestarikan budaya tradisional minoritas Li dan Mao. Ini bukan desa biasa loh, kerajinan desa ini seperti brokat, keramik, tarian, kerajinan perak dan anyaman rotan udah dapet status sebagai the World Intangible Culture Heritage dari Unesco. Keren!
![]() |
Nanshan Cultural Zone. Pict: www.chinatourmap.com |
![]() |
Pertunjukan di Desa Yetian. Pics: www.his-travel.co.id |
Buat yang suka sama wisata urban bisa naik cable car di Sanya Phoenix Valley. Pemandangan kota yang menakjubkan, perpaduan dari gedung tinggi dengan perbukitan yang hijau. By the way, ada yang unik dan menarik dari wisata belanja di Hainan. Salah satu pusat belanja bernama Bamboo Charcoal Shopping menjual berbagai macam alat kesehatan yang berasal dari bambu pilihan. Ada termos yang bisa bikin air jadi sehat, ada tisu super, dan masih banyak lagi. Unik banget sih menurutku dan inovatif juga useful.
![]() |
Cable Car Phoenix Mountain. Pics: Dallas Kilponen |
- Bebas visa
- Objek wisatanya beragam
- Cuacanya bersahabat
- Banyak pantai indah
- Kulinernya lezat
Hainan yang belum se-terkenal saudaranya Beijing, bikin traveler bisa eksplor lebih banyak tempat dan budaya disana. Itu juga yang bikin liburan ke Hainan jadi liburan anti-mainstream karena gak banyak orang yang udah pernah kesana.
![]() |
www.his-travel.co.id |
Dari informasi wisata yang diberikan HIS Travel, akan ada 5 kota yang dikunjungi kalau ke Hainan yaitu Haikou, Qionghai, Xinglong, Lingshui dan Sanya. Kelimanya menawarkan wisata dan pengalaman yang beragam. Terus akomodasi untuk ke 5 kota itu gimana? Tenang saja, ada berbagai pilihan akomodasi disana dari yang murah sampai yang mahal, dari yang biasa saja sampai yang mewah. Mau lebih simple? Tinggal pesan paket liburan ke Hainan di HIS Travel dengan harga mulai dari Rp4,988 juta all in untuk paket Hot Hainan 6 hari 4 malam!
Kamu tinggal menikmati pejalanan liburan ke Hainan tanpa perlu khawatir dengan paket liburan dari HIS Travel. Pelayanannya terbaik sejak pemesanan sampai kembali lagi ke Jakarta, ada tour guidenya juga yang udah berpengalaman. Gak perlu nunggu lama buat liburan kesana, karena banyak pilihan keberangkatan setiap minggu. Cocok banget buat yang sering liburan dadakan kayak aku, hehe.
Gak cuma Hainan Tour, HIS Travel juga menyediakan paket tour China dan berbagai paket tour lainnya. Kamu bisa cek di www.his-travel.co.id.
So, the question is "Am I brave enough to explore Hainan?".
Ofcourse, yes! Apalagi kalau dengan semua kemudahan perjalanan dari HIS Travel!
• by Oktavia Wijaya
#NgobrolBareng Owner Masagi Koffee dan Retroika
Bandung, Bandung City, West Java, Indonesia
Sebagian orang menyerah dengan mimpinya, dan sebagian lagi dengan yakin mempertahankannya. Mereka sama-sama lelah, tetapi sekelompok orang tetap berjalan sesuai tujuannya meski terseok-seok, dan kelompok lainnya memilih berbelok atau memutar arah. Tak ada yang lebih baik, karena itu hanya perihal pilihan.
Jika ke Bandung, jangan lupa mampir ke Masagi Koffee di Jl. Gunung Kareumbi No. 1-B, Ciumbuleuit Bandung, tak jauh dari Kampus Universitas Parahyangan. Kedai kopi yang buka sejak jam 7 pagi ini menyuguhkan suasana yang menenangkan dengan halaman yang luas, pohon yang rindang, dan tak lupa kopi yang nikmat.
Pemiliknya adalah Muhammad Fattah, temanku ketika kuliah. Bersama Masagi Koffee dan Retroika, Fattah belajar banyak hal. Fattah adalah salah satu yang beruntung karena bisa bekerja sesuai dengan passion, hal yang tidak bisa semua orang dapatkan dan yang biasanya diidam-idamkan.
Kemarin kita #NgobrolBareng , obrolannya silahkan di dengarkan di PODCAST #NgobrolBareng yang bisa kamu dengerin DISINI!
• by Oktavia Wijaya
"Hi"
"Eh, hi."
"What is your name?"
"Okta, and you?"
"Alexis."
"Where do you come from?"
"France. You?"
"Indonesia"
"Oh ya, are you muslim?"
"Ya, how about you?"
Itulah percakapan pertamaku dengan Alexis. Sedikit tertegun dengan kalimat terakhir, karena ini pertama kalinya aku bertemu dengan penganut Atheis. Kami bertemu di salah satu hostel di Cappadocia. Karena aku traveling sendirian dan Alex pun sendirian, akhirnya kami memutuskan untuk traveling bareng.
Alex pergi dari Perancis ke Turki melalui jalur darat, dia adalah backpacker handal yang terkadang melakukan hitch hiking atau nebeng untuk sampai ke tujuan. Aku mendengarkan Alex bercerita mengenai kota Paris yang tidak indah sama sekali, demonstrasi Yellow Jacket yang saat itu sedang berlangsung, dan kota kecil tempat dia tinggal.
Alex sangat penasaran dengan Indonesia, karena dia tidak pernah tahu apapun mengenai Indonesia. Yang unik, hal pertama yang dia tanyakan tentang Indonesia bukan wisatanya, tapi sistem pemerintahannya.
"I never heard about Indonesia, so tell me please", ujarnya.
Akhirnya, aku menjelaskan mengenai sistem pemerintahan Indonesia, mata uang, bahasa, penduduknya dan tak lupa tentang pariwisatanya dengan bahasa Inggrisku yang belepotan. Menjelaskan mengenai hal-hal seperti itu dalam bahasa inggris cukup sulit, berkali-kali aku membuka Google Translate untuk menerjemahkan istilah bahasa Indonesia yang aku tak tahu apa dalam bahasa Inggris.
Tentang Traveling
"Kamu setiap makan di restaurant?", Alex bertanya dengan kening yang berkerut.
Ya, aku setiap makan di restaurant karena menurutku itu satu-satunya tempat yang nyaman untuk makan, apalagi aku solo traveler. Alex mengajakku ke Bim atau mini market, dia menunjukan bagaimana dia membeli makanan selama perjalanan.
Setelah kami menemukan mini market, Alex masuk dan lekas menuju rak roti, keju dan daging asap. Tak lupa dia juga membeli air minum ukuran 1 liter. Inilah makanan yang sering dikonsumsi Alex selama traveling, selain hemat juga sehat. Dia jarang sekali makan di restaurant, kecuali saat aku bilang kepadanya ingin makan nasi.
"It's okay sometimes dinner at Restaurant. Let's go.", ujarnya.
Setelah berkeliling di Goreme Open Air Museum, kami memutuskan untuk jalan kaki ke Red Valley yang jaraknya lumayan jauh, 2 jam perjalanan. Sebelumnya, kami nekat memanjat bukit untuk melihat pemandangan Goreme dari atas.
Alex menemukan church tersembunyi, untuk melihatnya harus melewati jalan kecil yang kanan kirinya jurang.
"Okta come here. It's beautiful."
"Gak mau, takut.", ujarku.
"Come, sini tasnya dulu!". Alex membantuku membawakan tas, dan menuntunku melewati jalan kecil itu. Dia juga merelakan kakinya menjadi pijakan untuk naik ketika keluar dari church.
Alex sangat menyukai tempat-tempat bersejarah. Dia berkali-kali berdecak kagum dengan underground city, dan memasuki setiap pintu disana. Dia juga mengoleksi berbagai macam pecahan keramik maupun batu yang dia temukan di sekitar tempat-tempat bersejarah.
Teman perjalanan Alex adalah sebuah kerir besar. Ternyata dia membawa kompor, gelas dan panci kecil untuk menyeduh air. Aku memperkenalkan Indomie kepadanya, katanya dia pertama kali makan Indomie. Kesukaannya rasa ayam.
Alex juga menceritakan mengenai pengalamannya hitch hiking. "Hitch hiking menyenangkan, tapi tetap harus hati-hati apalagi perempuan.
"Kamu pernah hitch hiking?", tanya Alex.
"Gak pernah, gak berani."
"Gampang, kamu tinggal menghadap jalan dan acungkan jempolmu.", dia menjelaskan sambil mencontohkan di pinggiran jalan sepi menuju Red Valley.
Sambil berjalan kaki menuju Red Valley, Alex bercerita mengenai pekerjaannya di Perancis. Dia keluar dari pekerjaannya untuk melakukan perjalanan ini.
"Why?", tanyaku.
"Aku merasa tidak hidup karena rutinitas. Bukan itu yang aku mau. Hanya dengan traveling aku merasa hidup, bertemu banyak orang, melihat banyak tempat baru."
"Sama. Tapi aku tidak seberani kamu untuk meninggalkan pekerjaan. Berkelana dalam waktu yang lama adalah salah satu impian aku, tapi mungkin bukan sekarang.", ujarku.
"Aku akan bekerja lagi untuk menabung, dan akan resign lagi setelah tabunganku sudah cukup untuk traveling.", dia menjawab sambil tertawa.
Tentang Menikah
Alex menanyakan umur kepadaku, dan aku bertanya balik kepadanya. Ternyata dia berumur 34 tahun, belum menikah.
Aku bertanya apakah dia didesak menikah oleh keluarga atau orang-orang sekitar karena usianya?
"Gak. Keluargaku tidak mendesak untuk menikah dan aku gak peduli sama orang-orang yang menyuruhku menikah. Aku gak mau menikah.", ujarnya santai.
Aku kembali bertanya, "Why?"
Alex tidak mau terikat. Dia ingin menghabiskan waktu untuk berkelana, tidak ingin ada yang menghalanginya untuk pergi kemanapun ia mau. Dan hal itu sudah dia pertimbangkan. Dia balik bertanya, "Kamu ada rencana menikah?".
"Ada, suatu hari nanti.", jawabku.
Tentang Ateis
Ya, Alex tidak memiliki agama. Dia merasa bahwa kepercayaan akan agama itu membuat orang-orang menjadi terkotak-kotakan. Banyak orang yang merasa superior karena agama tertentu dan menganggap agama lainnya salah. Akhrinya terjadi konflik baik itu kecil maupun besar.
"Orang-orang sibuk beragama, sampai lupa menjadi manusia yang baik."
Di Perancis sendiri, orang ateis itu biasa saja berbeda dengan di Indonesia. Mereka yang ateis akan mendapatkan tekanan sosial yang besar.
Alex tidak ragu memperkenalkan diri sebagai ateis, menurutnya tak ada yang salah dengan menjadi ateis.
Ketika mengunjungi underground city, Alex bertemu dengan rombongan bapak-bapak berjumlah 3 orang. Seperti biasa, dia memperkenalkan diri sebagai ateis. Lalu bapak-bapak itu bingung.
"You ateis, and she's muslim?", sambil menunjukku. "How?", dia melanjutkan pertanyaannya.
Kami tertawa, bapak itu kebingungan. Alex menjelaskan bahwa kita hanya berteman karena sama-sama solo traveler dan memutuskan traveling bareng. Tidak ada hubungan apa-apa. Lalu, bapak tersebut ikut tertawa.
Perbincangan panjang dengan Alex sangatlah menyenangkan. Dia sangat open minded, pendengar yang baik. Tak ada rasa tersudutkan ketika dia bertanya macam-macam mengenai islam dan alasanku berhijab. Dia juga tidak tersinggung ketika aku bertanya mengenai kepercayaannya.
Alex juga mengenalkanku dengan Nilay, ketika aku berkata akan mengunjungi Izmir. Nilay adalah temannya. Dia menghubungi Nilay dan menitipkanku kepadanya. "Awas ya, jangan bikin malu aku udah nitipin kamu ke Nilay!", ancamnya sambil tertawa.
Aku belajar banyak dari Alex, terima kasih telah mempertemukan aku dengannya. Yes Alex, see you next time!
Untung nulis ini, jadi inget kalau aku belum kirim foto-foto yang dia minta di kamera. *brb kirim*
• by Oktavia Wijaya
Pesona Cappadocia, Turkey (Plus Itinerary!)
Göreme, 50180 Göreme Belediyesi/Nevşehir Merkez/Nevşehir, Turkey
Traveling ke Turki gak afdol kalo gak ke Cappadocia, katanya.
Wisata di Cappadocia memang unik banget. Kamu bakalan disuguhi pemandangan luar biasa yang bikin kamu spechless. Bangunan disini mayoritas terbuat dari batu yang dipahat dari jaman dulu. Sejarahnya gimana nih?
Cappadocia atau bahasa lokalnya Kapadokya ini ditermukan dan dibentuk oleh Bangsa Het dari kerajaan Hittites lebih dari 3000 tahun yang lalu. Kerajaan ini merupakan salah satu imperium paling maju yang berkuasa dari 1700 SM dampai 1190 SM. Dalam bahasa lokal, Kapadokya artinya Land of Beautiful Horses atau negeri dengan kuda-kuda yang indah.
Formasi bebatuan unik di lembah dan ngarai terbentuk akibat hujan dan angin yang mengikis permukaan selama ribuan tahun silam dan menjadikannya pemandangan yang keren banget! Batuan ini ada akibat erupsi gunung-gunung merapi selama sekitar 2 milyar tahun yang lalu. Karena kondisi alam, terbentuklah fairy chimney atau cerobong peri yang bentuk atap-atap rumahnya mirip jamur, runcing, topi dan kerucut.
Wisata di Cappadocia memang unik banget. Kamu bakalan disuguhi pemandangan luar biasa yang bikin kamu spechless. Bangunan disini mayoritas terbuat dari batu yang dipahat dari jaman dulu. Sejarahnya gimana nih?
Cappadocia atau bahasa lokalnya Kapadokya ini ditermukan dan dibentuk oleh Bangsa Het dari kerajaan Hittites lebih dari 3000 tahun yang lalu. Kerajaan ini merupakan salah satu imperium paling maju yang berkuasa dari 1700 SM dampai 1190 SM. Dalam bahasa lokal, Kapadokya artinya Land of Beautiful Horses atau negeri dengan kuda-kuda yang indah.
Formasi bebatuan unik di lembah dan ngarai terbentuk akibat hujan dan angin yang mengikis permukaan selama ribuan tahun silam dan menjadikannya pemandangan yang keren banget! Batuan ini ada akibat erupsi gunung-gunung merapi selama sekitar 2 milyar tahun yang lalu. Karena kondisi alam, terbentuklah fairy chimney atau cerobong peri yang bentuk atap-atap rumahnya mirip jamur, runcing, topi dan kerucut.
Cara ke Cappadocia
Dari Istanbul, ada 2 pilihan yaitu menggunakan bus dan pesawat. Pesawat di Turki ternyata murah banget, harganya sama dengan bus. That's why aku milih ke Cappadocia dengan naik Turkish Airlines dengan harga 100TL atau setara Rp270.000 saja!
Perjalanan menggunakan bus bisa 8-9 jam sedangkan naik pesawat cuma 1 jam saja. Bandara yang dituju adalah Kayseri, bisa juga ke bandara di Navsehir.
Dari bandara, kamu bisa langsung cari travel yang ke Cappadocia. Kalau kamu udah booking hotel, kamu tinggal bilang ke supirnya, nanti diantar langsung sampai depan hotel. Harga travel dari bandara ke Cappadocia 35TL.
Penginapan di Cappadocia
Ada banyak opsi penginapan di Cappadocia dari mulai hostel yang murah hingga hotel yang fancy. Biasanya, hotelnya berada di Goreme, pusat wisata di Cappadocia.
Kalau aku nginep di dorm hostel dengan harga 7 Euro/malam. Tempatnya bersih, include sarapan, tapi kamar mandinya di luar.
Kamu wajib banget nginep di hostel atau hotel cave, ini khas banget. Hotel fancy biasanya harganya lumayan mahal tapi bisa dapet view ratusan Hot Air Balloon pas pagi-pagi. Keren parah!
Wisata di Cappadocia
- Goreme Open Air Museum
Cerita lengkap mengenai Goreme Open Air Museum bisa kamu baca disini.
- Red Valley
- Underground City
Cerita lengkapnya bisa kamu lihat disini.
- Hot Air Balloons
Tapi, hot air balloons ini gak setiap hari terbang, tergantung cuaca. Kalau cuacanya tidak memungkinkan, operator bakalan langsung cancel flight dan dana dikembalikan.
Kalau kamu mau naik hot air balloons di Cappadocia, baiknya booking dari jauh-jauh hari secara online. Gak mau kan udah dateng kesana ternyata full booked?
Harga untuk penerbangan adalah mulai dari 130 Euro atau sekitar 2 juta rupiah.
Penasaran gimana rasanya naik balon udara di Cappadocia? Kamu bisa nonton videonya disini.
- Menunggang Kuda
- Kuliner
Kamu bisa pilih daging sapi, kambing atau ayam. Daging dimasak dengan sayur-sayuran dan ditambah bumbu-bumbu khas yang kemudian dimasak di dalam kendi yang ditutupi alumunium foil atau roti khas turki itu, dibakar deh kendinya.
Pottery Kebab ini disajikan panas-panas dengan kendinya. Nanti, pramusaji akan memecahkan kendinya dan meletakan masakannya di piring yang sudah disediakan.
![]() |
www.willflyforfood.net |
![]() |
www.willflyforfood.net |
Pokoknya kalau ke Turki, wajib ke Cappadocia. Pemandangannya yang unik dan luar biasa indah, bikin Cappadocia jadi tempat yang jangan dilewatkan.
Btw, ini dia Itinerary singkat aku selama di Cappadocia:
Day 1
|
Flight ke Kayseri dari Sabiha Gokcen Airport
|
100TL
|
|
Sampai di Bandara Kayseri
|
|
|
Perjalanan dari Kayseri ke Goreme, Cappadocia (Travel Bandara)
|
35TL
|
|
Sampai di Goreme, sewa Hostel
|
40TL/day
|
Day 2
|
Jalan kaki ke Goreme Open Air Museum (40 menit)
|
-
|
|
HTM Goreme Open Air Museum
|
35TL
|
|
Masuk ke Dark Church
|
15TL
|
|
Jalan Kaki ke Red Valley (2 jam)
|
-
|
|
Liat Sunset di Red Valley
|
Free
|
|
Jalan Kaki kembali ke Goreme (3 jam)
|
-
|
|
Nyobain Pottery Kebab
|
30TL
|
Day 3
|
Naik Hot Air Balloons
|
700TL
|
|
Naik Bis ke Derinkuyu Underground City
|
10TL
|
|
HTM Derinkuyu Underground City
|
35TL
|
|
Naik Bis ke Kaymakli Underground
City
|
5TL
|
|
HTM Kaymakli Underground City
|
35TL
|
|
Naik Bis ke Goreme
|
8TL
|
TOTAL
|
1.128 TL
|
Jika dikonveksi ke Rupiah, sekitar Rp3.000.000 exclude makan, jajan, dan biaya lain-lain.
• by Oktavia Wijaya
Sebagai seseorang yang menganut keyakinan "Sarapan itu Wajib", aku udah dibiasain dari kecil buat sarapan. Bangun tidur, pasti laper. Sebelum ke sekolah, harus sarapan. Pokoknya kalau gak sarapan berasa ada yang kurang dan pastinya lapaaaaar!
Ngomongin soal sarapan, ada yang menarik dari sarapan ala Turki. Aku tau tentang Turkish Breakfast sekitar 2 bulan yang lalu, pas liburan kesana. Kalau di Indonesia menu sarapan itu biasanya bubur ayam, lontong kari, nasi goreng, nasi putih, nasi uduk, dan makanan serupa lainnya, di Turki beda lagi.
Pict:munchies.vice.com |
Sarapan biasanya cuma sama roti aja dengan berbagai selai dan menu pendukung lainnya. Selain itu, Turki juga punya Turkish Breakfast. Dilihat dari menunya, Turkish Breakfast ini gak cuma sarapan yang bikin kenyang, tapi juga bernutrisi. Selain punya berbagai pilihan menu, Turkish Breakfast juga udah jadi style dan daya tarik wisata disana.
Ada banyak restaurant atau hotel yang menyediakan Turkish Breakfast, salah satunya aku mencoba di Van Kalvahti Evi, Taksim.
Ketika kamu memesan menu Turkish Breakfast, meja kamu akan dipenuhi banyak makanan. Memangnya ada makanan apa aja di menu Turkish Breakfast?
- Roti
- Berbagai macam Selai dan Butter
- Buah Zaitun
- Salad
![]() |
Pics: www.seattletimes.com |
- Telur
![]() |
Menemen |
- Sucuk atau Mortadela
![]() |
Sucuk |
![]() |
Mortadela |
- Keju
![]() |
Feta Cheese |
Aneka Keju (Pics: munchies.vice.com) |
- Cay
Sarapan ala Turki emang sehat banget dan banyak pilihan. Untuk bisa menikmati Turkish Breakfast di Van Kalvahti Evi, kamu cukup bayar 30TL atau sekitar Rp80.000. Karena menunya banyak, kamu bisa makan berdua atau bertiga loh!
FYI, "Sarapan" dalam bahasa Turki adalah "Kahvalti".
Subscribe to:
Posts (Atom)
Social Icons