• by Oktavia Wijaya
Liburan di Yogyakarta dalam Sehari
Yogyakarta, Yogyakarta City, Special Region of Yogyakarta, Indonesia
Liburan emang enaknya emang pas waktu luang sih biar santai. Tapi masalahnya, gak semua orang punya waktu luang yang banyak. Banyak banget orang yang curi-curi waktu buat bisa liburan, nyempetin walaupun cuma sehari atau bahkan beberapa jam.
![]() |
Makan ice cream yang hits di Jogja |
Sarapan di Pasar Beringharjo
Gak ada deh yang namanya liburan bangunnya siang. Nah kalau aku, dari pada sarapan di hotel mendingan cari sarapan diluar. Pilihannya jatuh ke Pasar Beringharjo sekalian jalan-jalan cari batik. Di Pasar Beringharjo, kamu bisa beli banyak jajanan di sekitar pasar. Aku sih milih makan sama pecel. Selain enak, harganya juga murah. Dengan uang Rp15.000 kamu udah bisa makan pecel+gorengan dan kenyang pula!
Pedagang pecel disana juga pada ramah, bisa kita ajak ngobrol juga. Tapi liat situasi juga ya, kalo lagi rame mah mendingan jangan diajak ngobrol kasian lagi sibuk hehe. Beres makan, kita bisa masuk ke pasar dan cari batik murmer. Selain batik, yang diincer disana adalah daster yang harganya Rp100.000 dapet 4! Btw, ada yang pernah nawar sadis gak nih sampe bisa dapet daster lebih dari 4? :(
Mirota Batik/Hamzah Batik
Abis dari Beringharjo, langsung tinggal nyebrang aja ke Hamzah Batik. Aku disana nyobain ngebatik tradisional. Tinggal bayar Rp25.000 kamu udah bisa nyobain ngebatik di kain kecil pake canting dan lilin malam. Ternyata ngebatik tuh susah loooh. Satu kain batik yang besar bisa diselesaikan dalam hitungan minggu bahkan bulan, tergantung polanya gimana. Disana juga ada live ngebatik yang dilakukan sama ibu-ibu yang udah ahli. Keren!
Selain ngebatik, kamu juga bisa belanja barang-barang murah. Cari apa aja ada kok dari mulai baju, dompet, sampai peralatan rumah. Harganya jangan ditanya sih, muraaah!
![]() |
Berkunjung ke Hamzah Batik |
![]() |
Belajar membatik |
Sate Klathak Pak Pong
Ini dia tempat makan siang sekaligus makanan wajib kalau ke Jogja. Jarak dari Mirota Batik ke Sate Klathak Pak Pong ini sekitar 10KM dan cuma makan waktu setengah jam. Kalau kamu rombongan, kamu bisa sewa mobil di kota tapi kalau sendirian atau cuma 2 orang kamu mendingan sewa motor aja. Sate Klathak Pak Pong ini searah dengan Pantai Parangtritis jadi nanti abis makan bisa lanjut wisata disana.
Yang bikin Sate Klathak ini unik adalah tusuk sate yang terbuat dari besi. Sate ini berbahan dasar daging kambing muda, bukan daging ayam ataupun sapi. Bumbunya bukan bumbu kacang atau kecap, tapi cuma garam dan merica. Tapi nanti pas makan Sate Klathak, kamu bakalan ditemenin sama gulai kuning. Umm yummy! Aku yang gak suka sate kambing pun makan ini loh karena gak bau kambing sama sekali!
Lokasi Sate Klathak ini ada di Jalan Imogiri Timur KM 10, Wonokromo, Pleret, Bantul. Buka mulai dari jam 09.00 - 23.30 WIB. Satu porsi Sate Klathak ini harganya Rp23.000. Di waktu-waktu tertentu biasanya disini antri cukup panjang, jadi jangan terlalu ngosongin perut ya pas kesana nanti pingsan haha.
Nah, kalau punya waktu cuma 1 hari di Jogja kamu bisa cobain main ke tempat-tempat di atas. Meskipun pastinya agak capek karena mobilitasnya tinggi, tapi dijamin kamu pasti puas karena udah bisa main ke beberapa tempat yang wajib dikunjungin di Jogja.
Selamat liburan ke Yogyakarta!
Yang bikin Sate Klathak ini unik adalah tusuk sate yang terbuat dari besi. Sate ini berbahan dasar daging kambing muda, bukan daging ayam ataupun sapi. Bumbunya bukan bumbu kacang atau kecap, tapi cuma garam dan merica. Tapi nanti pas makan Sate Klathak, kamu bakalan ditemenin sama gulai kuning. Umm yummy! Aku yang gak suka sate kambing pun makan ini loh karena gak bau kambing sama sekali!
Lokasi Sate Klathak ini ada di Jalan Imogiri Timur KM 10, Wonokromo, Pleret, Bantul. Buka mulai dari jam 09.00 - 23.30 WIB. Satu porsi Sate Klathak ini harganya Rp23.000. Di waktu-waktu tertentu biasanya disini antri cukup panjang, jadi jangan terlalu ngosongin perut ya pas kesana nanti pingsan haha.
Photo by Dedioko |
Gumuk Pasir Parangkusumo
Abis makan, lanjut wisata ke Gumuk Pasir Parangkusumo. Kamu pernah liat yang main sandboarding? Nah permainan itu bisa kamu mainin di Gumuk Pasir Parangkusumo. Kamu cuma butuh waktu setengah jam dari Sate Klathak Pak Pong buat sampai disini.
Fenomena alam ini berasal dari hasil erupsi Gunung Merapi yang endapannya dibawa oleh sungai-sungai yang bermuara di Pantai Selatan. Cuma ada 3 negara di Asia Tenggara loh yang punya gumuk pasir kayak gini salah satunya di Indonesia. Banyak banget yang foto prawedding atau bikin video klip disini.
![]() |
Foto background Kaktus |
Main ayunan |
Selain main sandboarding, kamu juga bisa main ayunan, foto-foto di beberapa spot kece disana dan main-main ke taman bunga matahari. Kesalahan aku sih kesana pake sepatu, alhasil pas pulang pasir semua dooong sepatunya. Jangan ditiru, jangan!
Pantai Parangtritis
Selain punya cerita mistis tentang Nyi Roro Kidul, pantai ini juga punya sunset yang keren. Pernah gak ngabisin waktu sunset disini?? Selain itu, kamu juga bisa jalan-jalan sekitar pantai naik kuda loh!
Photo by @bebex_rock |
Photo by @bebex_rock |
Alun-alun Yogyakarta
Ini dia tempat yang asik buat nikmatin Jogja malem-malem. Selain bisa nongkrong sambil jajan di sekitar alun-alun, kamu juga bisa nyobain main Masangin. Kamu harus berjalan melewati 2 beringin yang ada di alun-alun dengan mata tertutup. Keliatannya sih gampang, tapi nyatanya susah!
Konon katanya, orang yang lulus bisa berjalan ke antara 2 beringin itu punya hati yang bersih dan keinginannya bakalan terkabul. Gimana nih? Udah pernah nyobain belum? Kalau aku sih pernah nyobain dan alhamdulillah lulus! *proud*
Jangan khawatir kalau kamu gak bawa kain buat nutup matanya karena disana ada tempat sewa. Cukup bayar 5 ribu aja kamu udah bisa main Masangin deh! Beres main masangin, kamu juga bisa nyobain naik odong-odong dengan lampu warna-warni di sekitaran alun-alun.
![]() |
Photo by @pegi_pegi |
![]() |
Photo by Maiio.com |
Selamat liburan ke Yogyakarta!
• by Oktavia Wijaya
Perjalanan Penuh Pembelajaran (Fieldtrip Danone Blogger Academy 2018)
Klaten Regency, Central Java, Indonesia
Malam itu, aku baru memilah-milah baju dan menurunkan koper dari atas lemari. Besoknya, dini hari, aku sudah harus ada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk terbang ke Yogyakarta bersama Danone. Lelah sekali hari itu, sampai packing pun baru sempat malam hari. Tengah malam, aku segera meninggalkan rumah menuju coffee shop 24 jam untuk menunggu keberangkatan ke bandara jam 3 dini hari.
Setelah menghabiskan 3 jam di coffee shop, taksi online yang aku pesan bergerak menuju daerah Setiabudi untuk menjemput Nur Said dan Uwan karena kita janjian bareng. Setelah mereka masuk ke dalam mobil, kami langsung menuju bandara dengan wajah yang sudah tak karuan karena tidak tidur semalaman. Bukan hanya kami, hampir semua peserta Danone Blogger Academy ternyata tidak tidur semalaman. Beberapa orang bahkan sudah nongkrong di bandara sejak malam. Tapi, semangat kami untuk field trip ini tidak berkurang, meskipun ngantuk maksimal.
Kami tiba di Yogyakarta pagi hari. Perjalanan selama satu jam cukup memberikan ruang untuk tidur. Sesampainya di Bandara Adi Sucipto, kami langsung dijemput bis dan field trip #DanoneBloggerAcademy2018 dimulai! Selain berkunjung ke Pabrik Sari Husada dan AQUA yang merupakan dua perusahaan Grup Danone di Indonesia, kami juga diajak banyak belajar mengenai tanggung jawab.
Setiap perusahaan atau organisasi wajib memiliki sebuah tanggung jawab sosial kepada seluruh pemangku kepentingan seperti konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup ekonomi, sosial dan lingkungan. Nah, salah satu caranya adalah melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai wujud tanggung jawab Danone yang diwujudkan dalam berbagai kegiatan dan program. Penasaran inisiatif sosial seperti apa sih yang dibuat Danone?
Setelah menghabiskan 3 jam di coffee shop, taksi online yang aku pesan bergerak menuju daerah Setiabudi untuk menjemput Nur Said dan Uwan karena kita janjian bareng. Setelah mereka masuk ke dalam mobil, kami langsung menuju bandara dengan wajah yang sudah tak karuan karena tidak tidur semalaman. Bukan hanya kami, hampir semua peserta Danone Blogger Academy ternyata tidak tidur semalaman. Beberapa orang bahkan sudah nongkrong di bandara sejak malam. Tapi, semangat kami untuk field trip ini tidak berkurang, meskipun ngantuk maksimal.
Kami tiba di Yogyakarta pagi hari. Perjalanan selama satu jam cukup memberikan ruang untuk tidur. Sesampainya di Bandara Adi Sucipto, kami langsung dijemput bis dan field trip #DanoneBloggerAcademy2018 dimulai! Selain berkunjung ke Pabrik Sari Husada dan AQUA yang merupakan dua perusahaan Grup Danone di Indonesia, kami juga diajak banyak belajar mengenai tanggung jawab.
![]() |
Kunjungan ke Pabrik AQUA |
- Projek Kemudo
Projek ini merupakan program pengembangan dan pengelolaan di Desa Kemudo, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Tujuannya adalah mewujudkan masyarakat yang mandiri sehingga kesejahteraannya bisa meningkat. Beberapa inisiatif programnya adalah Omah Tani Srikandi dan pariwisata swadaya.
Omah Tani Srikandi ini membentuk komsep pertanian terpadu yang menggiring masyarakat ke sistem pertanian yang lebih modern, berwawasan lingkungan organik dan berkesinambungan. Ibu-ibu disana bisa bikin pupuk organik yang simple banget loh!
![]() |
Furniture yang dibuat dari Limbah |
![]() |
Belajar membuat Pupuk Organik |
![]() |
Memanen Terong |
- Edukasi di Taman Pintar
Pembuatan Taman Pintar ini adalah bentuk dukungan Danone untuk pendidikan anak usia dini dengan cara memperkuat edukasi di fasilitas publik melalui Taman Air Menari, pembangunan PAUD, miniatur pabrik, dan pendampingan kurikulum edukasi nutrisi di PAUD. Di Taman Pintar, anak-anak bisa belajar sekaligus bermain sehingga bisa merancang perkembangan aspek motorik dan psikomotorik.
Ada wahana baru juga loh, namanya Jejak Nutrisi. Wahana ini berisi permainan untuk mengasah 5 potensi prestasi anak yaitu tumbuh tinggi dan kuat, percaya diri, cerdas kreatif, mandiri dan supel.

Permainan di dalam PAUD

Taman Air Menari

Foto Bersama di Taman Pintar
- Projek Merapi
Ini dia projek yang gak kalah menarik dan punya manfaat yang besar bagi masyarakat. Setelah erupsi Gunung merapi tahun 2010, Sarihusada dan Danone Ecosystem bekerja sama dengan para mitra berpartisipasi dalam memulihkan ekonomi dan keberdayaan masyarakat yang terdampak melalui Projek Merapi ini.
Program yang dikembangkan ada 2 yaitu Program Dairy berupa peternakan sapi perah dan non Dairy yaitu Farming Income Generating Activity (FIGA). Kedua program tersebut sudah berhasil mendirikan 1 koperasi sapi perah yang meilbatkan 86 peternak, mendirikan 1 kandang komunalk dengan 50 ekor induk sapi, menghasilkan 1300 L susu segar dalam sehari, mendirikan fasilitas pengolahan limbah yang diolah menjadi biogas dan pupuk kompos, mendirikan Farmer Academy, berdirinya 1 koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Tekad Merapi Husada dll.
Kemarin kami pun diajak berkeliling kandang sapi, memandikan sapi dan juga meminum susu murni hasil produksi Projek Merapi yang sangat segar!

Memandikan Sapi
- Bank Sampah Polan
Jika sampah biasanya menjadi musibah, disini sampah menjadi anugerah. Selain menyelamatkan lingkungan, masyarakat pun bisa memiliki pekerjaan tambahan dengan mengolah sampah menjadi barang jadi seperti tas, tempat pensil, dll.
Kami melihat ibu-ibu pengrajin disana berbahagia selagi mengerjakan pekerjaan mereka membuat karya dari sampah. "Lumayan mba buat jajan anak uangnya, kan bisa dikerjain sambil nonton tv atau ngobrol. Dari pada gak ada kerjaan toh?", ujar salah satu ibu yang sedang menggunting plastik menjadi kecil-kecil.
- Penyediaan Akses Air Bersih dan Konservasi Sumber Daya Air
Akses air bersih ke masyarakat di daerah Jawa Tengah harus ditingkatkan, karenanya AQUA Grup melakukan program rehabilitas saluran irigasi, penyediaan air bersih dan bantuan air bersih. Rehabilitas saluran irigasi dilakukan di 36 wilayah di Daerah Irigasi Pusur dan Kapiler Irrigation Area sejak tahun 2012. Penyediaan air bersih di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Polanharjo, Kecamatan Tulung dan Kecamatan Manisrenggo. Air bersih ini diberikan untuk 1.663 Kepala Keluarga.
Konservasi Sumber Daya Air dilakukan dengan cara menanam 91.755 tanaman berupa mahoni, suren, sengon, cengkih, durian, dll di Desa Sumbung dan Desa Mriyan. Selain itu, 16 sumur resapan juga dibangun untuk bisa mengkonservasi sumber daya air.
- Program Kali Bersih dan River Tubing
Dengan dukungan dari Pemerintah Desa Karanglo dan Desa Polan, Danone-AQUA dan masyarakat menjalankan Program Kali Bersih di Sungai Pusur yang melintasi Desa Kranglo dan Desa Polam. Program ini ada untuk mengembalikan fungsi sungai dan sungai kembali bisa menunjang kualitas kehidupan masyarakat desa sekitar.
Setelah sungai bersih, program River Tubing pun dijalankan. Kini, Sungai Pusur menjadi salah satu objek wisata lokal yang ramai pengunjung terutama untuk mencoba River Tubing Pusur Adventure. Dengan adanya program ini, perekonomian masyarakat pun meningkat dan sumber daya manusia disana bisa diberdayakan dengan baik.
Kami kemarin mencoba river tubing dan ternyata seru banget! Perjalanan menyusuri sungai selalu dibalut tawa dari mulai yang jatuh terbalik, yang panik tenggelam, yang terlalu semangat berteriak hingga yang penasaran mencoba main perosotan 2 kali. Setelah naik, kami disuguhi snack dan teh manis hangat yang luar biasa enaknya. Beneran.
Senyum bahagia setiap orang lah yang aku temui sepanjang perjalanan field trip kemarin. Masyarakat sangat terbuka bercerita apapun yang ingin kita dengar mengenai keberhasilan program CSR Danone di setiap tempat yang kami kunjungi. Kebahagiaan mereka bukan hanya soal materi yang bertambah, tapi juga pengetahuan yang dikembangkan dan waktu yang tidak disia-siakan. Beberapa bahkan tak henti mengucapkan terima kasih dan menyebut keberhasilannya berkat dukungan dari Danone.
Perjalanan ini menepiskan bayanganku bahwa sebuah perusahaan hanya mencari profit tanpa memperdulikan sekitar. Tanggung jawab Danone terhadap masyarakat dan alam patut diacungi jempol dan bukan hanya teori semata. Terima kasih telah membuat perjalanan penuh pembelajaran di field trip ini!
![]() |
Permainan di dalam PAUD |
![]() |
Taman Air Menari |
![]() |
Foto Bersama di Taman Pintar |
- Projek Merapi
Ini dia projek yang gak kalah menarik dan punya manfaat yang besar bagi masyarakat. Setelah erupsi Gunung merapi tahun 2010, Sarihusada dan Danone Ecosystem bekerja sama dengan para mitra berpartisipasi dalam memulihkan ekonomi dan keberdayaan masyarakat yang terdampak melalui Projek Merapi ini.
![]() |
Memandikan Sapi |
- Bank Sampah Polan
Jika sampah biasanya menjadi musibah, disini sampah menjadi anugerah. Selain menyelamatkan lingkungan, masyarakat pun bisa memiliki pekerjaan tambahan dengan mengolah sampah menjadi barang jadi seperti tas, tempat pensil, dll.
- Penyediaan Akses Air Bersih dan Konservasi Sumber Daya Air
Akses air bersih ke masyarakat di daerah Jawa Tengah harus ditingkatkan, karenanya AQUA Grup melakukan program rehabilitas saluran irigasi, penyediaan air bersih dan bantuan air bersih. Rehabilitas saluran irigasi dilakukan di 36 wilayah di Daerah Irigasi Pusur dan Kapiler Irrigation Area sejak tahun 2012. Penyediaan air bersih di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Polanharjo, Kecamatan Tulung dan Kecamatan Manisrenggo. Air bersih ini diberikan untuk 1.663 Kepala Keluarga.
- Program Kali Bersih dan River Tubing
Dengan dukungan dari Pemerintah Desa Karanglo dan Desa Polan, Danone-AQUA dan masyarakat menjalankan Program Kali Bersih di Sungai Pusur yang melintasi Desa Kranglo dan Desa Polam. Program ini ada untuk mengembalikan fungsi sungai dan sungai kembali bisa menunjang kualitas kehidupan masyarakat desa sekitar.
• by Oktavia Wijaya
Danone Blogger Academy 2018: Mulai dari Pembahasan Gizi Hingga Vlog Pribadi.
Cyber 2 Tower No.13 Lt.12, Jl. HR. Rasuna Said, Kuningan Timur, RT.7/RW.2, Kuningan, Kuningan Tim., Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12950, Indonesia
Tahun ini, Danone bekerja sama dengan Kompasiana kembali menggelar Danone Blogger Academy 2018 yang mengusung tema “Nutrisi Penuh Untuk Hidup Berkelanjutan”. Terpilihlah 20 blogger dari sekitar 600 orang yang mendaftar. Tanggal 29-30 September 2018 dan 6 Oktober 2018, semua peserta mengikuti Akademi Menulis sebelum selanjutnya akan dilaksanakan field trip, pembuatan karya hingga graduation. Peserta diberikan informasi mendalam dari pakar di bidangnya. Tidak hanya mengenai isu kesehatan yang bisa dijadikan bahan informasi, tapi juga media penyampaiannya yang akan membuat isu kesehatan bisa dikemas dengan menarik.
Sabtu pagi yang seharusnya aku manfaatkan untuk tidur lebih lama, aku korbankan demi akademi menulis ini. Ya, hari itu pertama kalinya aku akan bertemu dengan teman-teman yang lolos menjadi 20 besar Danone Blogger Academy 2018. Sebenarnya aku masih belum menyangka bisa terpilih menjadi satu diantara 20 orang peserta Danone Blogger Academy 2018, tetapi aku bersyukur telah diberikan kesempatan ini. Setelah menyiapkan diri, aku langsung pergi ke Kantor Danone di Kuningan.
Sebelum jam 8 pagi, aku sudah sampai di Kantor Danone berbarengan dengan Mbak Elly yang ku ketahui peserta Danone Blogger Academy karena sama-sama menuju lantai 9. Saat sampai, ruangan sudah ramai. Tak lama setelah duduk dan berkenalan dengan beberapa peserta, kami semua dipersilahkan untuk masuk ke ruangan sekaligus sarapan. Akademi menulis resmi dimulai!
Akademi menulis ini dilaksanakan selama 3 hari yaitu tanggal 29-30 September 2018 sampai 6 Oktober 2018. Materi yang kita pelajari juga sangat beragam dan disampaikan langsung oleh ahli di bidangnya masing-masing. Kami dibuat terkejut, miris, serius, tertawa dan pusing selama 3 hari, tapi sangat menyenangkan.
Materi yang kita pelajari yang pertama adalah mengenai gizi dan nutrisi. Materi mengenai “Pemenuhan Nutrisi pada 1000 HPK Guna Mencegah Terjadinya Stunting pada Anak” disampaikan langsung oleh Ir. Doddy Izwardi, MA, Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI. Saat itu, peserta sangat serius menyimak permasalah stunting ini karena ternyata penyakit malnutrisi ini sangat berbahaya. Dr Klara, SpA (K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran UI, RSCM juga menambahkan bagaimana pentingnya gizi untuk mencegah stunting.
Selain mengenai gizi dan nutrisi, semua peserta Danone Blogger Academy 2018 juga belajar mengenai air sebagai sumber kehidupan, pentingnya hidrasi untuk tubuh, pangan aman, mengenal plastik dalam kehidupan sehari-hari dan juga belajar bagaimana menghandle hoax di social media yang disampaikan langsung oleh Ibu Rosarita Niken Widiastuti selaku Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo.
Tidak hanya diberikan pengetahuan mengenai isi atau materi yang menjadi bahan pembuatan karya nanti, kami juga diberikan pelatihan bagaimana mengemas informasi tersebut menjadi sebuah karya yang menarik. Kami belajar mengenai social media, belajar membuat vlog, belajar menangkap fenomena kesehatan di sekitar dan belajar menulis dengan gaya bertutur dari berbagai praktisi di bidangnya masing-masing. Influencer Jonathan End, Fotografer Senior Arbain Rambey hingga Editor in Chief Kompas Wisnu Nugroho memberikan ilmunya dan tidak segan untuk menjawab berbagai pertanyaan kami.
Selain mendapatkan ilmu dan pengalaman baru, aku juga mendapat teman baru. Penulis dari berbagai kalangan dan usia. Ada yang ibu rumah tangga, dosen, karyawan hingga full time blogger. Kemampuan menulisnya sudah gak diragukan lagi, pun konsistensinya dalam menulis yang harus diacungi jempol. Rata-rata, mereka sudah menjadi blogger lebih dari 5 tahun loh!
Akademi menulis ini menjadi bekal untuk para Peserta Danone Blogger Academy 2018 dalam membuat karya akhir. Setelah ini, kami masih harus melakukan field trip dan mempresentasikan outline/rancangan pembuatan karya untuk selanjutnya menghasilkan sebuah tulisan bertema “Nutrisi Penuh Untuk Hidup Berkelanjutan” dan lulus sebagai blogger kesehatan.
![]() |
Danone Blogger Academy 2018 |
Sabtu pagi yang seharusnya aku manfaatkan untuk tidur lebih lama, aku korbankan demi akademi menulis ini. Ya, hari itu pertama kalinya aku akan bertemu dengan teman-teman yang lolos menjadi 20 besar Danone Blogger Academy 2018. Sebenarnya aku masih belum menyangka bisa terpilih menjadi satu diantara 20 orang peserta Danone Blogger Academy 2018, tetapi aku bersyukur telah diberikan kesempatan ini. Setelah menyiapkan diri, aku langsung pergi ke Kantor Danone di Kuningan.
Sebelum jam 8 pagi, aku sudah sampai di Kantor Danone berbarengan dengan Mbak Elly yang ku ketahui peserta Danone Blogger Academy karena sama-sama menuju lantai 9. Saat sampai, ruangan sudah ramai. Tak lama setelah duduk dan berkenalan dengan beberapa peserta, kami semua dipersilahkan untuk masuk ke ruangan sekaligus sarapan. Akademi menulis resmi dimulai!
![]() |
Energizing |
Akademi menulis ini dilaksanakan selama 3 hari yaitu tanggal 29-30 September 2018 sampai 6 Oktober 2018. Materi yang kita pelajari juga sangat beragam dan disampaikan langsung oleh ahli di bidangnya masing-masing. Kami dibuat terkejut, miris, serius, tertawa dan pusing selama 3 hari, tapi sangat menyenangkan.
Materi yang kita pelajari yang pertama adalah mengenai gizi dan nutrisi. Materi mengenai “Pemenuhan Nutrisi pada 1000 HPK Guna Mencegah Terjadinya Stunting pada Anak” disampaikan langsung oleh Ir. Doddy Izwardi, MA, Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI. Saat itu, peserta sangat serius menyimak permasalah stunting ini karena ternyata penyakit malnutrisi ini sangat berbahaya. Dr Klara, SpA (K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran UI, RSCM juga menambahkan bagaimana pentingnya gizi untuk mencegah stunting.
Selain mengenai gizi dan nutrisi, semua peserta Danone Blogger Academy 2018 juga belajar mengenai air sebagai sumber kehidupan, pentingnya hidrasi untuk tubuh, pangan aman, mengenal plastik dalam kehidupan sehari-hari dan juga belajar bagaimana menghandle hoax di social media yang disampaikan langsung oleh Ibu Rosarita Niken Widiastuti selaku Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo.
Tidak hanya diberikan pengetahuan mengenai isi atau materi yang menjadi bahan pembuatan karya nanti, kami juga diberikan pelatihan bagaimana mengemas informasi tersebut menjadi sebuah karya yang menarik. Kami belajar mengenai social media, belajar membuat vlog, belajar menangkap fenomena kesehatan di sekitar dan belajar menulis dengan gaya bertutur dari berbagai praktisi di bidangnya masing-masing. Influencer Jonathan End, Fotografer Senior Arbain Rambey hingga Editor in Chief Kompas Wisnu Nugroho memberikan ilmunya dan tidak segan untuk menjawab berbagai pertanyaan kami.
![]() |
Belajar Membuat Vlog |
![]() |
Alat Tempur |
![]() |
Sharing Session |
![]() |
It was fun! |
![]() |
Peserta Danone Blogger Academy 2018 |
Akademi menulis ini menjadi bekal untuk para Peserta Danone Blogger Academy 2018 dalam membuat karya akhir. Setelah ini, kami masih harus melakukan field trip dan mempresentasikan outline/rancangan pembuatan karya untuk selanjutnya menghasilkan sebuah tulisan bertema “Nutrisi Penuh Untuk Hidup Berkelanjutan” dan lulus sebagai blogger kesehatan.
• by Oktavia Wijaya
Kembali ke Ancol
Ancol, Pademangan, North Jakarta City, Jakarta, Indonesia
Mengikuti acara Kumparan Komit-up kemarin, bikin aku berfikir keras untuk menjawab pertanyaan "Kapan terakhir kali ke Ancol?". Mungkin SMA, tetapi itu juga hanya bermain di dufan. Atau SD ya pernah main ke Ancol? Saking sudah lama tidak main ke Ancol aku jadi bingung menjawabnya bagaimana. Dengan tema #KembalikeAncol , kemarin aku diajak bernostalgia sekaligus mengenal Ancol lebih jauh. Super excited!
Sebagai orang yang seneng jalan-jalan, Ancol gak pernah ada di wish list aku dan meskipun aku tinggal di Jakarta aku tidak pernah dengan sengaja datang ke Ancol. Gambaran Ancol dulu mungkin masih menempel diingatan. Pantai yang kotor, pemadangan yang biasa saja, dan pengunjung yang gak sadar kebersihan. Tapi sekarang, ternyata Ancol udah berbenah dan bikin pangling loh! Penasaran sekarang ada apa aja di Ancol?
1. Cafe Hoax
Ini cafe baru diancol dan baru dibuka sekitar awal tahun 2018. Cafe ini pas banget di pinggir Pantai Lagoon, jadi kalo kamu lagi main-main di pantai dan bingung mau cari makan kemana? Langsung aja ke cafe hoax. Harga yang ditawarkan juga relatif murah loh! Di cafe ini juga kita dapet workshop tentang "Creative Wrinting and Photography" yang diisi sama Mbak Eunike sebagai Head of kumparanSTUDIO dan Asoka Remadja sebagai travel blogger. Mereka berdua sharing tentang gimana cara bikin konten yang menarik melalui tulisan dan foto.
2. Pantai Lagoon
Ini dia pantai yang paling hits di Ancol. Terakhir kali kesini sih berantakan banget dan banyak sampah, itu mungkin sekitar kurang lebih 10 tahun yang lalu nih dan pas kemarin aku kesana bikin pangling banget. Pantainya bersih dan tempat sampah udah ada dimana-mana. WIsatawan pun menikmati piknik dengan menggelar tikar di pinggir pantai, berenang, makan, dan berbagai kegiatan dengan tertib. Seneng banget liat kebahagiaan di pantai kemarin!
Kalo bosen duduk-duduk pinggir pantai, kamu bisa sewa perahu juga loh dan berkeliling di sekitar pantai. Ada banyak fasilitas penunjangnya juga seperti toiler, tempat bilas, ayunan dan berbagai permainan lainnya.
3. Allianz Ecopark
Ini dia salah satu sarana rekreasi yang baru di Ancol. Tadinya ini adalah kawasan Padang Golf Ancol dan kemudian dialihfungsikan menjadi sarana rekreasi yang edukatif sekaligus petualangan. Luasnya hampir 34 hektar dan terbagi ke dalam beberapa zona, ada Eco Care, Eco Nature, Eco Art dan juga Eco Energy dengan aktivitas Outbondholic, Archery Battle, Faunaland, Rumah Energy, Rumah Lebah, Kano, Paintball, Eco Market dan Learning Farm.
4. Ancol Lantern Festival
Dalam rangka Asian Games 2018, Ancol bikin tempat wisata baru dengan konsep lampion. DIsana kamu bisa foto dengan lampion berbentuk landmark dan karakter negara Asia serta lampion bertemakan Asian Games. Ada pertunjukan budaya Asia juga loh di panggung yang akan menampilkan music dan tari negara Asia.
5. Atlantis Water Adventure
Mau main-main air? Atlantis jawabannya! Atlantis ini hasil revitalisasi dari Gelanggang Renang Ancol yang sudah ada sejak tahun 1974 dengan luas 5 hektar. Ada 8 kolam utama disini yaitu Poseidon, Antila, Plaza Atlas, Aquarius, Octopus, Atlentean dan Kiddy Pool. Ada wahana baru juga loh disini!
6. Ocean Dream Samudera
Yang pertama kali aku fikirin pas kesini adalah pengen foto sama lumba-lumba. Ternyata, ada hal yang lebih menarik dari sekedar foto sama lumba-lumba yaitu adanya terapi lumba-lumba. Terapi ini adalah terapi pertama di Asia dan udah gak perlu diragukan lagi khasiatnya. Orang yang terapi bukan hanya dari Indonesia saja loh, dari luar negeri pun banyak.
Terapi biasanya digunakan untuk orang (terutama anak-anak) berkebutuhan khusus. Setiap orang yang terapi akan ditemani 1 terapis dan 1 pelatih lumba-lumba. Disana anak akan diajak berenang dan bermain bersama lumba-lumba sehingga bisa merangsang sensorik mereka. Disini lumba-lumba juga diperhatikan kehidupannya mulai dari makanan, kesehatan fisik sampai dengan kesehatan mentalnya. Lumba-lumba juga gak boleh stress loh! Tapi tetep sih, foto sama lumba-lumba harus diusahakan, hehe.
7. Sea World
Ini dia salah satu tempat rekreasi khas dari Ancol. Sea World ini bukan cuma tempat rekreasi loh tapi mereka juga mengemban 3 misi: pendidikan, konservasi dan hiburan. Sea World memiliki sekitar 7.300 ekor biota air tawar yang terdiri dari 48 jenis ikan, 1 jenis reptil sampai biota perairan laut. Ada feeding show juga loh yang biasanya jadi favorite pengunjung karena disana pengunjung bisa liat langsung gimana cara memberi makan ikan-ikan di Sea World.
8. Dunia Fantasi
Sebagai pusat hiburan outdoor theme park terbesar dan pertama di Indonesia dengan berbagai permainan berteknologi tinggi, Dufan udah gak diragukan lagi. Banyak banget orang yang wisata ke Ancol cuma buat main di Dufan. Wahana permainan disana pun beragam dari mulai yang santai sampai yang ekstrim. Hayoh, wahana favorite kamu di Dufan apa nih?
Dua hari satu malam eksplore Ancol ternyata gak cukup loh, masih ada hal menarik dari sana yang belum kita temukan. Ancol sekarang udah berbenah dan semakin menarik. Tempat yang dikunjungi pun semakin beragam dan cocok juga buat family time. Sekarang aku tahu nih kemana kalau pengen liburan tapi cuma punya waktu sedikit, ke Ancol aja!
• by Oktavia Wijaya
Ada yang berbeda dari perjalanan sekolah Nur Saka. Setiap hari dia menempuh perjalanan kurang lebih 16km dan terlebih dahulu melewati PLBN (Pos Lintas Batas Negara). Ya, rumah Saka ada di Tebedu, Serawak, Malaysia tetapi sekolahnya di Entikong, Kalimantan Barat, Indonesia. Lalu kenapa Saka sekolah di Indonesia pedahal rumahnya di Malaysia?
Nur Saka memang Warga Negara Indonesia (WNI). Dia juga lahir di Indonesia, dulu ayahnya membuka usaha warung makan di Entikong yang merupakan wilayah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. Namun karena pekerjaan orang tuanya harus berpindah ke Malaysia, sekarang dia tinggal di Malaysia tetapi tetap bersekolah di Indonesia dengan melewati border setiap harinya.
Sejak TK, Nur Saka terbiasa bolak-balik Malaysia-Indonesia setiap harinya. Dulu setiap hari dia diantar ayahnya hingga kelas 2 SD dia mulai belajar berangkat sendiri. Jam 5 pagi waktu Malaysia, Saka sudah bangun dan bersiap untuk sekolah. Ayahnya membantu menyiapkan kebutuhan Saka bersekolah termasuk menyiapkan PAS lintas batas dan paspor yang akan diperiksa di PLBN oleh imigrasi Indonesia. Saka berangkat dengan menggunakan angkutan tujuan border atau terkadang diantar ayahnya. Setelah melewati perbatasan, dia melanjutkan penjalanan ke sekolah dengan menggunakan ojek sejauh 5km. Begitu terus setiap hari.
Orang tua Saka menyekolahkan Saka di Indonesia memang salah satu alasannya adalah keterbatasan ekonomi. Sekolah di Malaysia membutuhkan syarat khusus yang harus dipenuhi karena keluarga Saka sendiri adalah WNI. Tapi, orang tua Saka pun ingin anak-anaknya menuntut ilmu di negeri sendiri yaitu Indonesia dan sepertinya Saka juga sangat mencintai Indonesia. Ketika ditawari untuk sekolah di Malaysia, Saka menjawab "Saya bangga menjadi anak Indonesia, makannya saya sekolah di SDN 03 Sontas saja.".
Ayah Saka, Bapak Sudarsono terlihat yang paling bersemangat mendukung anaknya untuk bisa mengenyam pendidikan di Indonesia. Beliau memiliki keinginan agar anak-anaknya bisa bersekolah setinggi-tingginya hingga menjadi seorang sarjana karena tidak mau anak-anaknya seperti beliau yang hanya lulusan SD.
Saka memiliki kakak yang sudah menjadi sarjana di Universitas Jember, tinggal menunggu wisuda bulan November mendatang. Bapak Sudarsono telah berhasil mengantarkan satu anaknya menjadi seorang sarjana dan masih tetap berjuang untuk Saka dan adiknya.
Terima kasih Saka telah mengingatkan kami bahwa mencintai negeri sendiri tidak perlu dengan basa-basi.
Terima kasih Saka telah mengajari bahwa yang kaya adalah yang ikhlas memberi, bukan yang melimpah materi.
Terima kasih Saka telah menginspirasi.
![]() |
Nur Saka bersama petugas imigrasi (Foto: Okezone) |
Nur Saka memang Warga Negara Indonesia (WNI). Dia juga lahir di Indonesia, dulu ayahnya membuka usaha warung makan di Entikong yang merupakan wilayah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. Namun karena pekerjaan orang tuanya harus berpindah ke Malaysia, sekarang dia tinggal di Malaysia tetapi tetap bersekolah di Indonesia dengan melewati border setiap harinya.
Sejak TK, Nur Saka terbiasa bolak-balik Malaysia-Indonesia setiap harinya. Dulu setiap hari dia diantar ayahnya hingga kelas 2 SD dia mulai belajar berangkat sendiri. Jam 5 pagi waktu Malaysia, Saka sudah bangun dan bersiap untuk sekolah. Ayahnya membantu menyiapkan kebutuhan Saka bersekolah termasuk menyiapkan PAS lintas batas dan paspor yang akan diperiksa di PLBN oleh imigrasi Indonesia. Saka berangkat dengan menggunakan angkutan tujuan border atau terkadang diantar ayahnya. Setelah melewati perbatasan, dia melanjutkan penjalanan ke sekolah dengan menggunakan ojek sejauh 5km. Begitu terus setiap hari.
"Saya bangga menjadi anak Indonesia, makannya saya sekolah di SDN 03 Sontas saja."
Orang tua Saka menyekolahkan Saka di Indonesia memang salah satu alasannya adalah keterbatasan ekonomi. Sekolah di Malaysia membutuhkan syarat khusus yang harus dipenuhi karena keluarga Saka sendiri adalah WNI. Tapi, orang tua Saka pun ingin anak-anaknya menuntut ilmu di negeri sendiri yaitu Indonesia dan sepertinya Saka juga sangat mencintai Indonesia. Ketika ditawari untuk sekolah di Malaysia, Saka menjawab "Saya bangga menjadi anak Indonesia, makannya saya sekolah di SDN 03 Sontas saja.".
![]() |
Foto: Kompas |
"Saya cuma tamatan SD, makannya saya gak mau anak-anak saya seperti saya."
Ayah Saka, Bapak Sudarsono terlihat yang paling bersemangat mendukung anaknya untuk bisa mengenyam pendidikan di Indonesia. Beliau memiliki keinginan agar anak-anaknya bisa bersekolah setinggi-tingginya hingga menjadi seorang sarjana karena tidak mau anak-anaknya seperti beliau yang hanya lulusan SD.
Saka memiliki kakak yang sudah menjadi sarjana di Universitas Jember, tinggal menunggu wisuda bulan November mendatang. Bapak Sudarsono telah berhasil mengantarkan satu anaknya menjadi seorang sarjana dan masih tetap berjuang untuk Saka dan adiknya.
![]() |
Nur Saka dan ayahnya (foto: Kompas) |
Saka dan tabungannya
Saka adalah anak yang rajin menabung. Sampai suatu ketika, kakaknya membutuhkan biaya kuliah dan Saka dengan senang hati memberikan uang tabungannya kepada kakaknya. Ketika ditanya "Saka gpp uang tabungannya diambil?", dia menjawab "Gpp, kan buat kakak.".
Aku merasa takjub mengapa anak sekecil itu sudah bisa bijaksana dan besar hati?
Di acara Hitam Putih, saka diberikan hadiah celengan ayam beserta uang tunai ratusan ribu dari Deddy Corbuzier yang langsung dimasukan ke dalam celengan ayamnya. Ketika ditanya uangnya untuk apa? Beli laptop? Beli jam tangan?, Saka lagi lagi menjawab bahwa uangnya untuk kakak.
Saka cinta Indonesia
Nasionalisme Saka sudah tidak perlu diragukan lagi. Dia bangga menjadi anak Indonesia. Dia menempuh puluhan kilometer setiap harinya untuk mengenyam pendidikan di Indonesia. Dia gemar menyanyi, dan tahu lagu apa yang dinyanyikannya ketika diminta untuk bernyanyi di Hitam Putih? Lagu Satu Nusa Satu Bangsa!
Mengapa harus lagu itu yang dipilih? Karena Saka cinta Indonesia.
Karena semangatnya yang meninspirasi, Saka mendapatkan banyak perhatian dan apresiasi salah satunya dia mendapatkan sepeda dari Presiden Indonesia Bapak Jokowi yang memang sudah dia idam-idamkan. Selain sepeda, Saka juga mendapatkan beasiswa pendidikan dari salah satu BUMN.
![]() |
Saka dan sepeda barunya (Foto: Tribun News) |
Terima kasih Saka telah mengingatkan kami bahwa mencintai negeri sendiri tidak perlu dengan basa-basi.
Terima kasih Saka telah mengajari bahwa yang kaya adalah yang ikhlas memberi, bukan yang melimpah materi.
Terima kasih Saka telah menginspirasi.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Social Icons