Sebelum bahas kemana aja disana, aku bakal bahas gimana cara kesana:
Transportasi ke Raja Ampat
Jadi, buat ke Raja Ampat kamu bisa naik pesawat dengan rute Jakarta-Sorong. Sekarang udah ada banyak maskapai yang melayani rute Jakarta-Sorong. Ada yang transit dulu di Makassar/Manado dan ada juga yang menyediakan direct flight. Biasanya, penerbangan dari Jakarta itu sekitar tengah malem karena kapal penyebrangan menuju Raja Ampat itu adanya pagi. Lama perjalanan Jakarta Sorong untuk direct flight itu sekitar 6 jam, jadi berangkat jam 12 malem (WIB) dan nyampe Sorong jam 6 pagi (WIT). Untuk harga tiketnya, kurang lebih kisaran 1-2 juta rupiah sekali jalan. Tapi, kemarin harganya sekitar 3-4 jutaan, jadi mungkin tergantung situasi dan kondisi ya harga tiketnya.Sampai di Sorong, kamu harus naik taksi/kendaraan menuju ke Pelabuhan Sorong. Harga taksinya 100 ribu. Jadwal kapal dari Pelabuhan Sorong ke Raja Ampat sekitar jam 10-an dengan lama perjalanan 2 jam. Untuk tiket, kamu bisa beli tiket ekonomi atau VIP. Bedanya adalah VIP mendapatkan ruangan sendiri dengan fasilitas tambahan TV, AC, dan bisa karaoke juga mendapatkan snack. Tiket Ekonomi dibandrol dengan harga 100 ribu sedangkan untuk VIP 250 ribu.
Sesampainya di Pelabuhan Raja Ampat, yang memesan paket liburan sudah dijemput oleh guidenya masing-masing. Buat yang jalan sendirian, gak usah khawatir. Ada banyak ojek dan taksi disana. Ojeg harganya 50 ribu sedangkan taksi 100 ribu.
Perjalanan Udara |
Pelabuhan Sorong |
Ruang VIP Kapal |
Penginapan di Waisai, Raja Ampat
Waisai adalah salah satu dari 4 pulau besar di Raja Ampat. Disinilah tempat wisatawan menginap karena dibandingkan dengan yang lain harganya murah. Penginapan disini harganya mulai dari 350 ribu untuk hostel-hostel kecil dan ada juga Raja Ampat Hotel yang letaknya sangat dekat dengan Pantai Waisai Torang Cinta (WTC) harganya mulai dari 500 ribu rupiah.
Penginapannya nyaman, apalagi makanannya. Harga penginapan sudah termasuk makan pagi, siang, malam. Karena siang hari kami berkegiatan diluar, maka makan siangnya dijadikan bekal dan biasanya diambil oleh tour guide kami. Setiap kami pergi, ruangan dibereskan dengan rapi. Barang berharga yang ditinggalkan juga aman, uang receh yang tergeletak juga aman ko hehehe.
Hari pertama di Raja Ampat, kita benar-benar bersantai di resort. Kita ngobrol santai sambil liat sunset disana. Resortnya juga berada dekat hutan, jadi ada banyak suara burung yang bersahutan dengan suara ombak yang tenang. Suasananya enak banget, bener-bener bikin betah.
Nah tapi pas kemarin sendirian, nginepnya di Raja Ampat Hotel yang dekat Pantai WTC. Fasilitasnya lumayan dan dekat dengan pantai. Tetapi, katanya masih ada penginapan yang lebih murah juga di sekitar sana. Enaknya disana banyak warung dan jajanan, jadi gak susah.
Hari-1 : Pulau Kelelawar-Friwen Wall-Pasir Timbul-Pantai Friwen-Yenbuba
Pulau Kelelawar
Di Pulau Kelelawar ini, kamu bisa snorkeling di tengah laut! Pemandangannya kece banget. Jangan khawatir, peralatan snorkeling lengkap udah disediain sama tour guide kamu di kapal dengan bayar sewa 100 ribu/hari.Kamu juga bisa liat banyak kapal kayu yang biasanya dipake buat live on board. Kalau live on board, kamu cukup bayar sekitar 20 juta untuk 2-3 hari, maksimal 15 orang di kapal. Seru juga tuh kayaknya.
Friwen Wall Raja Ampat
Tak jauh dari Pulau Kelelawar, ada sebuah pulau dengan dinding karang. Ternyata, itu adalah private island. Kalau beruntung, kamu bisa nyebrang ke depan pulau lewat desa kecil disana dan kamu bakalan liat pemandangan ciamik dengan pasir putih.Untuk spot snorkling ada di dekat dinding karangnya. Pemandangan bawah lautnya ternyata jauh lebih indah daripada spot sebelumnya. Disini terumbu karang dan ikannya lebih berwarna-warni, juga jenisnya banyak. Ikan legendaris "Nemo" juga banyak disini. Matahari yang terik karena emang lagi tengah hari juga gak akan bikin kamu males panas-panasan. Hajar terus pokoknya!
Btw, selama perjalanan dari Pulau Kelelawar ke Friwen Wall kamu juga bisa nongkrong di atas atap kapal. Seru banget!
Pasir Timbul
Ini dia fenomena alam yang unik di Raja Ampat. Ada gundukan pasir di tengah laut yang keren banget. Tapi gak bisa lama-lama disana karena kalau pasang gundukan pasir itu hilang gak keliatan lagi. Jadi, kalau mau kesini biasanya tengah hari biar airnya lagi surut.
Pantai Friwen
Ini dia pantai dengan pasir putih dan pohon yang rindang. Warna lautnya gradasi biru, toska, dan bening. Ada beberapa bangunan rumah dari kayu yang dihias dengan kerang warna-warni. Ternyata itu adalah warung, kamu bisa memesan kopi dan pisang goreng sambil main-main disana.
Di tepi pantai, banyak pohon besar berjejer. Salah satunya ada ayunan kayu dan ayunan tali saja. Ayunan tali saja ternyata digunakan untuk berayun seperti tarzan, tapi sebelumnya harus naik dulu ke atas pohon karena berayunnya dari atas pohon.
Setelah capek, kamu bisa makan pisang goreng yang udah kamu pesen pas dateng. Jangan lupa, di cocol sambel dulu ya pisang gorengnya!
Welcome to Friwen |
Yenbuba Raja Ampat
Perjalanan hari pertama ditutup di Yenbuba. Yenbuba adalah sebuah desa yang menyediakan homestay. Biasanya, turis asing lebih tertarik untuk tinggal di homestay di perkampungan penduduk dibandingkan dengan turis lokal. Pemandangan bawah laut disana juga tidak kalah indah dan banyak bule yang sedang snorkeling disana.
Nanti disana, kamu bisa liat banyak anak-anak yang main-main di dermaga. Suasana disana syahdu banget. Enak sekali sore-sore duduk di dermaga sambil melihat matahari yang sudah mulai turun. Dan disana pula kamu akan sadar kalo kulit kamu gosong! Hahaha
Kulit Belang |
Day 2: Wayag-Penangkaran Hiu
Wayag Raja Ampat
Ini dia icon Raja Ampat yang menjadi idaman semua wisatawan. Katanya sih belum afdol ke Raja Ampat kalau belum ke Wayag. Waktu tempuh dari Waisai ke Wayag kurang lebih 4 jam. Jauh banget! Makannya, harga boat untuk kesana berbeda, bisa sampai 15 juta/perahu yang bisa diisi maksimal 15 orang. Coba liat di peta, yang warna kuning itu Waisai dan yang dikasih pointer itu Wayag. Jauh kan?
Jarak Waisai-Wayag |
Selain jauh, Wayag juga ternyata butuh perjuangan buat ada di puncaknya. Setelah kamu terkagum-kagum dengan lautnya yang biru dan tebing karangnya yang menawan, kamu harus siapin fisik kamu buat nanjak di gunung karang. Perahu akan merapat ke karang tanpa dermaga, jadi langsung loncat. Nah tanjakannya juga gak main-main loh, ditambah pijakannya kan karang yang tajam jadi harus ekstra hati-hati pokoknya. Kalo kesana pake sepatu atau sendal gunung, biar aman.
Perjuangan buat nanjak itu bakal kebayar sama pemandangannya yang seperti di kalender atau dekstop laptop, BAGUS BANGET! Sekeliling kamu laut warna toska dan bukit-bukit karang. Udah gak udah edit-edit lagi kalo foto disana, udah bagus mentahannya juga. Nah buat kamu yang bisa ke puncak Wayag, kamu harus bersyukur karena gak semua diberikan cuaca yang bagus dan fisik yang kuat buat bisa sampe sana.
Perjalanan Menuju Wayag |
Another view of Wayag |
Puncak Wayag |
Penangkaran Hiu
Hari kedua ini kegiatannya ekstrim-ekstrim. Abis nanjak ke Wayag, kamu bakalan nyebur di pantai berenang bareng Hiu! Buat mancing Hiunya, kamu harus ngasih makan ikan-ikan kecil buat dia. Tenang, ikan kecilnya udah disediain sama tour guide jadi kamu gak perlu bingung nyarinya dimana.
Nah sambil dikasih makan, kamu langsung ambil peralatan snorkling kamu dan nyebur ke laut berenang bareng Hiu dan ikan-ikan disekitarnya. Tenang, Hiunya jinak ko tapi tetep jaga jarak ya. Jangan mentang-mentang dia jinak dan kamu gemes, hiunya di uwel-uwel. Buat cewek yang lagi mens, jangan coba-coba berenang bareng Hiu ya bahaya!
Hiu-hiu ini berada di kawasan Konservasi Perairan Nasional, Suaka Alam Perairan Waigeo Sebelah Barat. Abis berenang, kamu bisa santai di pantai sambil minum kelapa muda. Juara!
Hari ketiga masih jalan-jalan atau udah pulang? Jawabannya ada di Pesona Raja Ampat, Indonesia (Part 2).
Post a Comment