Ini
pendakian gunung ke-3 buat aku, sekaligus puncak pertama yang aku taklukan.
Pendakian ini merupakan sebuah aksi dalam rangka memperingati Salonpas Day.
Salonpas yang berusia 43 tahun akan merekatkan 3 generasi berbeda selama 2 hari
1 malam dengan tujuan untuk bersama-sama membersihkan area Gunung Gede
Pangrango dari sampah. Kegiatan ini dimulai dari tanggal 8-9 Mei 2018.
Difotoin Dedioko |
Tiga
generasi yang dimaksud terdiri dari 3 komunitas, yaitu Iphonesia, Backpacker
Jakarta, dan Lazy Club. Tiga komunitas ini memiliki ciri khas masing-masing.
Iphonesia sebagai sebuah komunitas mobile photography, Backpacker Jakarta
sebagai sebuah komunitas travelling-sharecost, dan Lazy Club sebagai sebuah
komunitas musik sambil berpiknik. Masing-masing komunitas diwakili oleh 10
orang, dan aku merupakan salah satu perwakilan dari Iphonesia.
Gunung Gede
Pangrango terletak di tiga kabupaten yakni Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur,
dan Kabupaten Sukabumi. Gunung Gede Pangrango masuk ke dalam wilayah Taman
Nasional Gede Pangrango (TNGP). Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sendiri
ini merupakan salah satu taman nasional tertua di Indonesia. Taman nasional ini
mencakup dua puncak gunung yakni Puncak Gunung Gede dan Puncak Gunung Pangrango
dengan total sekitar 21.975 hektar. Tujuan didirikannya taman nasional ini
adalah untuk melindungi dan upaya konservasi ekosistem dan flora pegunungan di
Jawa Barat dan ditetapkan pada tahun 1980.
Jalur
pendakian Gunung Gede Pangrango ada tiga, yaitu jalur Gunung Putri, Jalur
Cibodas, dan Jalur Salabintana. Rencananya, kita akan mendaki melalui Jalur
Putri dan turun melalui Jalur Cibodas.
8 Mei 2018
Meeting
point kita dini hari ini adalah McD Plaza Sentral pukul 03.00 WIB. Orang-orang
berdatangan dengan muka bantal, sambil membawa ransel besar di pundaknya.
Beberapa langsung memesan makanan karena lapar, beberapa lagi mengobrol, dan
yang lainnya merebahkan diri di kursi. Pukul 05.00 WIB, panitia yang menjemput
kita sudah datang. Setelah briefing singkat dan berdo’a, kita langsung masuk
menuju mobil untuk kemudian berangkat ke Bogor.
Sekitar
pukul 07.30 WIB, kita sudah sampai di titik awal pendakian Gunung Gede via
jalur Gunung Putri. Semua rombongan bersiap-siap untuk naik, beberapa ada yang
membeli gorengan untuk sarapan dan lainnya duduk-duduk meluruskan kaki yang pegal setelah naik mobil.
![]() |
Sebelum Pendakian |
Memulai
pendakian dengan melewati rumah penduduk dan sawah, sekitar 15 menit akhirnya
kita sampai di POS keberangkatan. Sebelum memulai pendakian yang sesungguhnya,
kita sarapan dulu bersama-sama disana. Setelah selesai, dilanjutkan dengan
briefing pendakian, berdo’a, dan berfoto bersama. Pendakian ini dipimpin oleh
guide yang berpengalaman, dan kita juga dihimbau untuk berjalan secara
berkelompok. Yang paling penting, kita harus mengetahui kondisi tubuh
masing-masing dan jangan memaksakan untuk mendaki jika memang tidak
memungkinkan.
Total
pendakian 7-9 jam perjalanan. Perjalanan ditempuh dengan medan yang
terus-terusan menanjak yang membuat kaki cukup lelah. Kita harus melewati lima
pos sebelum sampai di Alun-alun Surya Kencana, primadona Gunung Gede sekaligus
tempat untuk ngecamp disana. Cuaca saat itu juga tidak terlalu bersahabat. Di
tengah-tengah perjalanan kabut mulai turun, bahkan hujan juga sempat turun. Di
pos 2 dan 4 ada tempat berjualan yang cukup membuat hati bahagia karena bisa
jajan disana. Kopi dan minuman hangat lainnya bisa kita beli dengan harga
Rp.5000, sedangkan gorengan harganya Rp.2000 saja.
Kelelahan
selama perjalanan terbayar sudah setelah melihat Alun-alun Surya Kencana. Perjalanan
yang dimulai sekitar pukul 09.30 WIB ini aku selesaikan pada pukul 17.00 WIB.
Total kurang lebih 7,5 jam perjalanan dengan kondisi banyak mengeluh dan
beristirahat cukup lama beberapa kali. Bahkan Dedi sempat tidur karena pusing.
Untungnya, kita bisa saling memaklumi dan tetap bersama sampai ke tempat yang
dituju sebelum gelap.
Istirahat
setelah perjalanan ditemani dengan teh manis hangat dan pisang goreng yang
disajikan panitia Salonpas Day. Juara sih itu enaknya kebangetan. Menu makan
malam kita adalah nasi dengan sayur sop. Cocok banget untuk menghangatkan badan
ditengah dinginnya Gunung Gede. Setelah bercengrama sesaat, kami memutuskan
untuk beristirahat karena dini hari nanti kita akan mendaki lagi menuju Puncak
Gunung Gede.
![]() |
Perjalanan Menuju Surya Kencana |
9 Mei 2018
Pukul 03.00
WIB panitia sudah mulai membangunkan peserta untuk bersiap-siap memuncak.
Setelah bersiap-siap memakai baju hangat, sarung tangan, dan packing kita
langsung berkumpul dan berangkat menjadi kloter 1 dan 2. Perjalanan dini hari
yang dingin ini cukup membuatku kleyengan. Perjalanan yang seharusnya hanya 1
jam menjadi lebih lama karena banyak berhenti di tengah jalan. Beruntung sekali
ada salah satu tourguide dan Kang Aufa yang sabar banget nungguin padahal aku
udah payah banget sering minta berhenti. Tenyata, gara-gara semalem gak makan
nasi dan malam sebelumya begadang yang bikin badan aku drop banget.
Cahaya
matahari udah mulai terlihat dari kejauhan, yang nyemangatin juga gak
bosen-bosen tapi tetep aja nih badan lelah banget. Kalo kata Dimas sih “Bohong
banget ternyata kata-kata motivasi pas naik gunung itu bisa bikin badan gue
kuat naik gunung. Kalo lelah ya lelah aja gak bisa diapa-apain. Yang ada gue
malah berdo’a minta semoga bisa sampai sama Allah”, hahaha.
Dikit lagi
sampai puncak dan udah mulai terang. Setelah dibantu semangat dan uluran
tangan, akhirnya aku sampai puncak dengan terengah-engah. Perjuangan banget
buat sampai di puncak pertama ini. Setelah mengatur nafas, kita semua menangkap
momen sunrise disana sekaligus ngopi dan makan gorengan.
Puncak Gunung Gede |
Setelah puas melihat sunrise, kita turun menuju Jalur Cibodas. Jalur ini ternyata juga memiliki tantangan yang tidak mudah. Melalui jalur ini, kita akan melewati Kandang Badak yang dijadikan tempat camp untuk orang-orang yang akan menuju Puncak Pangrango. Selain itu, jalur ini juga melewati Tanjakan Setan yang saking curamnya harus menggunakan tali untuk menanjaki atau menuruni tanjakan itu. Kita juga melewati air panas yang bisa dimanfaatkan untuk relaksasi sejenak.
Jalur
Cibodas menyuguhkan panorama dan tempat wisata yang banyak dibandingkan dengan
Jalur Putri yang kanan-kiri terus menerus hutan. Ada banyak sekali orang yang
memakai jalur itu hanya untuk berkunjung ke wisata air panas kemudian mereka
pulang lagi.
Perjalanan
dari Puncak Gunung Gede menuju Cibodas ditempuh dalam waktu kurang lebih 7 jam.
Sesampainya di Cibodas, kita langsung disambut panggung hiburan dan makan sore
dari panitia. Sambil meluruskan kaki dan menyantap makanan, kami juga dihibur
dengan penampilan dari Lazy Club. Lagu yang mereka bawakan santai banget dan
bernuansa alam, cocok banget dbawain sore-sore di lapangan rumput sambil
selonjoran, hehehe.
Tak lupa,
sampah yang sudah kita kumpulkan selama perjalanan disatukan dan disimpan di
bank sampah yang disediakan. Ternyata, kesadaran membuang sampah pada tempatnya
masih kurang. Meskipun yang katanya naik gunung adalah pecinta alam, kesadaran
mereka untuk menjaga alam masih kurang. Selain sampah, vandalisme juga masih
ditemukan dimana-mana. Batang-batang pohon atau batu yang jadi sasaran mereka
menuliskan kata-kata yang tidak jelas tujuannya untuk apa.
![]() |
Finally, Puncak |
Selamat ulang
tahun juga untuk Salonpas!
Keep it up! Semangat terus menulisnya Okta. Semoga selalu menginspirasi.
ReplyDelete