Pasar Beringharjo
adalah pasar tertua yang memiliki nilai historis dan filosofis yang erat
kaitannya dengan Kraton Yogyakarta. Pasar yang terletak di Jalan Jenderal Ahmad
Yani nomor 16 ini menyuguhkan transaksi jual beli tradisional dengan berbagai
kebutuhan seperti batik, jajanan pasar, uang kuno, pakaian , jamu, sembako,
sampai dengan barang antik pun ada.
Sebelum berjalan-jalan,
kita sarapan dulu di depan pasar. Ada banyak penjual makanan disana, dari mulai
sate sampai pecel. Kita akhirnya memutuskan buat makan pecel, Rara makan pecel
nasi, dan aku makan pecel bakmi. Harganya sangat terjangkau. Pecel yang kita
makan harganya Rp.10.000, ditambah bakwan yang disiram bumbu kacang bikin
sarapan kita makin nikmat. Budget yang kita pake buat sarapan itu gak lebih
dari Rp.15.000. Murah kan?
Selesai sarapan, kita
mulai keliling masuk ke Pasar Beringharjo. Setelah agak lama, Rara akhirnya
ngajakin buat masuk ke Hamzah Batik atau terkenal dengan Mirota Batik. Tinggal
nyebrang dari Pasar, akhirnya kita sampai di Mirota Batik. Seingatku, aku
pernah kesini pas kuliah.
Di pintu masuk, kami
disambut ramah oleh petugas. Tidak jauh dari pintu masuk, ada patung legendaris
Raminten yang dipajang disana. Raminten adalah sosok seorang budayawan, adbi
dalem keraton, seniman, dan komedian panggung ketoprak, juga seorang penari Wayang
Wong. Ada mitos juga, konon katanya yang berfoto dengan patung raminten dan
tersenyum akan menjadi awet muda. Dan kita pun berforo disana.
Berjalan masuk ke
dalam toko, kami melihat ada seorang ibu-ibu yang sedang membatik dengan
serius. Setelah kami bertanya, ternyata kami bisa mencoba membatik disana. We’re
so excited, karena dari dulu aku pengen banget nyoba membatik tapi gak tau dimana.
Setelah memilih motif batik, kita dipersilahkan memakai celemek dan duduk dekat
alat-alat membatik. Btw, motif membatik yang disediakan gak cuma motif
tradisional tapi ada juga gambar kartun sampai dengan gambar candi.
Alat yang dipersiapkan
untuk membatik adalah canting, malam, kompor, dan wajan untuk memanaskan malam.
Pertama-tama, malam dipanaskan sehingga menjadi cair lalu menggunakan canting,
malam diambil dan digambarkan di garis motif batik yang telah digambar sebelumnya.
Untuk mengambil malam harus sedikit-sedikit dan menggambar motifnya pun harus
cepat karena malamnya cepat sekali dingin. Ketika dingin, malam sudah tidak
bisa dipakai lagi jadi harus mengambil lagi ke wajan. Awalnya, kita membatik
dengan grogi tapi lama-kelamaan tangan kita sudah lihai menari-nari diatas
kain.
Setelah selesai membuat
motif dengan malam, kita masuk ke tahap mewarnai. Pewarna yang digunakan
terdiri dari 3 warna yaitu coklat, merah dan biru. Untuk mendapat warna baru,
bisa dengan cara mencampur warna-warna yang ada. Tenyata, malam itu berfungsi
untuk menahan warna di kain agar tidak tercampur dan menjadi sebuah motif. Setelah
selesai pewarnaan, kain dikeringkan. Kemudian, kain yang telah diwarnai diolesi
water glass untuk mengunci warna dan dikeringkan kembali.
![]() |
Proses Membatik |
Proses membatik disana
telah selesai, tapi kita masih punya PR merebus batik yang sudah kita buat
dengan soda abu. Caranya, didihkan 5 gelas air yang telah dicampur dengan soda
abu lalu kain batik yang telah dibuat direbus disana. Tujuannya adalah untuk
mencuci malam. Dan setelah selesai kain diangin-anginkan saja, tidak boleh
dijemur di bawah sinar matahari langsung.
Teknik membatik yang baru saja kita lakukan adalah teknik yang paling mudah. Ada banyak sekali teknik yang digunakan, bahkan semakin banyak warna yang dipakai maka semakin banyak lama pula proses membatiknya. Untuk kain ukuran standar 1x1,5 meter memerlukan waktu lebih dari 1 bulan pembuatannya. Sekarang tahu kan kenapa harga batik tulis itu mahal?
Teknik membatik yang baru saja kita lakukan adalah teknik yang paling mudah. Ada banyak sekali teknik yang digunakan, bahkan semakin banyak warna yang dipakai maka semakin banyak lama pula proses membatiknya. Untuk kain ukuran standar 1x1,5 meter memerlukan waktu lebih dari 1 bulan pembuatannya. Sekarang tahu kan kenapa harga batik tulis itu mahal?
Dengan harga Rp.20.000,
wisatawan sudah bisa mencoba membatik dan mendapatkan pouch cantik dari Hamzah
Batik. Menurutku, harga yang ditawarkan murah dan sebanding dengan ilmu yang di
dapatkan. Jadi, kalau kalian liburan ke Jogja dan ingin mencoba membatik kalian
bisa langsung datang ke Hamzah Batik (Mirota). Selain bisa belajar membatik,
kalian juga bisa berbelanja batik dan souvenir karena Mirota merupakan salah
satu pusat oleh-oleh terlengkap di Yogyakarta.
Post a Comment