• by Oktavia Wijaya
Kopi Jogja : Kopi Jo
Yogyakarta, Yogyakarta City, Special Region of Yogyakarta, Indonesia
Kalo
liburan, aku selalu cari makanan atau minuman khas daerah yang gak bisa aku
dapetin selain di tempat yang aku kunjungin. Karena aku suka kopi, Kopi Jos
masih jadi favourite kalo aku lagi liburan ke Jogja. Kopi unik dengan arang itu
memang rasanya biasa saja, tapi gak tau kenapa kopi itu sering diidam-idamkan
kalo ke Jogja. Sampai akhirnya, aku menemukan kopi unik lainnya di Jogja,
namanya Kopi Jo.
Pertemuan
dengan Kopi Jo awalnya ketika aku berkunjung ke pameran seni ter-besar di Jogja
yaitu ArtJog. Setelah berkeliling memperhatikan karya-karya seni yang memukau,
aku pun menuju pintu keluar. Disana ada beberapa stand makanan dan minuman,
salah satunya Kopi Jo. “Kopi Jo itu apa ya mas?” tanyaku. “Itu kopi pake rempah
gitu, Mbak.”, masnya jawab. Karena aku udah ngebayangin minuman dingin yang gak
aneh-aneh, akhirnya aku mesen es susu coklat.
Sekitar 5
menit kemudian, satu gelas kecil es susu coklat sudah diantarkan ke meja. Saat
diminum, ternyata susu coklatnya juga memakai rempah. Ada rasa cinnamons juga
disana. Dan aku suka rasa susu coklat yang dicampur rempah itu meskipun awalnya
tidak seperti yang dibayangkan.
Selesai
minum, aku pun berjalan menuju standnya untuk membayar. Kebetulan yang melayani
saat itu adalah ownernya sendiri. Karena penasaran, aku bertanya-tanya tentang
minuman yang baru saja aku minum dan beliau pun menjelaskan dengan senang hati.
Ternyata,
resep rempah yang digunakan adalah racikan beliau sendiri. Beliau senang
memasak sejak kelas 6 SD mengikuti ibunya. Sejak dulu, beliau sering meracik
bumbu masak sendiri, hingga akhirnya memiliki ide untuk membuat minuman dengan
campuran rempah yang beliau racik sendiri pula. Seringnya, ide untuk memasak
muncul secara tiba-tiba dan langsung dicoba saat itu juga.
Di stand Kopi Jo, ada 3 pilihan rasa yaitu Kopi
Jo, Teh Tarik, dan Susu Coklat. Ketiganya merupakan minuman dengan campuran
rempah yang berbeda. Rempah yang telah diracik harus selalu dipanaskan di
kompor arang dan masih menggunakan peralatan dari tanah liat. Menurut beliau,
rasa yang diciptakan dari memasak dengan kompor arang akan berbeda dengan
kompor biasa, jadi beliau tetap mempertahankan hal tersebut. Untuk kopi
difermentasi sekitar 1 minggu untuk menghasilkan kopi yang diinginkan.
Originalitas
dan ide brilian Mas Jo yang membuat kopi ini untuk dan memiliki rasa yang khas.
Tidak ada yang menjual kopi dengan rasa serupa, karena resep hanya dimiliki
beliau. Menurutnya, sekarang beliau sedang menurunkan resepnya kepada anak yang
masih berada di bangku sekolah dasar. Karena bukan resepnya yang penting, tapi
feelnya. Dan itu membutuhkan proses yang panjang dan waktu yang tidak sebentar.
![]() |
Kopi Jo |
Jika
berkunjung ke Jogja, kalian bisa menikmati Kopi Jo di kedainya yang beralamat
di Jl. Bugisan Selatan No.20A, Tirtominolo, Kasihan Bantul (200m dari SMKI/SMSR
Bugisan). Jam operasional kedai mulai dari 14.00 – 22.00 WIB. Satu gelas
minuman dibanderol dengan harga Rp.15.000 dan nikmat hingga tetes penghabisan!
Kalian juga bisa follow instagramnya di @kopijo_ .
Selamat menikmati
kopi unik di Jogja. Jangan lupa untuk liburan yang tak sekadar hiburan!
• by Oktavia Wijaya
Pernah
nonton film Posesif? Film dalam negeri yang satu itu mengangkat sebuah fenomena
unik. Film itu tidak hanya menampilkan bagaimana indahnya masa-masa pacaran,
apalagi dengan cinta pertama. Lebih jauh dari itu, film ini menggambarkan
sebuah hubungan yg kompleks antara Lala dan Yudhis, Lala dan Ayahnya, Yudhis
dan Ibunya, juga lingkungan mereka. Tindakan posesif Yudhis merupakan sebuah sebab
akibat dari kehidupan pribadinya sebelum bertemu dengan Lala. Lala
mengatasnamakan cinta dan perasaan untuk menoleransi sikap posesif Yudhis, juga
karena hubungan Lala dengan ayahnya yang tidak begitu baik secara hubungan ayah
dan anak. Cerita yang kompleks itu berakhir dengan perpisahan antara Lala dan
Yudhis. Lala akhirnya dapat keluar dari hubungan tidak sehat itu, dan kembali
menjalani hidupnya sendiri meskipun dengan awal yang tidak mudah.
Fenomena
tersebut sebenarnya terjadi di kehidupan kita sehari-hari. Bukan hanya remaja labil
yang melakukan hal tersebut, ada banyak juga orang dewasa yang mengatasnamakan
cinta untuk menoleransi pacaran yang tidak sehat. Posesif dianggap sebagai sebuah
kewajaran karena cinta. “Dia kan sayang sama aku, makannya dia posesif”, begitu
pikirnya. Nyatanya, posesif merupakan sebuah ciri-ciri hubungan yang tidak
sehat.
Masih
berdasarkan hasil diskusi dengan Mbak Wita, Psikolog dari Tiga Generasi. Beliau
menuturkan ada banyak sekali kasus kekerasan dalam pacaran yang dianggap
sebagai sebuah kewajaran. Mengatasnamakan cinta, sayang, dan sebagainya
ditambah dengan framing bahwa wanita itu harus nurut kepada laki-laki, bahwa
laki-laki itu berhak mengatur wanita, membuat hal-hal tersebut dianggap wajar.
Laki-laki merasa super power sehingga bisa mengatur wanita, dan wanitanya pun
merasa bahwa memang seharusnya seperti itu.
Masa-masa
pacaran dianggap sebagai sebuah simulasi memulai sebuah hubungan rumah tangga.
Saking seriusnya, pasangan sudah mulai mengatur sana-sini, menuruti pasangannya,
mulai ngambek-ngambek, seperti mau nikah besok saja. Tidak dapat dipungkiri
juga hal tersebut adalah sebuah akibat dari maraknya relationship goals di
media social yang membuat banyak orang mengartikan sebuah pacaran menjadi ajang
umbar kemesraan.
Nah,
kekerasan dalam pacaran itu apa sih?
“Kekerasan dalam pacaran adalah pola perilaku di mana salah satu pasangan berusaha mengontrol, mengatur, menyebabkan rasa takut, atau bahkan membuat ketergantungan pasangannya di dalam suatu relasi pacaran. Tidak perlu luka fisik untuk menjadi korban kekerasan dalam pacaran.”
Jangan ada
lagi anggapan bahwa kekerasan dalam pacaran hanya berupa luka secara fisik.
Jangan ada lagi anggapan bahwa “Selama dia gak mukul aku sih gak apa-apa, toh
dia mukulnya tembok kan. Marah mah wajar namanya juga manusia”. Pedahal, dengan
dia seperti itu menandakan dia seseorang yang tidak bisa mengontrol emosi.
Bahkan, luka secara psikis tidak kalah penting dari pada luka secara fisik.
Jadi yang
termasuk ke dalam kekerasan dalam pacaran apa aja?
Posesif,
gak boleh ini itu, gak boleh jalan sama temen, harus video call setiap saat,
tiap menit buka social media pacarnya, kalo follow-followan sama lawan jenis
dia block, dan masih banyak sekali contoh dari sebuah control berlebihan
terhadap pasangan. Akibatnya, rasa insecure akan muncul dan tidak percaya
kepada pasangan, lingkungan yang terbatas, tidak bisa mengembangkan diri, dan
masih banyak lagi. Kondisi tersebut tidak baik, apalagi untuk seorang remaja
yang seharusnya sedang dalam proses menemukan dan mengembangkan diri.
Kontrol
berlebihan itu, lama kelamaan akan berubah menjadi sebuah ancaman. “Awas aja
kalo kamu gak nurut sama aku, kita putus!”, adalah ancaman yang sering
digunakan untuk mengontrol pasangan. Ancaman juga bisa berupa “Kalo kamu
putusin aku, aku bakal sayat-sayat tangan aku!”.
Contoh
lainnya adalah pasangan yang membuat ketergantungan. Kemana-mana harus bareng,
kemana-mana harus dianterin, dipantau, harus telfonan, harus video call, dan
keharusan-keharusan berlebihan lainnya. Pemaksaan untuk berhubungan seksual,
memaksa berfoto tidak senonoh untuk pasangan, sampai melakukan pelecehan
seksual juga merupakan bentuk kekerasan dalam pacaran.
Bahkan hal
yang simple seperti pengambilan keputusan secara sepihak, memaksa membelikan
semua yang pacarmu mau, mendikte pekerjaan apa yang harus kamu pilih, melarang
bekerja dan menuntut ilmu juga merupakan bentuk kekerasan secara ekonomi. Wow,
menyeramkan bukan hidup dalam sebuah hubungan seperti itu?
Terus,
dampak terhadap korbannya apa?
Dampaknya,
korban cenderung memiliki self-esteem yang rendah, menyalahkan diri sendiri,
merasa dirinya kurang berharga, insecure dan mudah marah. Korban akan
terus-terusan mengikuti permintaan pasangannya dikarenakan merasa dirinya sudah
tidak berharga. Korban juga cenderung tidak komunikatif dan takut untuk
berkomunikasi, dampaknya korban akan sulit menyelesaikan permasalahan yang dia
alami.
Psikis
korban terganggu dan untuk menyembuhkannya pun membutuhkan waktu yang tidak
sebentar. Dibutuhkan support system yang
baik untuk bisa membangkitkan kepercayaan diri korban.
So, the
ultimate goal is to stop dating violence before it starts. Jangan memutuskan
berkomitmen dengan pasangan yang arogan dan tidak menghargai kita. Ingat bahwa
sebuah hubungan yang sehat adalah hubungan dengan komunikasi yang baik, saling
mendukung dan pengambilan keputusan dilakukan bersama. Tidak ada yang dominan,
tapi saling melengkapi. Interaksi
kekerasan pada hubungan pacaran yang tidak sehat juga bisa menjadi awal dari
kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga, lho! Buang jauh-jauh kebiasaan
memaklumi tabi’at buruk pasangan yang bikin ngebatin karena alasan cinta. Cinta
bukan luka…
• by Oktavia Wijaya
Nonton TIMNAS di GBK
Jalan Pintu Satu Senayan, Gelora, Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10270, Indonesia
Sejak kecil aku tertarik dengan sepak bola. Setiap ada teman laki-laki bermain bola, aku ikut. Setiap ada pertandingan bola di sekolah, aku nonton. Sampai ketika ada pertandingan olah raga antar kelas ketika SMA, aku turut berada di tim futsal putri dan berhasil mencetak gol (bangga abis!). Menonton tim nasional Indonesia bertanding juga merupakan hal yang sayang untuk dilewatkan. Jadwal pertandingan selalu diingat-ingat, bahkan terkadang meminta mama untuk mengingatkan. Nongkrong di depan TV, teriak, ngomel-ngomel sendiri sampai beberapa kali ditegur mama karena tiba-tiba teriak. Dan nonton timnas langsung di stadion adalah salah satu wishlistku sejak SMP.
Pagi itu, ada whatsapp masuk dari temanku Isbram yang memberitahukan ada pertandingan timnas Indonesia melawan Iceland di GBK 14 Januari. Ah selain memberi tahu, dia juga menanyakan apakah aku tertarik untuk menonton? Tak pertu ditanya, sangat tertarik! Lalu dia mengirimkan rincian harga tiket masuk. Paling murah harganya Rp. 100.000, sampai Rp. 1.000.000. Aku menjawab, "Ayo, mau beli yang mana?". Rencananya membeli tiket tribun saja seharga Rp.100.000, tapi ternyata sudah habis. Dia bilang yang paling murah harganya Rp.300.000. Sabtu paginya, aku harus ke Bandung karena sudah ada janji dengan teman, sedangkan pertandingannya hari Minggu. Jika menonton timnas, aku harus kembali dari Bandung hari minggu pagi dengan tiket pulang minggu malam yang hangus. Akhirnya aku ragu untuk ikut. Beberapa lama kemudian, dia memberi tahu bahwa ada tiket dengan harga Rp. 175.000. Galau lagi dong :( Karena keinginan yang kuat dan kesempatan yang ada, dengan restu orang tua saya pun meng-iya-kan untuk menonton timnas di GBK. Bye tiket pulang minggu malam.
Rombongan kami berjumlah 6 orang, ada Bagus, Isbram, Pebri, Adam, dan Yana. Yang aku kenal cuma Isbram, yang lainnya teman Isbram di ITB. Kami berangkat dari Bandung ber-5, karena Bagus sudah duluan ke Jakarta. Kami sampai di Stasiun Pasar Senen Jakarta kurang lebih pukul 4 sore. Langsung memesan UBER dengan memakai kode promo yang disediakan oleh PSSI. Setelah menunggu beberapa menit ditemani gerimis, akhirnya kami di pick-updan langsung menuju GBK. Kurang lebih 20 menit, kami sudah sampai di GBK. Ternyata perkiraan macet itu meleset, jalanan ramai lancar dan di kawasan GBK pun tidak macet parah. Kita meminta untuk di drop di pinggir jalan dekat pintu masuk saja. Setelah membayar ongkos, kami pun masuk GBK dengan berjalan kaki.
Semakin dekat dengan stadion, semakin terlihat jelas ribuan orang memakai baju berwarna merah. Beberapa memakai baju timnas, beberapa lagi kaos polos. Sambil berjalan, kami melihat antrian pembelian dan penukaran tiket yang mengular. Untung saja penukaran tiket sudah dilakukan Bagus yang sudah sampai terlebih dahulu di GBK, jadi tiket kami aman. Selain itu, pedagang disana juga ramai, dari mulai jualan kaos, syal, sticker, sampai jualan jas hujan. Memang sore itu gerimis, tapi rintik kecilnya saja. Kami berencana untuk membeli jas hujan dan sticker. Baru saja kami berencana, hujan turun deras tiba-tiba. Belum sempat menyelamatkan diri untuk berteduh, kami sudah basah kuyup. Beberapa temanku membuka payung, sebagian lagi berteduh di bawah terpal. Kami menyelamatkan barang berharga kami ke dalam tasnya Adam yang memiliki rain cover. Sepatuh putihku sudah tak bisa diselamatkan. Akhirnya kita lanjut jalan untuk menemui Bagus di zona 9. Untungnya, 3 orang dari kami membawa payung meskipun tak membantu banyak karna tetap basah.
Menemukan Bagus di kerumunan orang bukan hal yang mudah. Hujan juga membuat kami sulit berkomunikasi dengan Bagus karena khawatir HP kami basah. Akhirnya Pebri menemukan Bagus yang sudah masuk stadion duluan, dan mengambil tiketnya. Setelah itu, kami antri masuk untuk melewati pemeriksaan keamanan tahap 1. Di pemeriksaan ini akan ada mesin pemindai untuk badan dan barang secara terpisah. Jalur yang tadinya 2 antrian, lalu menjadi 1 membuat antri di jalur ini harus agak desak-desakan. Setelah lolos di pemeriksaan keamanan tahap 1, akhirnya kami mendapat tempat teduh untuk berlindung dari hujan, dan langsung antri untuk pemindaian tiket. Disini kami bertemu lagi dengan 1 orang teman Isbram, jadi total kami bertujuh. Untuk ,masuk, barcode di tiket kami harus di scan. Itulah sebabnya tiket tidak boleh basah karena dikhawatirkan tidak bisa terbaca barcodenya. Lolos dari pemeriksaan tahap 2, kami lanjut mencari gate 33. Ternyata gatenya tidak jauh dari pintu masuk. Jam 6 sore kita sudah masuk tribun utara dan kami langsung dibuat terpukau disana.
Seperti yang sedang menjadi perbincangan hangat, Stadion Utama Gelora Bung Karno ini memang memukau. Renovasi besar-besaran menjelang Asean Games 2018 tidak main-main. Pencahayaan bagus, fasilitas baru, dan kami mendapatkan tempat duduk sesuai dengan yang tertera di tiket masuk. Bahkan, pelatih dan pemain dari Iceland juga memuji megahnya stadion ini. Tapi, aku lebih terpana melihat antusias suporter timnas disana. Yel-yel diserukan, lagu garuda di dadaku menggema di seluruh stadion, bahkan koreografi pun dibuat disana. Orang-orang rela hujan-hujanan dan berdesakan demi melihat tim kesayangannya bermain. Harapan untuk menang itu ada. Apalagi tendangan Ilham Udin yang berbuah gol di sekitar menit ke 30 membuat stadion riuh dengan sorak sorai suporter. Dan momen yang paling syahdu menurutku adalah ketika lagu kebangsaan Indonesia raya dikumandangkan. Merinding.
Pertandingan berakhir dengan skor 4-1 dan Iceland memenangkan pertandingan ini. Meskipun kalah, kami bangga terhadap perjuangan timnas. Ada satu hal lagi yang bikin aku kagum. Selesai pertandingan, seluruh tim Iceland berkumpul di tengah lapangan. Salah satu staff mereka menabuh drum dan melakukan sebuah perayaan dengan tepuk tangan berirama khusus. Hal tersebut disebut dengan Viking Clap. Tak disangka, seluruh suporter squat Garuda di stadion mengikutinya. sebagai bentuk penghormatan pada timnas Iceland. Merinding juga!
Pengalaman pertamaku menonton timnas Indonesia di stadion secara langsung ini sangat berkesan. Dulu tidak mendapat izin untuk datang langsung ke stadion karena citra suporter bola yang selalu bikin rusuh. Ternyata, pada kenyataannya tidak seburuk yang banyak diberitakan. Mungkin ada beberapa oknum yang tidak tertib, tapi tidak bisa di generalisasi. Seperti ketika berkumandangnya lagu kebangsaan Iceland ada salah satu orang yang bertepuk tangan dan berteriak sebelum lagu itu selesai. Seluruh mata suporter tertuju pada dia, dan suara "stttttt" terdengan pelan ditujukan kepadanya. Bahkan beberapa terlihat memelototinya. Belum lagi yang menginjak kursi stadion disorot kamera dan ditayangkan di giant screen yang membuahkan teriakan "huuuuu" dari suporter sampai dia sadar dia berada di screen dan menurunkan kakinya. Di amuk masa ini kalau bahasa lebaynya hehe. Ternyata, banyak sekali yang peduli pada hal seperti itu.
Perjalanan kemarin berakhir di Stasiun Gambir jam 11 malam dengan rombongan teman-temanku yang pulang ke Bandung. Aku ketagihan nonton timnas di stadion. Sekarang nonton pertandingan persahabatan, mungkin suatu saat nanti nonton partai final Indonesia vs negara lain supaya lebih greget nontonnya dan euforianya lebih terasa. Iya gak sih? :p
• by Oktavia Wijaya
Pendakian Gunung Gede
Mount Gede-Pangrango National Park, Jalan Kebun Raya Cibodas, Cimacan, Cipanas, Cimacan, Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat 43253, Indonesia
Ini
pendakian gunung ke-3 buat aku, sekaligus puncak pertama yang aku taklukan.
Pendakian ini merupakan sebuah aksi dalam rangka memperingati Salonpas Day.
Salonpas yang berusia 43 tahun akan merekatkan 3 generasi berbeda selama 2 hari
1 malam dengan tujuan untuk bersama-sama membersihkan area Gunung Gede
Pangrango dari sampah. Kegiatan ini dimulai dari tanggal 8-9 Mei 2018.
Difotoin Dedioko |
Tiga
generasi yang dimaksud terdiri dari 3 komunitas, yaitu Iphonesia, Backpacker
Jakarta, dan Lazy Club. Tiga komunitas ini memiliki ciri khas masing-masing.
Iphonesia sebagai sebuah komunitas mobile photography, Backpacker Jakarta
sebagai sebuah komunitas travelling-sharecost, dan Lazy Club sebagai sebuah
komunitas musik sambil berpiknik. Masing-masing komunitas diwakili oleh 10
orang, dan aku merupakan salah satu perwakilan dari Iphonesia.
Gunung Gede
Pangrango terletak di tiga kabupaten yakni Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur,
dan Kabupaten Sukabumi. Gunung Gede Pangrango masuk ke dalam wilayah Taman
Nasional Gede Pangrango (TNGP). Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sendiri
ini merupakan salah satu taman nasional tertua di Indonesia. Taman nasional ini
mencakup dua puncak gunung yakni Puncak Gunung Gede dan Puncak Gunung Pangrango
dengan total sekitar 21.975 hektar. Tujuan didirikannya taman nasional ini
adalah untuk melindungi dan upaya konservasi ekosistem dan flora pegunungan di
Jawa Barat dan ditetapkan pada tahun 1980.
Jalur
pendakian Gunung Gede Pangrango ada tiga, yaitu jalur Gunung Putri, Jalur
Cibodas, dan Jalur Salabintana. Rencananya, kita akan mendaki melalui Jalur
Putri dan turun melalui Jalur Cibodas.
8 Mei 2018
Meeting
point kita dini hari ini adalah McD Plaza Sentral pukul 03.00 WIB. Orang-orang
berdatangan dengan muka bantal, sambil membawa ransel besar di pundaknya.
Beberapa langsung memesan makanan karena lapar, beberapa lagi mengobrol, dan
yang lainnya merebahkan diri di kursi. Pukul 05.00 WIB, panitia yang menjemput
kita sudah datang. Setelah briefing singkat dan berdo’a, kita langsung masuk
menuju mobil untuk kemudian berangkat ke Bogor.
Sekitar
pukul 07.30 WIB, kita sudah sampai di titik awal pendakian Gunung Gede via
jalur Gunung Putri. Semua rombongan bersiap-siap untuk naik, beberapa ada yang
membeli gorengan untuk sarapan dan lainnya duduk-duduk meluruskan kaki yang pegal setelah naik mobil.
![]() |
Sebelum Pendakian |
Memulai
pendakian dengan melewati rumah penduduk dan sawah, sekitar 15 menit akhirnya
kita sampai di POS keberangkatan. Sebelum memulai pendakian yang sesungguhnya,
kita sarapan dulu bersama-sama disana. Setelah selesai, dilanjutkan dengan
briefing pendakian, berdo’a, dan berfoto bersama. Pendakian ini dipimpin oleh
guide yang berpengalaman, dan kita juga dihimbau untuk berjalan secara
berkelompok. Yang paling penting, kita harus mengetahui kondisi tubuh
masing-masing dan jangan memaksakan untuk mendaki jika memang tidak
memungkinkan.
Total
pendakian 7-9 jam perjalanan. Perjalanan ditempuh dengan medan yang
terus-terusan menanjak yang membuat kaki cukup lelah. Kita harus melewati lima
pos sebelum sampai di Alun-alun Surya Kencana, primadona Gunung Gede sekaligus
tempat untuk ngecamp disana. Cuaca saat itu juga tidak terlalu bersahabat. Di
tengah-tengah perjalanan kabut mulai turun, bahkan hujan juga sempat turun. Di
pos 2 dan 4 ada tempat berjualan yang cukup membuat hati bahagia karena bisa
jajan disana. Kopi dan minuman hangat lainnya bisa kita beli dengan harga
Rp.5000, sedangkan gorengan harganya Rp.2000 saja.
Kelelahan
selama perjalanan terbayar sudah setelah melihat Alun-alun Surya Kencana. Perjalanan
yang dimulai sekitar pukul 09.30 WIB ini aku selesaikan pada pukul 17.00 WIB.
Total kurang lebih 7,5 jam perjalanan dengan kondisi banyak mengeluh dan
beristirahat cukup lama beberapa kali. Bahkan Dedi sempat tidur karena pusing.
Untungnya, kita bisa saling memaklumi dan tetap bersama sampai ke tempat yang
dituju sebelum gelap.
Istirahat
setelah perjalanan ditemani dengan teh manis hangat dan pisang goreng yang
disajikan panitia Salonpas Day. Juara sih itu enaknya kebangetan. Menu makan
malam kita adalah nasi dengan sayur sop. Cocok banget untuk menghangatkan badan
ditengah dinginnya Gunung Gede. Setelah bercengrama sesaat, kami memutuskan
untuk beristirahat karena dini hari nanti kita akan mendaki lagi menuju Puncak
Gunung Gede.
![]() |
Perjalanan Menuju Surya Kencana |
9 Mei 2018
Pukul 03.00
WIB panitia sudah mulai membangunkan peserta untuk bersiap-siap memuncak.
Setelah bersiap-siap memakai baju hangat, sarung tangan, dan packing kita
langsung berkumpul dan berangkat menjadi kloter 1 dan 2. Perjalanan dini hari
yang dingin ini cukup membuatku kleyengan. Perjalanan yang seharusnya hanya 1
jam menjadi lebih lama karena banyak berhenti di tengah jalan. Beruntung sekali
ada salah satu tourguide dan Kang Aufa yang sabar banget nungguin padahal aku
udah payah banget sering minta berhenti. Tenyata, gara-gara semalem gak makan
nasi dan malam sebelumya begadang yang bikin badan aku drop banget.
Cahaya
matahari udah mulai terlihat dari kejauhan, yang nyemangatin juga gak
bosen-bosen tapi tetep aja nih badan lelah banget. Kalo kata Dimas sih “Bohong
banget ternyata kata-kata motivasi pas naik gunung itu bisa bikin badan gue
kuat naik gunung. Kalo lelah ya lelah aja gak bisa diapa-apain. Yang ada gue
malah berdo’a minta semoga bisa sampai sama Allah”, hahaha.
Dikit lagi
sampai puncak dan udah mulai terang. Setelah dibantu semangat dan uluran
tangan, akhirnya aku sampai puncak dengan terengah-engah. Perjuangan banget
buat sampai di puncak pertama ini. Setelah mengatur nafas, kita semua menangkap
momen sunrise disana sekaligus ngopi dan makan gorengan.
Puncak Gunung Gede |
Setelah puas melihat sunrise, kita turun menuju Jalur Cibodas. Jalur ini ternyata juga memiliki tantangan yang tidak mudah. Melalui jalur ini, kita akan melewati Kandang Badak yang dijadikan tempat camp untuk orang-orang yang akan menuju Puncak Pangrango. Selain itu, jalur ini juga melewati Tanjakan Setan yang saking curamnya harus menggunakan tali untuk menanjaki atau menuruni tanjakan itu. Kita juga melewati air panas yang bisa dimanfaatkan untuk relaksasi sejenak.
Jalur
Cibodas menyuguhkan panorama dan tempat wisata yang banyak dibandingkan dengan
Jalur Putri yang kanan-kiri terus menerus hutan. Ada banyak sekali orang yang
memakai jalur itu hanya untuk berkunjung ke wisata air panas kemudian mereka
pulang lagi.
Perjalanan
dari Puncak Gunung Gede menuju Cibodas ditempuh dalam waktu kurang lebih 7 jam.
Sesampainya di Cibodas, kita langsung disambut panggung hiburan dan makan sore
dari panitia. Sambil meluruskan kaki dan menyantap makanan, kami juga dihibur
dengan penampilan dari Lazy Club. Lagu yang mereka bawakan santai banget dan
bernuansa alam, cocok banget dbawain sore-sore di lapangan rumput sambil
selonjoran, hehehe.
Tak lupa,
sampah yang sudah kita kumpulkan selama perjalanan disatukan dan disimpan di
bank sampah yang disediakan. Ternyata, kesadaran membuang sampah pada tempatnya
masih kurang. Meskipun yang katanya naik gunung adalah pecinta alam, kesadaran
mereka untuk menjaga alam masih kurang. Selain sampah, vandalisme juga masih
ditemukan dimana-mana. Batang-batang pohon atau batu yang jadi sasaran mereka
menuliskan kata-kata yang tidak jelas tujuannya untuk apa.
![]() |
Finally, Puncak |
Selamat ulang
tahun juga untuk Salonpas!
• by Oktavia Wijaya
Belajar Sejarah di tempat pengasingan Soekarno
Bangka Island, Bangka Belitung Islands, Indonesia
Siapa yang tidak tau Soekarno? Presiden pertama RI ini sekaligus sebagai seorang proklamator kemerdekaan Indonesia. Dalam perjalanan hidupnya, Soekarno sempat beberapa kali diasingkan, salah satunya diasingkan ke Pulau Bangka. Bung Karno (panggilan untuk Soekarno) dan Bung Hatta (panggilan untuk M.Hatta) diasingkan oleh Belanda pada tahun 1948-1949 di Gunung Menumbing, Desa Air Belo, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat. Pengasingan ini merupakan dampak dari Agresi Militer Belanda tahun 1949 yang menyerang ibu kota republik Indonesia. Bung Karno, Bung Hatta, dan tokoh lainnya di tawan Belanda dan diterbangkan ke Muntok dengan alasan supaya terisolir dari pergaulan dunia internasional.
Tempat peristirahatan Bung Karno yang disana bernama Jati Wisata dan dijaga oleh Abdi Dalem Keraton Yogyakarta yang terus berlanjut dari generasi ke generasi.Setelah menjadi sebuah saksi bisu dalam sejarah, Wisma Menumbing menjadi sebuah objek wisata sejarah. Bangunan kokoh bercat putih ini sangat gagah diantara lingkungan yang asri karena rindang dengan pepohonan. Disini ada banyak sekali barang peninggalan Bung Karno dan Bung Hatta.
Dari pintu masuk, pengunjung akan langsung disuguhi ruangan khas jaman dulu yang bernama ruangan pesanggrahan. Ruang tamu disana, dulunya digunakan sebagai tempat berkumpul masyarakat lokal mengadakan syukuran peresmian gedung tepatnya tahun 1930.
Sebelah kanan, terdapat ruang rapat yang cukup luas dengan jejeran meja dan kursi yang terbuat dari kayu. Di dinding, digantung foto-foto pahlawan, dan di depan jlas berderet meja dan kursi untuk pemimpin rapat.
Dari ruang rapat, kamu bisa melihat mobil Ford yang pernah digunakan Bung Karno terparkir rapi dan bersih. Mobil sedan kuno keluaran Ford De Luxe 8 berplat BN 10 itu dipajang tanpa mesin, tepat di depan sebuah kamar yang pernah ditempati oleh Bung Karno dan Bung Hatta.
Ruangan tempat tinggal itu terbagi dua bagian. Dari pintu kamar, terdapat ruangan berukuran sekitar 4x5 meter. Sebuah meja dan kursi yang sudah usang termakan usia terlihat disana. Di meja inilah, Bung Karno sering menulis dan membaca. Di kamar Bung Karno dan Bung Hatta, terdapat dua ranjang masing-masing 1x2 meter yang terbuat dari kayu.
Dari pintu masuk, pengunjung akan langsung disuguhi ruangan khas jaman dulu yang bernama ruangan pesanggrahan. Ruang tamu disana, dulunya digunakan sebagai tempat berkumpul masyarakat lokal mengadakan syukuran peresmian gedung tepatnya tahun 1930.
Sebelah kanan, terdapat ruang rapat yang cukup luas dengan jejeran meja dan kursi yang terbuat dari kayu. Di dinding, digantung foto-foto pahlawan, dan di depan jlas berderet meja dan kursi untuk pemimpin rapat.
Dari ruang rapat, kamu bisa melihat mobil Ford yang pernah digunakan Bung Karno terparkir rapi dan bersih. Mobil sedan kuno keluaran Ford De Luxe 8 berplat BN 10 itu dipajang tanpa mesin, tepat di depan sebuah kamar yang pernah ditempati oleh Bung Karno dan Bung Hatta.
![]() |
Mobil yang pernah digunakan Soekarno |
Selain itu, terdapat juga kamar dan ruangan kerja bapak proklamasi itu. Yang tak kalah menarik, disana ada sebuah lonceng tua yang diikat di sisi tembok. Konon katanya, dulu lonceng ini biasa dibunyikan untuk memanggil tentara belanda untuk berkumpul.
Di rooftop bangunan, kamu bisa liat pemandangan laut lepas arah Selat Bangka. Selain laut, kamu juga bisa liat hutan yang sangat hijau, dan melihat Kabupaten Bangka Barat dari ketinggian.
Untuk sampai ke tempat ini, butuh waktu sekitar tiga jam dengan jarak kurang lebih 138 km dari Kota Pangkal Pinang. Setau aku kesana gak ada angkutan umum, jadi mendingan sewa mobil. Sekalian bisa main ke daerah-daerah sekitar sana.
• by Oktavia Wijaya
Pernah membayangkan menjadi Raja / Ratu sehari? Diawali dengan mengucap janji suci dan melingkarkan cincin di jari manis, kemudian berakhir dengan ciuman di kening diiringi lagu "Beautiful In White"-nya Weslife. Semua mata tertuju padamu dan pasanganmu. Kebahagiaan bagi orang-orang terdekatmu,yang haru melihatmu memutuskan menempuh hidup baru bersama yang terkasih. Pernah membayangkan?
![]() |
Photo by Google |
Siang ini aku berdiskusi panjang mengenai "Pernikahan" dengan Mbak Wita, seorang Psikolog dari Tiga Generasi yang berfokus menangani masalah dalam sebuah hubungan. Kami mengawali pembicaraan dengan melihat fenomena sosial saat ini dimana gencarnya keinginan nikah muda yang bahkan sudah diidam-idamkan para remaja. Lantas, apakah mereka tahu kenapa mereka ingin menikah muda?
Berdasarkan pengamatan kami, nikah muda yang menjadi sebuah tren memiliki daya tarik tersendiri sehingga menjadi sesuatu yang diidam-idamkan. Bayangan mengenai indahnya sebuah pesta pernikahan dan romantisnya sebuah hubungan suami-istri menjadi dua dari sekian banyak faktor yang mempengaruhinya. Aku tidak berani menulis ini berdasarkan asumsiku sendiri, tapi Mbak Wita dan pengalaman nyata beberapa orang memberikan bukti nyata bahwa generasi muda saat ini mendambakan sebuah "pesta" pernikahan dan segala keindahannya, sedangkan hidup tak selalu manis dan langit tak selalu cerah.
Lontaran keinginan "Nunggu di halal-in" semakin sering terdengar. Tidak ada yang salah dari sebuah kampanye nikah muda, yang salah adalah tidak semua orang bisa berfikir logis mengenai sebuah pernikahan. Nikah muda bukanlah satu-satunya solusi untuk menghindari zinah, puasa pun dianjurkan ketika manusia belum siap untuk menikah. Ada yang beruntung dengan pernikahannya, dan dia hidup dengan bahagia. Tapi tak jarang pula yang gagal dan menyebabkan perpisahan.
Untuk mempersiapkan sebuah pernikahan, tidak cukup hanya dengan cinta dan persiapan pesta. Renungkan baik-baik orang yang akan menemanimu seumur hidup, yang akan menjadi orang tua bagi anakmu, yang akan berjuang bersama melewati segala cobaan hidup. Apakah dia orang yang tepat? Apakah kalian akan bisa saling menguatkan? Apakah kalian bisa menjadi tauladan bagi anak-anak kalian kelak? Jika masih sebatas membayangkan enaknya saja, silahkan merenung. Badai kehidupan akan datang lebih kuat setelah pernikahan.
Menurut Mbak Wita, ada banyak sekali orang yang memutuskan berpisah meskipun baru berumah tangga dikarenakan ada banyak hal yang tidak baik dari pasangannya yang baru saja mereka sadari. Jadi, ketika masa saling mengenal mereka belum benar-benar mengenal satu sama lain. Ada banyak hal yang ditutupi satu sama lain, sehingga ketika sudah berumah tangga baru keluar aslinya dan pasangannya terkejut dengan sikapnya yang berubah. Pedahal itu memang sikap aslinya, hanya ditutupi dari pasangannya. Pentingnya saling terbuka dalam suatu hubungan yang akan membawa kalian ke dalam fase saling menerima.
Tidak jarang juga, gengsi dalam membuat sebuah pesta pernikahan yang mewah membuat pasangan harus memutar otak bahkan sampai meminjam sana-sini. Dampaknya akan dirasakan ketika pesta usai, bahwa ada beban yang harus ditanggung untuk menutup gengsi itu. Perlu diingat bahwa pesta pernikahan bukanlah sebuah keharusan, dan gengsi bukanlah hal yang wajib diikuti. Semampunya saja, keharmonisan rumah tangga tidak ada hubungannya dengan pesta pernikahan.
Sebelum memutuskan untuk menempuh hidup baru dengan pasangan, kamu juga harus mengenal diri sendiri dengan baik. Sebelum menikah sering-seringlah berdiskusi dengan calon pasangan mengenai banyak hal. Komunikasi adalah hal penting dalam sebuah hubungan. Jangan memaklumi kesalahan fatal pasangan yang berulang-ulang atas dasar cinta dan harapan bahwa dia bisa berubah, karena ketika menikah hal itu bisa saja terulang lagi bahkan lebih parah dari sebelumnya.
Ada cerita, seorang wanita memilih menikah dengan seorang laki-laki yang seorang penjudi. Sejak berpacaran dia tahu bahwa calon suaminya seorang penjudi, tetapi dia menutup mata dan memiliki keyakinan bahwa ketika menjadi suami kebiasaannya akan berubah. Nyatanya, setelah menjadi suami tidak ada yang berubah, bahkan ketika memiliki anak. Perangainya makin parah, sampai bermain fisik dan kata-kata. Sampai akhirnya dia sadar dan berfikir, apa yang bisa diharapkan dari suaminya? Bahkan menjadi teladan bagi anaknya pun dia tidak bisa.
Keputusan menikah itu akan berdampak kepada banyak hal. Pernikahan adalah perjuangan pasangan, tidak bisa hanya salah satu saja yang berjuang harus keduanya. Maka dari itu, pernikahan menuntut kerja sama yang baik antara istri dan suami. Kegagalan dalam bekerja sama inilah yang menyebabkan tekanan secara psikis. Ketika memiliki anak, anak akan mencontoh orang tuanya dan apa yang diajarkan kepadanya. Tanpa disadari, karakter anak adalah hasil dari didikan orang tuanya. Karakter tersebut terbentuk dengan membutuhkan waktu yang lama yaitu sejak dari bayi. Ada banyak sekali kebiasaan-kebiasaan orang tua yang tidak disadari membentuk karakter anak.
Pernikahan juga berati menyatukan kedua keluarga. Kamu tidak hanya menikah dengan pasanganmu, tetapi juga dengan keluarganya. Tak jarang masalah dalam rumah tangga pun muncul karena itu. Bisa saja dari mertua, orang tua sendiri, bahkan sodara-sodara.
Untuk kalian yang beruntung bisa menikah dengan orang yang tepat dan berbahagia, bersyukurlah. Jangan anggap tulisan ini sebagai tulisan yang menakut-nakuti orang untuk menikah, justru sebaliknya. Inilah sisi lain dari sebuah pernikahan yang terlihat indah dari luar dan membuat iri orang banyak. Jangan karena usia jadi memutuskan untuk buru-buru menikah dan tidak mempertimbangkan hal lain. Usia hanyalah angka. Kedewasaan dan kesiapanlah yang sebenarnya menjadi patokan keputusan untuk menikah.
• by Oktavia Wijaya
Belajar Membatik di Pusat Perbelanjaan Batik
Yogyakarta, Yogyakarta City, Special Region of Yogyakarta, Indonesia
Liburan ke Yogyakarta
memang gak pernah ada bosennya. Udah lumayan sering jalan-jalan kesini, tapi
masih ada aja tempat yang belum dikunjungi yang ternyata asik banget. Seperti
kemarin aku sama Rara punya waktu
seharian keliling Jogja, dan akhirnya kita memutuskan buat belanja batik ke
Pasar Beringharjo.
Pasar Beringharjo
adalah pasar tertua yang memiliki nilai historis dan filosofis yang erat
kaitannya dengan Kraton Yogyakarta. Pasar yang terletak di Jalan Jenderal Ahmad
Yani nomor 16 ini menyuguhkan transaksi jual beli tradisional dengan berbagai
kebutuhan seperti batik, jajanan pasar, uang kuno, pakaian , jamu, sembako,
sampai dengan barang antik pun ada.
Sebelum berjalan-jalan,
kita sarapan dulu di depan pasar. Ada banyak penjual makanan disana, dari mulai
sate sampai pecel. Kita akhirnya memutuskan buat makan pecel, Rara makan pecel
nasi, dan aku makan pecel bakmi. Harganya sangat terjangkau. Pecel yang kita
makan harganya Rp.10.000, ditambah bakwan yang disiram bumbu kacang bikin
sarapan kita makin nikmat. Budget yang kita pake buat sarapan itu gak lebih
dari Rp.15.000. Murah kan?
Selesai sarapan, kita
mulai keliling masuk ke Pasar Beringharjo. Setelah agak lama, Rara akhirnya
ngajakin buat masuk ke Hamzah Batik atau terkenal dengan Mirota Batik. Tinggal
nyebrang dari Pasar, akhirnya kita sampai di Mirota Batik. Seingatku, aku
pernah kesini pas kuliah.
Di pintu masuk, kami
disambut ramah oleh petugas. Tidak jauh dari pintu masuk, ada patung legendaris
Raminten yang dipajang disana. Raminten adalah sosok seorang budayawan, adbi
dalem keraton, seniman, dan komedian panggung ketoprak, juga seorang penari Wayang
Wong. Ada mitos juga, konon katanya yang berfoto dengan patung raminten dan
tersenyum akan menjadi awet muda. Dan kita pun berforo disana.
Berjalan masuk ke
dalam toko, kami melihat ada seorang ibu-ibu yang sedang membatik dengan
serius. Setelah kami bertanya, ternyata kami bisa mencoba membatik disana. We’re
so excited, karena dari dulu aku pengen banget nyoba membatik tapi gak tau dimana.
Setelah memilih motif batik, kita dipersilahkan memakai celemek dan duduk dekat
alat-alat membatik. Btw, motif membatik yang disediakan gak cuma motif
tradisional tapi ada juga gambar kartun sampai dengan gambar candi.
Alat yang dipersiapkan
untuk membatik adalah canting, malam, kompor, dan wajan untuk memanaskan malam.
Pertama-tama, malam dipanaskan sehingga menjadi cair lalu menggunakan canting,
malam diambil dan digambarkan di garis motif batik yang telah digambar sebelumnya.
Untuk mengambil malam harus sedikit-sedikit dan menggambar motifnya pun harus
cepat karena malamnya cepat sekali dingin. Ketika dingin, malam sudah tidak
bisa dipakai lagi jadi harus mengambil lagi ke wajan. Awalnya, kita membatik
dengan grogi tapi lama-kelamaan tangan kita sudah lihai menari-nari diatas
kain.
Setelah selesai membuat
motif dengan malam, kita masuk ke tahap mewarnai. Pewarna yang digunakan
terdiri dari 3 warna yaitu coklat, merah dan biru. Untuk mendapat warna baru,
bisa dengan cara mencampur warna-warna yang ada. Tenyata, malam itu berfungsi
untuk menahan warna di kain agar tidak tercampur dan menjadi sebuah motif. Setelah
selesai pewarnaan, kain dikeringkan. Kemudian, kain yang telah diwarnai diolesi
water glass untuk mengunci warna dan dikeringkan kembali.
![]() |
Proses Membatik |
Proses membatik disana
telah selesai, tapi kita masih punya PR merebus batik yang sudah kita buat
dengan soda abu. Caranya, didihkan 5 gelas air yang telah dicampur dengan soda
abu lalu kain batik yang telah dibuat direbus disana. Tujuannya adalah untuk
mencuci malam. Dan setelah selesai kain diangin-anginkan saja, tidak boleh
dijemur di bawah sinar matahari langsung.
Teknik membatik yang baru saja kita lakukan adalah teknik yang paling mudah. Ada banyak sekali teknik yang digunakan, bahkan semakin banyak warna yang dipakai maka semakin banyak lama pula proses membatiknya. Untuk kain ukuran standar 1x1,5 meter memerlukan waktu lebih dari 1 bulan pembuatannya. Sekarang tahu kan kenapa harga batik tulis itu mahal?
Teknik membatik yang baru saja kita lakukan adalah teknik yang paling mudah. Ada banyak sekali teknik yang digunakan, bahkan semakin banyak warna yang dipakai maka semakin banyak lama pula proses membatiknya. Untuk kain ukuran standar 1x1,5 meter memerlukan waktu lebih dari 1 bulan pembuatannya. Sekarang tahu kan kenapa harga batik tulis itu mahal?
Dengan harga Rp.20.000,
wisatawan sudah bisa mencoba membatik dan mendapatkan pouch cantik dari Hamzah
Batik. Menurutku, harga yang ditawarkan murah dan sebanding dengan ilmu yang di
dapatkan. Jadi, kalau kalian liburan ke Jogja dan ingin mencoba membatik kalian
bisa langsung datang ke Hamzah Batik (Mirota). Selain bisa belajar membatik,
kalian juga bisa berbelanja batik dan souvenir karena Mirota merupakan salah
satu pusat oleh-oleh terlengkap di Yogyakarta.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Social Icons