• by Oktavia Wijaya
Tahun 2018 ini mungkin bisa disebut sebagai tahun yang penuh kejutan, terutama soal traveling. Aku bukan orang yang punya resolusi tahun baru, bikin to do list untuk tahun depan dan berbagai konsep menuju pencapaian lainnya. Aku hanya berharap aku bisa berkembang menjadi manusia yang lebih baik lagi, memiliki pengalaman hidup yang lebih banyak lagi dan teman yang berkesan. Cukup.
Tanpa ambisi apapun, ternyata di tahun 2018 ini aku udah cukup banyak traveling baik sponsor maupun solo traveling. Di tahun ini pula, aku pertama kali menginjakan kaki di luar negeri dan solo traveling. Pernah kebayang? Gak sama sekali. Ya tapi inilah hidup, penuh kejutan.
Jadi di tahun 2018 ini, Okta udah jalan-jalan kemana aja nih?
Kesempatan menginjakan kaki di Tanah Papua ternyata tak hanya datang sekali. Di bulan Juli 2018, aku kembali kesana. Rindu sekali, pedahal baru beberapa bulan yang lalu dari sini. Aku juga janjian sama tourguide di Raja Ampat buat ketemu dan kita cerita banyak banget! Ini nih yang bikin happy kalo traveling, nambah temen baru!
Setelah itu, ternyata di bulan Juli 2018 aku balik lagi ke Yogyakarta dan cuma punya waktu satu hari buat bisa eksplor wisata disana. Kira-kira traveling kemana aja ya? Jawabannya ada disini!
Tanpa ambisi apapun, ternyata di tahun 2018 ini aku udah cukup banyak traveling baik sponsor maupun solo traveling. Di tahun ini pula, aku pertama kali menginjakan kaki di luar negeri dan solo traveling. Pernah kebayang? Gak sama sekali. Ya tapi inilah hidup, penuh kejutan.
Jadi di tahun 2018 ini, Okta udah jalan-jalan kemana aja nih?
Malang, Jawa Timur
Di bulan Maret 2018, aku mendapat undangan pernikahan dari Kak Uti di Malang. Meskipun galau karena masih anak baru di kantor dan gak bisa ambil cuti, aku akhirnya maksain Jum'at siang buat pergi ke Malang naik pesawat.
Beres kondangan di hari Sabtu, akhirnya nyempetin main-main ke Jatim Park dan Museum Angkut bareng Kak Valen. Meskipun singkat, tapi liburannya cukup berkesan apalagi pas masuk Museum Heritage! Mungkin Museum Heritage gak se-terkenal Museum Angkut tapi menurutku menarik banget buat disimak dan dipelajari.
Baca ceritanya disini: Liburan ke Malang!
Surabaya, Jawa Timur
Masih di bulan Maret 2018, abis dari Malang langsung hajar ke Surabaya naik bis. Di Surabaya sebenernya gak nyampe sehari, tapi tetep asik.
Disana aku jalan-jalan bareng Anggi, Ical dan Riki. Kita dateng ke House of Sampoerna, makan Sate Ondomohen dan liat sunset di Surabaya North Quay.
Sebentar tapi berkesan dan fun!
Raja Ampat, Papua
Ini dia perjalanan yang gak pernah kebayang sama sekali. Gak pernah nyangka bisa ke Raja Ampat, dan gratis!
Perjalanan kali ini disponsorin sama Detik Travel dan Tiket.com. Selama 5 hari 4 malam kita menjelajah Raja Ampat sampai kulit gosong! Mulai dari villa, speedboat, makan, snorkling, semua udah ditanggung sponsor.
Merasa bersyukur banget bisa dapet kesempatan yang banyak orang impikan. Big thanks to Allah SWT.
Kamu bisa baca ceritanya disini : Raja Ampat - Part 1, Raja Ampat - Part 2
Kesempatan menginjakan kaki di Tanah Papua ternyata tak hanya datang sekali. Di bulan Juli 2018, aku kembali kesana. Rindu sekali, pedahal baru beberapa bulan yang lalu dari sini. Aku juga janjian sama tourguide di Raja Ampat buat ketemu dan kita cerita banyak banget! Ini nih yang bikin happy kalo traveling, nambah temen baru!
Yogyakarta
Di bulan April 2018, aku bersama Garuda Indonesia dalam rangka Hari Kartini melakukan perjalanan bertajuk "Jejak Kaki Kartini". Aku bersama Mbak Hira dan Mbak Riyanni Djangkaru berpetualang di Yogyakarta mengunjungi tempat bersejarah Kota Gede, melihat pembuatan batik, berkunjung ke Lulu Lutfi Labibi Studio, berpetualang di Goa Jomblang, kuliner tradisional dan juga belajar Jemparingan.
Perjalanan ini diharapkan bisa menginspirasi perempuan untuk bisa mandiri, penuh percaya diri dan tidak pernah berhenti berkarya.
Video singkatnya bisa kamu liat disini: Jejak Kaki Kartini
Gunung Gede, Jawa Barat
Udah lama gak mendaki, akhirnya di bulan Mei 2018 dikasih kesempatan mendaki bareng Salonpas sekaligus campaigne bersih-bersih gunung. Meskipun rada ngerepotin karena kondisi badan lagi gak fit, tapi seru banget.
Buat nyampe puncak butuh perjuangan ekstra. Nyusahin banget pokoknya. Untuk punya guide dan temen yang super sabar!
Cerita pendakiannya ada disini: Pendakian Gunung Gede
Bukit Moko, Bandung
Gak perlu jauh-jauh ternyata buat dapet sunset yang kece, di Bandung kamu juga bisa dapetin sunset kece di Bukit Moko.
Mungkin nama Bukit Moko buat orang Bandung sendiri udah gak aneh, tapi gak tau deh buat wisatawan. Udah pada tahu tentang bukit Moko? Kalau belum, kamu bisa baca disini!
Banda Aceh
Setelah menginjakan kaki di pulau paling timur Indonesia, akhirnya diberikan kesempatan juga untuk menginjakan kaki di pulau paling barat Indonesia.
Di Banda Aceh, aku mengunjungi beberapa tempat yang mengingatkan soal tsunami yaitu Monumen Kapal Nuh dan Masjid Baiturrahman Aceh.
Pulau Weh, Sabang
Dari Aceh, aku melanjutkan perjalanan ke Sabang. Disana aku menikmati pemandangan alam dan panorama bawah laut Sabang yang kewl. Pantainya juga indah dan sepi, cocok banget buat refreshing!
Ceritanya ada di: Sabang-Part 1, Sabang-Part 2 .
Medan, Sumatera Utara
Horas! Akhirnya dateng ke Medan juga dan nyobain durian hits disana! Haha. Tapi ternyata cerita perjalanannya belum ditulis, maafkan.
Ancol, Jakarta
Warga Ibu Kota kalo refreshing gak perlu jauh-jauh ternyata. Di Ancol, kamu bisa menikmati banyak pilihan tempat wisata mulai dari hiburan sampai edukasi.
Ada apa aja sih di Ancol? Yuk baca cerita perjalanan aku bareng Kumparan di: Kembali ke Ancol!
Klaten, Jawa Tengah
Liburan kali ini spesial karena sebenernya liburan sambil cari ilmu tentang kesehatan, lingkungan dan sumber daya alam. Nah di Klaten ini akhirnya nyobain River Tubing di Kali Pusur yang punya cerita menarik dalam proses terbentuknya objek wisata ini.
Baca cerita lengkapnya disini yuk!
Turki!
Ini dia perjalanan penutup tahun 2018 sekaligus pembuka tahun 2019. Penasaran gimana ceritanya sebulan sendirian traveling di Turki?
Cek disini: Solo Traveling ke Turki
Cek disini: Solo Traveling ke Turki
Terima kasih untuk cerita perjalanan di tahun 2018 ini. Terima kasih. Terima kasih. Semua perjalanan yang tak pernah terpikirkan dan terjadi begitu saja. Allah maha baik.
Kira-kira perjalanan "random" kemana lagi nih di tahun 2019?
• by Oktavia Wijaya
Kembali ke Masa Lampau di Museum Angkut dan Museum Heritage Indonesia
Malang, Malang City, East Java, Indonesia
Malang, salah satu kota di Provinsi Jawa Timur ini memang menjadi pilihan tepat untuk menghabiskan liburan. Selain melihat indahnya sunrise di Gunung Bromo dan menaklukan dinginnya Gunung Semeru, Malang juga menyediakan tempat rekreasi yang sangat beragam. Tepatnya di Kota Wisata Batu, ada berbagai macam pilihan tempat untuk berlibur dari mulai Jatim Park 1 dengan wahana bermainnya, Jatim Park 2 dengan Batu Secret Zoo-nya, Eco Green Park, Museum Tubuh, Museum Angkut, dan yang terbaru adalah Jatim Park 3 dengan konsep seperti Jurrasic Park. Dan selesai bermain-main, pengunjung bisa langsung ke Alun-Alun Kota Batu untuk berburu kuliner disana.
Liburan singkat minggu lalu, aku memutuskan untuk mengunjungi Museum Angkut. Niat awal akan bermain-main di Jatim Park 1, tapi karena datangnya siang dan Jatim Park 1 tutup pukul 16:30 WIB akhirnya aku memilih Museum Angkut yang tutupnya pukul 20:00 WIB. Jarak antar tempat wisata itu berdekatan, jadi tidak perlu waktu lama untuk sampai di Museum Angkut dari Jatim Park 1. Dengan harga tiket Rp.100.000 untuk weekend dan membayar lagi Rp.30.000 bagi yang membawa kamera, pengunjung bisa masuk dan menikmati Museum Angkut sepuasnya.
Buat aku pribadi, aku cukup bosen disana karena mungkin kurang tertarik sama otomotif. Kebanyakan disana juga spot untuk foto-foto sedangkan aku sendiri sedang malas berpose di depan kamera. Museum Angkut terbagi dalam beberapa zona. Saat saya masuk ke Zona Gengster, ternyata disana akan ada pertunjukan yang mulai pukul 17:00 WIB. Akhirnya saya duduk-duduk dulu sambil menunggu pertunjukan dimulai. Pertunjukannya cukup meriah dan diakhiri dengan foto-foto bersama para performance disana. Sebelum pintu keluar, adalah zona pasar apung atau tempat kuliner bagi pengunjung yang merasa lapar atau haus. Dari sana, ada papan penunjuk arah untuk ke Indonesia Heritage Museum. Penasaran, akhirnya aku masuk ke museum itu.
Pengunjung disambut di pintu masuk dengan bau cat yang masih baru, sepertinya museum ini sedang di renovasi. Berjalan agak jauh, akhirnya aku disambut oleh tourguide laki-laki yang sangat ramah. Dia yang mengantar aku berkeliling museum dan menjelaskan hampir seluruh barang-barang yang ada di museum tersebut.
Di awal pameran, kami melihat-lihat pajangan di pintu kaca berupa sepasang patung. Menurut penjelasan dari tourguidenya, patung tersebut digunakan sebagai mahar dari pengantin pria kepada pengantin wanita. Patung tersebut dibuat mirip dengan pengantin yang akan menikah dan ternyata patung itu asli dengan usia lebih dari 200 tahun. Terkejut dengan usianya, aku akhirnya melihat-lihat keterangan barang-barang lain yang memang ternyata berusia ratusan tahun.
Setiap barang-barang disana disimpan di etalase kaca dan disusun sesuai dengan wilayahnya masing-masing. Ternyata, semua itu adalah koleksi pribadi dan dikumpulkan dalam kurun waktu lebih dari 25 tahun. Aku sendiri terkesima oleh barang-barang peninggalan jaman dulu yang selalu punya filosofi kehidupan di dalamnya. Barang-barang tersebut luar biasa karena bisa bertahan selama ratusan tahun dan bahan pembuatannya pun bukan bahan yang biasa. Contohnya, ada mangkok yang dilapisi cairan emas, atau patung kecil yang ditaburi 10 butir berlian yang harganya bisa milyaran rupiah. Selain itu, barang-barangnya diukir dengan benar-benar detail pedahal berukuran kecil.
Salah satu peninggalan yang bikin saya berdecak kagum lagi adalah peninggalan kitab berbahasa arab yang ditulis tangan oleh Sunan Kalijaga. Tulisan tangannya benar-benar rapi seperti hasil print. Ditambah ada gambar-gambar yang diwarnai dengan warna-warna yang dibuat dari alam. Pokoknya, kitab itu seperti cetakan, bukan hasil tulis tangan. Kitab itu menjelaskan mengenai syiar-syiar agama islam oleh Sunan Kalijaga.
Dari sana, aku belajar sejarah dari peninggalan-peninggalan jaman dulu yang berkaitan erat dengan Indonesia. Sejarah Indonesia yang aku pelajari sejak tingkat sekolah dasar, dijelaskan secara rinci disini dengan bukti-bukti sejarahnya. Aku bisa tau perkembangan budaya di Indonesia, budaya nusantara yang kaya dan ciri khas budaya dari tipa-tiap daerah. Aku bisa tau kecerdasan nenek moyang kita dengan inovasi produk yang mereka buat di jamannya. Kesungguhan bisa dilihat dari barang-barang yang selalu dibuat filosofis. Nilai kesetiaan dan kesederhanaan juga ada disana.
Aku belajar, bagaimana manusia harus selaras dengan alam. Manusia sebenarnya tidak perlu khawatir untuk hidup, alam menyediakan segalanya. Tapi semakin berkembangnya jaman, manusia semakin merasa tidak puas. Uang menjadi orientasi hidup manusia sehingga apapun harus berkaitan dengan hal tersebut. Mirisnya, banyak yang dibutakan oleh kertas bernominal tersebut yang menyebabkan manusia kehilangan rasa kemanusiaannya.
Di akhir perjalanan, pengunjung akan disuguhkan pemandangan ratusan topeng yang dipajang di dinding gedung museum. Jadi sebenarnya, museum ini tadinya merupakan museum topeng yang didirikan di Bali pada tahun 2010 dengan nama Museum D'Topeng Kingdom. Pada tahun 2014, museum itu dipindahkan ke Batu dan menjadi bagian integral dengan Museum angkut milik Jatim Park Group. Saat ini museum sedang di renovasi untuk perluasan. Ini bonus foto sama Sun Go Kong and the gang! Haha
x
• by Oktavia Wijaya
Pas jalan-jalan ke Turki, ada banyak banget makanan khas yang sayang buat dilewatkan. Selain Kebab, ada juga kudapan manis khas Turki yang bikin penasaran banyak orang. Meskipun Baklava dan Kunefe dijual di Jakarta, tapi penasaran gak sih gimana rasa asli di negaranya?
Baklava terbuat dari Phyllo pastry yang diisi dengan campuran kacang. Phyllo ini adonan tipis yang terbuat dari tepung, air, minyak, cuka dan kuning telur. Setelah diisi, adonan ini disiram dengan madu dan gula. Gak sampai disitu, setelah matang Baklava disiram lagi dengan air mawar atau sirup karamel yang diberi campuran cengkeh. That's why rasanya manis bangeeeeet!
Di resto bernama MADO ini, aku pesen Baklava yang paket. Isinya ada 4 macam Baklava dan Ice Creamnya yang enak bangeeeet. Pas gigitan pertama udah kerasa Baklavanya manis banget dan kerasa banget ada madu/gulanya (gak bisa bedain).
Isinya kacang yang berbeda-beda tapi rasanya hampir sama. Kecuali Baklava yang kanan-bawah itu manisnya gak kayak yang 3 lainnya. Karena aku gak terlalu suka manis, Baklava ini aku nobatkan manis banget. Justru es krimnya deh yang menetralkan rasa manisnya.
Selain es krim itu, tehnya juga menetraliris rasa manis Baklava. Disini, tehnya disajikan dalam gelas kecil dan ada kuenya. Kuenya itu ada rasa jahenya dikit. Lumayan buat ganjel perut sambil nunggu Baklava.
Harga satu paket Baklava ini 21 TRY atau senilai Rp57.000.
Baklava ini khasnya ada di keseimbangan takaran dari butter, gula dan kacang Pistachio yang sudah ditumbuk halus. Ingat ya, seimbang. Jangan ada yang lebih, jangan juga ada yang kurang. Selain itu, lapisan pastry di Baklava juga harus benar-benar tipis agar renyah.
Karena Bebey bawel banget suruh aku nyobain Kunefe, akhirnya aku nyobain deh makan Baklava dan Kunefe di resto sekitar Istiklal Cadessi dan Sultanahmet, Istanbul.
Aku belum pernah nyobain 2 makanan ini sebelumnya, dan aku pun gak mau Googling dulu soal makanan ini biar pas makan tanpa ekspektasi apapun. Jadi, gimana nih rasanya 2 kudapan manis khas Turki itu?
Baklava
Baklava ini sebenarnya makanan kuno loh. Konon katanya, jauh sebelum Republik Turki terbentuk, Baklava udah jadi ciri khas masyarakat lokal Turki dan Yunani.
Ada sebuah pepatah Turki yang menyebutkan:
Siapa yang belum mencoba Baklava asli Gaziantep, maka ia belum benar-benar tahu bagaimana rasa Baklava.Ya, kota Gaziantep di klaim sebagai pemilik resep Baklava tertua.
Baklava terbuat dari Phyllo pastry yang diisi dengan campuran kacang. Phyllo ini adonan tipis yang terbuat dari tepung, air, minyak, cuka dan kuning telur. Setelah diisi, adonan ini disiram dengan madu dan gula. Gak sampai disitu, setelah matang Baklava disiram lagi dengan air mawar atau sirup karamel yang diberi campuran cengkeh. That's why rasanya manis bangeeeeet!
Di resto bernama MADO ini, aku pesen Baklava yang paket. Isinya ada 4 macam Baklava dan Ice Creamnya yang enak bangeeeet. Pas gigitan pertama udah kerasa Baklavanya manis banget dan kerasa banget ada madu/gulanya (gak bisa bedain).
Isinya kacang yang berbeda-beda tapi rasanya hampir sama. Kecuali Baklava yang kanan-bawah itu manisnya gak kayak yang 3 lainnya. Karena aku gak terlalu suka manis, Baklava ini aku nobatkan manis banget. Justru es krimnya deh yang menetralkan rasa manisnya.
Selain es krim itu, tehnya juga menetraliris rasa manis Baklava. Disini, tehnya disajikan dalam gelas kecil dan ada kuenya. Kuenya itu ada rasa jahenya dikit. Lumayan buat ganjel perut sambil nunggu Baklava.
Harga satu paket Baklava ini 21 TRY atau senilai Rp57.000.
Baklava ini khasnya ada di keseimbangan takaran dari butter, gula dan kacang Pistachio yang sudah ditumbuk halus. Ingat ya, seimbang. Jangan ada yang lebih, jangan juga ada yang kurang. Selain itu, lapisan pastry di Baklava juga harus benar-benar tipis agar renyah.
Kunefe
Masih di resto yang sama cuma beda tempat aja, aku cobain kudapan manis khas Turki lainnya yaitu Kunefe. Kunefe ini berasal dari bagian tenggara Turki yang berbatasan dengan laut Mediterania. Inilah makanan regional Turki yang mendunia.
Bahan utama daru Kunefe ini adalah 'kadayif', yaitu adonan kue halus yang udah dipanggang sebagian biar kering. Kalau Baklava isinya kacang, Kunafe ini isinya keju da direndam dengan sirup manis.
Biasanya, Kunefe ini ditaburi pistachio tanah hijau terang diatasnya, tapi Kunefe pesananku kali ini diatasnya diberikan ice cream vanilla. Pas dipotong, keju lelehannya terlihat sangat menggoda dan lembut banget pas dimakan.
Perbandingan lagi. Kalo Baklava ini pure manis banget, Kunefe ini manis gurih. Harganya 17 TRY atau sekitar Rp45.000.
Tapi dasar emang akunya gak terlalu suka yang manis-manis, aku gak bisa makan banyak kedua makanan ini. Tapi kalau disuruh milih, aku #TeamKunefe deh soalnya ada gurih-gurihnya. Kalau kamu team mana nih??
• by Oktavia Wijaya
Istanbulkart dan Transportasi Umum di Istanbul, Turki
Istanbul, Turkey
Buat aku yang terlalu dimanjakan dengan adanya Gojek dan Grab, disini aku kemana-mana harus menggunakan transportasi umum dan jalan kaki. Gak ada tuh yang namanya di pick-up langsung di depan rumah. Kalau laper juga harus jalan cari toko atau restaurant, gak bisa GoFood atau GrabFood. Say goodbye to manja-manja club!
Nah, transportasi umum di Istanbul ini menurutku lebih gampang di akses daripada di Jakarta. Rel keretanya di tengah jalan raya loh barengan sama mobil, tapi kesannya tetep rapi. Kalo kamu mau naik transportasi umum di Istanbul, kamu wajib banget punya Istanbulkart. Selain simple, kamu juga bisa dapet diskon daripada bayar per-perjalanan.
Istanbulkart ini kalau di Indonesia mungkin uang elektronik yang bisa dipake di beberapa transportasi umum. Bedanya, kalau di Indonesia Kartu KRL gak bisa dipake Busway dan sebaliknya (kecuali uang elektronik dari Bank) sedangkan Istanbulkart bisa dipake di Metro, Metrobus ataupun Tram.
Harga Istanbulkart ini 6₺ (Turkish Lira) atau sekitar Rp16ribu. Istanbulkart ini bisa diisi dengan pecahan 5₺ hingga 50₺. Jangan bingung beli dan isi ulangnya dimana karena mesinnya ada di setiap stasiun, lengkap.
Jadi, apa aja nih transportasi umum di Istanbul?
Nah, transportasi umum di Istanbul ini menurutku lebih gampang di akses daripada di Jakarta. Rel keretanya di tengah jalan raya loh barengan sama mobil, tapi kesannya tetep rapi. Kalo kamu mau naik transportasi umum di Istanbul, kamu wajib banget punya Istanbulkart. Selain simple, kamu juga bisa dapet diskon daripada bayar per-perjalanan.
Istanbulkart ini kalau di Indonesia mungkin uang elektronik yang bisa dipake di beberapa transportasi umum. Bedanya, kalau di Indonesia Kartu KRL gak bisa dipake Busway dan sebaliknya (kecuali uang elektronik dari Bank) sedangkan Istanbulkart bisa dipake di Metro, Metrobus ataupun Tram.
Harga Istanbulkart ini 6₺ (Turkish Lira) atau sekitar Rp16ribu. Istanbulkart ini bisa diisi dengan pecahan 5₺ hingga 50₺. Jangan bingung beli dan isi ulangnya dimana karena mesinnya ada di setiap stasiun, lengkap.
Jadi, apa aja nih transportasi umum di Istanbul?
1. Metro
Metro ini kalau di Indonesia semacam KRL tapi stasiunnya bawah tanah. Metro ini menghubungkan pinggiran kota di Istanbul dengan pusat kotanya. Katanya Metro di Istanbul ini kedua tertua loh.
Tarif untuk satu kali naik Metro adalah sekitar 2.18₺ atau sekitar 5.000 rupiah dengan jam operasional hingga jam 12 malam.
Untuk naik Metro, kamu bisa cari stasiun Metro dari tempat terdekat dan turun menggunakan eskalator atau tangga. Jangan lupa ketika menggunakan eskalator, kamu harus mepet ke sebelah kanan karena sebelah kiri digunakan oleh orang-orang yang menyalip dan terburu-buru. Sepengalamanku, penumpang Metro ini tertib loh meskipun berjibun.
Di stasiun Metro, kamu tinggal ikutin penunjuk arah dari mulai masuk sampai dengan stasiun yang dituju. Semuanya lengkap. Aku pun percobaan kedua kali mulai hapal naik Metro. Yippi!
2. Metrobus
Kalau Metro itu kereta, nah Metrobus ini sesuai namanya yaitu transportasi umum dengan jenis Bus. Naik bus disini gak perlu capek-capek naik ke jembatan penyebrangan, tinggal nunggu di halte-halte yang tersedia saja di pinggir jalan.
![]() |
Sumber:Google |
Untuk pembayaran Metrobus ini juga menggunakan Istanbulkart dengan tarif yang tidak jauh berbeda dengan Metro.
3. Tram
Tram ini sama seperti Metro yaitu kereta. Bedanya, Tram ini beroperasi di Kota Istanbul saja. Rel dan stasiunnya ini berada berdampingan dengan jalan raya loh, berbeda dengan Metro yang harus turun dulu ke stasiun bawah tanah.
Yang bikin heran, Tram ini beroperasi di tengah kota, berdampingan dengan mobil-mobil, orang yang lalu lalang, juga toko-toko yang berada di sisi kiri-kanannya tapi tetep aja keliatan gak semrawut. Kenapa ya haha.
Istanbulkart juga masih menjadi metode pembayaran Tram dan bisa diisi ulang di stasiun terdekat. Jalur Tram juga bisa kamu liat langsung di papan informasi yang tertera di stasiun atau bisa bertanya kepada petugasnya.
4. Taksi
Temanku merekomendasikan untuk tidak menggunakan Taksi disini karena banyak supirnya yang menaikan tarif dengan tidak wajar.
Menurut pengamatanku, mobil-mobil dan motor di Istanbul ini ngebut dan gak enak nyetirnya pokoknya. Lebih enak naik Metro deh!
5. Uber
Nah ini dia salah satu kemudahan transportasi di Istanbul. Meskipun begitu, harga Uber disini menurutku cukup mahal. Dengan jarak 5-7km itu harganya antara 35₺-53₺ atau sekitar Rp100.000-Rp150.000.
Mobil yang digunakan berbeda dengan di Indonesia. Aku gak tahu jenisnya apa, tapi yang pasti sangat luas dengan jok yang hadap-hadapan.
Supir Uber yang aku tumpangi gak bisa bahasa Inggris, tapi baik banget bawain koper. Dan pas turun dia bilang "Oktavia, Good Afternoon!" sambil senyum.
Nah itu dia beberapa transportasi umum di Istanbul. Kalau kamu ke Istanbul, mendingan cobain satu-persatu deh biar dapet pengalamannya hihi. Kita lihat setelah balik ke Jakarta, apakah aku akan se-rajin ini jalan kaki dan naik transportasi umum???
Mobil yang digunakan berbeda dengan di Indonesia. Aku gak tahu jenisnya apa, tapi yang pasti sangat luas dengan jok yang hadap-hadapan.
Supir Uber yang aku tumpangi gak bisa bahasa Inggris, tapi baik banget bawain koper. Dan pas turun dia bilang "Oktavia, Good Afternoon!" sambil senyum.
Nah itu dia beberapa transportasi umum di Istanbul. Kalau kamu ke Istanbul, mendingan cobain satu-persatu deh biar dapet pengalamannya hihi. Kita lihat setelah balik ke Jakarta, apakah aku akan se-rajin ini jalan kaki dan naik transportasi umum???
• by Oktavia Wijaya
Banyak banget yang nanya tentang gimana caranya ke Turki terutama soal VISA. So, aku nulis ini berdasarkan pengalamanku dan semoga bermanfaat buat yang mau liburan ke Turki. Check this out!
Penerbanganku ke Turki menggunakan Qatar Airways dengan harga $540 untuk pulang pergi. Kalau di konversi ke mata uang Indonesia, harganya sekitar 8 jutaan. Murah banget dibandingkan one way flight. Penerbangan dengan Qatar Airways ini terlebih dahulu Transit di Doha sebelum sampai ke Turki.
Jadwal keberangkatan adalah 10 Desember 2018 pukul 18.20 WIB di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta. Untuk berjaga-jaga supaya gak mepet, aku udah di Bandara 3 jam sebelum keberangkatan saat counter Check-in masih belum dibuka.
Menunggu sekitar setengah jam, akhirnya counter check-in dibuka dan aku langsung menyerahkan kode booking dan paspor ke petugas. Selagi proses check-in aku iseng bertanya mengenai VISA.
Jadi VISA Turki itu ada 2 macam:
1. E-VISA
Untuk kamu yang vegetarian atau punya pantangan sama makanan, kamu juga bisa pilih menu di Meal Preference. Selama 9 jam perjalanan dari Jakarta ke Doha, penumpang diberikan Main Meal, Hot Snacks dan Beverages. Sebelum pramugari membagikan makanan, semua penumpang terlebih dahulu diberikan menu. Jadi ketika pramugari bertanya mau makan apa, penumpang sudah bisa langsung menjawabnya.
Penerbanganku ke Turki menggunakan Qatar Airways dengan harga $540 untuk pulang pergi. Kalau di konversi ke mata uang Indonesia, harganya sekitar 8 jutaan. Murah banget dibandingkan one way flight. Penerbangan dengan Qatar Airways ini terlebih dahulu Transit di Doha sebelum sampai ke Turki.
Jadwal keberangkatan adalah 10 Desember 2018 pukul 18.20 WIB di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta. Untuk berjaga-jaga supaya gak mepet, aku udah di Bandara 3 jam sebelum keberangkatan saat counter Check-in masih belum dibuka.
Menunggu sekitar setengah jam, akhirnya counter check-in dibuka dan aku langsung menyerahkan kode booking dan paspor ke petugas. Selagi proses check-in aku iseng bertanya mengenai VISA.
Apply VISA Turki
Jadi VISA Turki itu ada 2 macam:
1. E-VISA
e-VISA ini dibuat secara online melalui website https://www.evisa.gov.tr/ . e-VISA ini gak ribet karena tinggal ngisi data sesuai dengan paspor. Setelah mengisi data, kamu bakalan dapet email konfirmasi pembayaran dan tinggal bayar deh pake Kartu Kredit.
Harga e-VISA ini $25 dan biaya lainnya $1,05 jadi total pembayaran untuk e-VISA ini $26,05 atau sekitar Rp384.263.
Setelah bayar, kamu langsung dapet email berisi e-VISA kamu dan tinggal print deh. Pokoknya beneran se-simple itu.
2. VISA on Arrival (VOA)
Nah, kalau VOA ini dibikin pas udah sampe Turki di Bandara. Harganya lebih mahal dari e-VISA tapi bikinnya juga cepet ko gak pake ribet.
Ceritanya, awalnya aku mau nyoba pake VOA aja karena kalau e-VISA kan di print sendiri dan aku males ngeprint. Tapi ternyata pas nanya ke petugas check-in Qatar Airways, VOA udah gak berlaku sekitar 2 minggu yang lalu jadi aku disarankan untuk bikin e-VISA aja.
Akhirnya aku mendadak bikin e-VISA sambil nunggu check-in bagasi. Petugasnya baik banget, e-VISA aku dibantu di-print sama mereka. Jadi, soal VISA udah beres dan bisa terbang dengan tenang!
Aku saranin buat kamu yang mau ke Turki juga bikinnya e-VISA aja ya.
Baca juga: Solo Traveling ke Turki
Aku saranin buat kamu yang mau ke Turki juga bikinnya e-VISA aja ya.
Baca juga: Solo Traveling ke Turki
Pengalaman Terbang dengan Qatar Airways
Ini pengalaman pertama sih nyobain Qatar Airways karena biasanya aku traveling dalam negeri saja. Sebelum hari keberangkatan, aku terlebih dahulu manage booking di website https://www.qatarairways.com/en-id/homepage.html dengan memasukan Last Name dan kode bookingnya.
Setelah itu, kamu bisa liat jadwal penerbangan kamu, milih kursi, pilih makanan (untuk yang vegetarian atau punya pantangan makanan), cancel flight , special request, dll.
Tempat duduk di Qatar Airways terbagi 2 Zona. Zona 1 di pesawat bagian belakang dan Zona 2 ada di tengah antara Kelas Bisnis dan Zona 1. Kalau kamu pengen cepet-cepet keluar pas landing, mendingan pilih Zona 2 aja karena lebih dulu keluar dibanding Zona 1. Pemanggilan penumpang juga dilakukan per-Zona jadi gak ada antri panjang pas masuk pesawat.
Di masing-masing tempat duduk sudah tersedia selimut, bantal dan perlengkapan lainnya seperti penutup mata dan telinga ketika penerbangan. Masing-masing penumpang juga diberikan media hiburan di layar mini yang berisi musik, game, rute penerbangan dan film. Jadi perjalanan selama 9 jam gak akan boring deh! Sebelum perjalanan, pramugari juga membagikan refreshing towel alias tisu basah buat ngelap-ngelap muka yang hinyai ini.
Makanan di Qatar Airways enak dan cocok di lidah aku tentunya. Beveragesnya juga banyak macam mulai dari tea, pepsi sampai wines.
Sedangkan ketika perjalanan dari Hamad International Airport (Doha), penumpang diberikan Breakfast dan Beverages.
Cerita transit di Hamad International Airport bakalan aku bahas di postingan lain ya. Stay tune!
Subscribe to:
Posts (Atom)
Social Icons