Jadi sebenarnya, kita hidup untuk apa?
Kalau hidup hanya untuk mengejar materi, mengapa orang kaya
tak semuanya bahagia?
Kalau hidup hanya mengejar mimpi, setelah mimpi itu tercapai
apa yang selanjutnya terjadi?
Kalau hidup hanya memikirkan fisik, mengapa orang bisa
terlihat bahagia meskipun dia tidak cantik?
Berbicara mengenai hidup, terdapat rasa syukur di dalamnya. Manusia
itu egois dan tamak, sampai kapan pun akan bertambah terus
keinginan-keinginannya. Mereka tak pernah merasa puas dengan apa yang mereka
miliki, karena mereka tidak bersyukur.
Mereka sibuk dengan diri mereka sendiri tanpa memperdulikan
orang lain, mereka sibuk dengan orang yang bisa memberikan keuntungan kepada
mereka tanpa mereka introspeksi diri apakah mereka memberikan keuntungan yang
sama atau tidak. Mereka mencari kebahagiaan dengan susah payah, padahal bahagia
itu sederhana.
Se sederhana bangun di pagi hari dan melihat matahari
terbit,
Se sederhana menemukan uang di saku celana ketika uang sudah
habis,
Se sederhana berbagi makanan dengan teman yang sedang
kelaparan,
Se sederhana melihat matahari tenggelam dan langit berwarna
jingga.
Se sederhana itu...
Bahagia itu rasa yang diciptakan diri kita sendiri. Bahagia itu
keikhlasan, dan rasa syukur. Bahagia itu tanpa ekspektasi, tanpa pamrih.
Manusia sebenarnya hanya perlu merasa cukup. Saya memiliki banyak pakaian, tetapi yang saya
pakai pasti pakaian itu-itu saja. Sekarang saya mulai berpikir, mengapa tidak
saya kasih ke orang yang membutuhkan? Ketika pakaian itu hanya saya simpan dan
tidak berguna apa-apa bagi saya, mungkin untuk orang lain itu sangat berguna. Saya
teringat ketika saya memberikan sebuah tas kepada seseorang, dan dia sangat
senang dan berkali-kali mengucapkan terimakasih. Rasanya? Malu.
Kenapa saya begitu egois menimbun barang-barang yang tidak
saya pakai hanya karna sayang atau suatu saat akan saya pakai, padahal disana
banyak orang yang sangat membutuhkannya? Rejeki itu mengalir, jangan pernah
takut kehilangannya. Toh, apa yang kita dapatkan juga itu berasal dari orang
lain. Dan rejeki itu tidak hanya berupa uang, bisa berupa barang maupun kasih
sayang.
Ketika kamu merasa hidupmu berat, coba lihat sekitar.
Bagaimana bisa kita menangis hanya karena patah hati, saat
orang lain masih bisa tersenyum meskipun tidak mempunyai orang tua?
Bagaimana bisa kita mengeluh hanya karena pekerjaan yang
tidak sesuai passion, sedangkan berjuta orang disana mati-matian mencari
pekerjaan menjadi apa pun itu?
Tengoklah ke atas untuk motivasi, tapi sering-sering lah
menengok ke bawah agar kita bersyukur.
Mungkin uang Rp.30.000 terasa biasa saja
dan hanya bisa membeli es krim dengan brand terkenal satu scoop, tetapi bagi
orang yang kurang mampu itu dianggap nominal yang besar dan mereka bisa makan
enak hari itu.
Start from now, be
thankful, be happy, and be kind. Karena ketika kamu meninggal, oranglain
akan lupa dengan raga tapi tidak dengan rasa.
Post a Comment