• by Oktavia Wijaya
Di akhir semester 7 ini, rasanya campur aduk. Angkatan 2013, udah terlalu tua buat nyantai dengan kuliah dan buat bener-bener serius pun masih agak aneh. Kita udah mulai dihujani sama pertanyaan-pertanyaan "kapan lulus?", dan sebentar lagi merembet ke "kapan nikah?". Dan aku masih gak percaya, kalo ini tahun terakhir kita kuliah...
Masih gak percaya aja kalo kita yang kelakuannya masih jauh dari kata dewasa ini udah mau lulus kuliah. Obrolan kita sekarang kalo lagi nongkrong bukan cuma obrolan-obrolan receh dan gosip, tapi ngobrolin skripsi, sidang, kerja, malah temen-temen cewek ngobrolinnya udah ke jodoh sama nikah. Pening gak tuh?
Di umur segini, kita udah mulai dibebani sama masa depan. Nanti gimana kita skripsi? Susah gak? Sidang kita gimana? Dapet nilai apa ya nanti? Nanti kerja dimana? Enak gak ya kerjanya? Kalo gak dapet kerja gimana? Mending bisnis dari sekarang atau nunggu lulus kuliah dulu aja?, dan berjuta pertanyaan-pertanyaan tentang hidup udah mulai memberontak di kepala.
Kita udah bukan anak kuliah semester awal yang cuma mikirin gimana kuliah tepat waktu, gimana ngerjain tugas, belajar buat UTS sama UAS, dan beberapa hal yang kita anggap berat dulu, sekarang kita anggap itu cuma bumbu-bumbu perkuliahan. Kita bukan anak semester awal yang cuma mikirin mabim, LKM, MIKRO, masih ketawa-ketiwi nongkrong di selasar, masih mikirin ke kampus pake baju apa ya?, dan gimana nyapa kakak tingkat karna takut gak sopan. LOL.
Kita udah bukan anak semester menengah yang organisasi oriented, menghabiskan sebagian hidupnya dengan memikirkan organisasi, kerjaannya rapat, bikin acara, ngedanus, dan beberapa hal lainnya yang berhubungan dengan organisasi jurusan. Udah gak ada drama-drama kehidupan, yang ini berantem sama ini, itu berantem sama itu, dll.
Kita udah jadi anak semester akhir, yang masih belum move on dari kelakuan-kelakuan sebagai mahasiswa baru tetapi tanggung jawab yang dipikul semakin besar. Semester akhir yang mata kuliahnya udah cuma tinggal 3, tapi menguras tenaga, waktu dan pikiran. Udah mulai dikenalin sama dunia kerja melalui magang, udah mulai dilatih presentasi buat ujian proposal dengan seminar, dan udah mulai latihan buat bikin proposal penelitian yang bakalan jadi skripsi. Mainannya udah sama jurnal, perpustakaan, laptop, prodi, dan ini-itu yang harus kita perjuangkan supaya kita cepet memenuhi keinginan orang tua kita yaitu LULUS.
13 Desember 2016, diumumkan yang udah bisa ujian proposal berdasarkan hasil seminar. 13 orang dari angkatan 2013 bisa ikut ujian proposal buat bisa lulus bulan april, yang berarti mereka menyelesaikan kuliah 3,5 tahun. Yang aku rasain? Seneng BANGET BANGET BANGET liat temen-temen udah bisa ujian proposal yang berarti aku juga harus bisa ngejar mereka dengan beresin cepet-cepet proposal penelitian aku. Tapi, sedih juga. Berarti, mulai sekarang kita udah harus berjuang masing-masing. Kita cuma bisa saling support dan mendo'akan...
• by Oktavia Wijaya
Di tahun 2014, alhamdulillah saya menjadi salah satu dari 15
orang yang dikirim mewakili Provinsi Jawa Barat untuk Jambore Pemuda Indonesia
di Yogyakarta. Perasaannya? I’m so excited! Gak kebayang serunya ketemu sama 33
provinsi lainnya dan hidup bersama selama seminggu, berasa banget indonesianya.
Tapi
perjalanan buat jadi 15 orang itu gak gampang. Awalnya, ada seleksi dulu di
tingkat provinsi dengan perwakilan sepasang
pemuda-pemudi dari setiap kabupaten/kota. Seleksinya apa aja nih?
1. Test Tulis
1. Test Tulis
Di test tulis
ini berupa pilihan ganda. Pertanyaannya seputar wawasan nusantara sama sejarah.
Pokoknya PKN banget!
2. Test Fisik
2. Test Fisik
Di test fisik
ini kita di test seputar olahraga seperti lari, push-up, sit-up, dll.
3. Unjuk kabisa
3. Unjuk kabisa
Di sesi ini,
setiap peserta menampilkan bakat yang dimilikinya. Rata-rata menampilkan bakat
di bidang kesenian daerah Jawa Barat seperti jaipongan, silat, main kendang,
puisi, dll.
4. Wawancara
![]() |
Ragam Unjuk Kabisa |
4. Wawancara
Di sesi wawancara
ada beberapa penguji. Ada penguji tentang bahasa, presentasi produk unggulan
dari kabupaten/kota, dan wawancara dari Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa
Barat. Setelah melewati
test-test tersebut, akhirnya diumumkan 15 orang yang terpilih mewakili Jawa
Barat di Jambore Pemuda Indonesia 2014 dan Bakti Pemuda Antar Provinsi.
![]() |
Saat seleksi |
***
Sebulan sebelum
keberangkatan, kita disibukan dengan persiapan-persiapan dari mulai photoshoot,
menyiapkan produk unggulan, membuat konsep stand, dan pentas seni.
Photoshoot
kita lakukan di Pantai Ujung Genteng, Sukabumi, Jawa Barat. hasil dari
photoshoot itu kita gunakan untuk menjadi hiasan di stand Jawa Barat. Oh iya,
jadi nanti di Jambore Pemuda Indonesia itu, setiap provinsi diberikan 1 stand
untuk tempat menjual berbagai makanan atau kerajinan khas masing-masing. Stand itu
dibuat sesuai dengan kreasi masing-masing dan produk yang dijual merupakan
produk unggulan dari Jawa Barat yang dibawa oleh peserta Jambore Pemuda
Indonesia.
Dan yang
paling menyita waktu tetapi sangat menyenangkan adalah latihan untuk pentas
seni dan senam kreasi. Jadi nanti disana, setiap pagi itu akan ada senam yang
dipimpin oleh setiap provinsi. 1 hari biasanya ada 4-6 provinsi yang tampil. Senam
yang ditampilkan adalah senam kreasi dari masing-masing provinsi, dengan kostum
yang disesuaikan juga. Jadi untuk penilaiannya yaitu kesesuaian gerakan senam,
musik, dan kostum yang dipakai. Ketika satu provinsi sedang tampil, provinsi lain
harus mengikuti.
Selain senam,
ada juga pentas seni. Pentas seni biasanya dilakukan malam hari, sehari ada
penampilan dari beberapa provinsi dan tampilnya di panggung area pameran. Tahun
2014, Jawa Barat menampilkan tarian “Gita Pemuda Tunas Bangsa” dengan kolaborasi
jaipongan, silat dan diakhiri rampak kendang. Jumlah penari ada 10, dengan 5
putra dan 5 puteri.
Seminggu sebelum
keberangkatan, ada pembekalan selama 3 hari. Pembekalan dilakukan untuk
persiapan keberangkatan dan mengukur sejauh mana kesiapan peserta untuk
mengikuti Jambore Pemuda Indonesia 2014. Di dalam pembekalan, juga ada
pemilihan Maskot, Duta Wisata, dan Duta Asean. Pemilihan dilakukan dengan test terbuka,
langsung oleh Dinas Pemuda dan Olahraga. Alhamdulillah, saya terpilih sebagai
Duta Wisata Jawa Barat bersama rekan saya, Adhimas.
![]() |
Maskot, Duta Wisata, & Duta Asean bersama Kabid Kepemudaan DISORDA Jabar |
Selain itu,
gladi juga dilakukan untuk penampilan senam dan pentas seni. Benar-benar butuh
usaha keras untuk bisa belajar sebuah tarian yang benar-benar baru selama 2
minggu. Dibutuhkan kecerdasan, konsentrasi, kekompakan, dan tenaga yang ekstra untuk dapat menguasai
tarian ini. tantangan yang paling berat, ketika saya harus belajar rampak
kendang. Harus mengangkat kendang, memukul kendang, menari, dan harus selalu
tersenyum. Penuh perjuangan. Ini penampilan kita saat gladi kotor : https://www.youtube.com/watch?v=HAKcEZ-Nsr0
JAMBORE PEMUDA INDONESIA
26 Oktober 2014
![]() |
Kontingen Jawa Barat di Bandara Adisutjipto Yogyakarta |
Kita berangkat
ke Yogyakarta menggunakan pesawat Lion Air dari bandara Husein Sastranegara. Sesampainya
di bandara Adisutjipto Yogyakarta, kita
dijemput oleh LO dan ada penyambutan dari Duta Wisata Yogyakarta dengan pengalungan
bunga. Senang sekali...
![]() |
Pengalungan bunga sebagai ucapan selamat datang |
Dari
airport kita langsung menuju perkemahan di Komplek Candi Prambanan. Btw, karna
ini jambore, kita bakalan tidur di tenda dengan kasur velbed. Meskipun
sederhana, tapi seru banget! Disana kita satu tenda dengan provinsi Nusa
Tenggara Barat.
27 Oktober 2016
Setelah
senam pagi, kita langsung sarapan dan dilanjut dengan outbound yang dinamakan
pelangi nusantara. Di outbound ini, setiap kelompok terdiri dari 1 orang
perwakilan tiap provinsi. Jadi ada 34 orang untuk 1 kelompok. Karna dituntut
untuk bekerja sama, jadi kita mulai akrab dengan provinsi lain pada saat itu.
Selesai
outbound dilanjut dengan makan siang dan persiapan Kirab Budaya yang akan
dilaksanakan di Jalan Malioboro, Yogyakarta. Jadi, dalam kirab budaya ini
seluruh provinsi dan satu negara tetangga yang berpartisipasi yaitu Timor Leste
akan berjalan sepanjang jalan Malioboro dan berinteraksi dengan masyarakat. Disana,
maskot dan Duta Pariwisata didandani menggunakan pakaian daerah masing-masing
provinsi. Disana sangat terlihat sekali keragaman budaya dan Indonesia-nya. Masyarakat
sangat antusias melihat Indonesia secara langsung.
Acara
dilanjutkan dengan Gala Dinner bersama Gubernur DIY Yogyakarta yaitu
Hamengkubuwono IX.
![]() |
Persiapan Kirab Budaya Provinsi Jawa Barat |
![]() |
Duta Wisata & Maskot Jawa Barat |
28 Oktober 2014
Yang spesial
dari hari ini adalah peringatan Hari Sumpah Pemuda. Disini semua peserta
jambore memperingati hari sumpah pemuda bersama Kementrian Pemuda dan Olahraga,
Pemuda-pemuda yang mendapatkan penghargaan sebagai Pemuda Pelopor, pejabat, dan
masyarakat Yogyakarta. Ini merupakan salah satu moment yang berkesan bagi saya,
karena disana saya bisa benar-benar merasakan energi sumpah pemuda dan
memperingatinya dengan pemuda-pemudi Indonesia. Benar-benar pemuda-pemudi asli
dari 34 provinsi di Indonesia ada disana dan menyerukan semangat kepemudaan.
selesai upacara hari peringatan
Sumpah Pemuda
29 Oktober 2014
Setelah
rutinitas senam dan sarapan pagi, siang ini kita melakukan Lava Tour di Gunung
merapi. Sebelum naik Lava Tour, kita melakukan penanaman pohon di desa yang
terletak di kaki Gunung Merapi. Disana, kita disuguhi makanan khas yang saya lupa namanya tapi enak hehe. Untuk Lava
Tour ini, 1 jeep diisi oleh 5 orang dan kelompoknya bebas. Lava Tour ini sangat
seru karna kita akan naik ke banker saat terjadi letusan Gunung Merapi dengan
menggunakan jeep dan itu sangat menegangkan. Selain itu, debu dan pasir dari
Gunung Merapi akan menempel cukup tebal di seluruh tubuh kita. Selesai Lava
Tour, kita melakukan outbound lagi masih di daerah Merapi.
Penanaman pohon |
![]() |
Lava Tour |
Bersama peserta Jambore dari Timor Leste
30 Oktober 2014
Inilah
hari dimana kita menampilkan pentas seni. Kita tampil malam hari, tetapi
persiapan sudah sejak sore hari. Dari mulai makeup, sanggul, kostum, disiapkan
dengan baik. Pastinya deg-degan, karna ini pertama kalinya saya tampil di depan
ratusan orang :’)
Setelah
melakukan persiapan dan mengecek kembali penampilan, saatnya pertunjukan! Alhamdulillah
pentas seni berjalan dengan lancar. Sorak sorai penonton yang awalnya membuat
grogi, berubah menjadi semangat untuk menampilkan yang terbaik. Hasil ini tidak
lepas dari usaha dan dukungan senior terhadap kami, dan kepercayaannya juga.
Senam Kreasi |
![]() |
Gita Pemuda Tunas Bangsa |
Rasanya
seneng bisa tampil disana, dipercaya mewakili Jawa Barat. dengan
keraguan-keraguan yang ada, akhirnya saya bisa membuktikan kepada diri saya
sendiri bahwa saya bisa. Jangan pernah takut mencoba. If you never try, you
never know.
Gita Pemuda Tunas Bangsa : https://www.youtube.com/watch?v=Qhy0l3LvbTw
31 Oktober 2014
Hari
ini diisi dengan seminar kepemudaan dengan salah satu pematerinya yaitu Bapak
Roy Suryo. Semua peserta sangat excited dengan seminar ini. Selesai seminar,
dilanjutkan dengan wisata di Kraton dan belanja di Malioboro yang berakhir
dengan pulang menuju ke assembly poin dengan naik becak bertiga.
![]() |
Kunjungan ke Keraton |
![]() |
Di Malioboro |
1 November 2014
Hari
terakhir Jambore Pemuda Indonesia. Penutupan dilaksanakan di Komplek Candi
Prambanan, dengan pertunjukan tari dan kembang api.
Seminggu yang begitu
singkat, dan sangat menyenangkan. Esoknya, semua peserta akan dikirim ke
provinsi tujuan untuk melaksanakan Bakti Pemuda Antar Provinsi. Dan saya, akan
berangkat ke provinsi Bangka Belitung...
Intinya, pengalaman di Jambore Pemuda Indonesia itu sangat luar biasa. Disana kita bisa benar-benar mengenal INDONESIA, banyak pengalaman baru, teman baru dari seluruh nusantara, belajar mandiri, disiplin, belajar beradaptasi, dan masih banyak lagi pengalaman-pengalaman lainnya.
Dan jangan pernah takut untuk mencoba, jangan pernah takut melawan keterbatasan. If you can dream it, you can do it!
Intinya, pengalaman di Jambore Pemuda Indonesia itu sangat luar biasa. Disana kita bisa benar-benar mengenal INDONESIA, banyak pengalaman baru, teman baru dari seluruh nusantara, belajar mandiri, disiplin, belajar beradaptasi, dan masih banyak lagi pengalaman-pengalaman lainnya.
Dan jangan pernah takut untuk mencoba, jangan pernah takut melawan keterbatasan. If you can dream it, you can do it!
• by Oktavia Wijaya
Buat jadi yakin itu susah. Pertimbangan yang sulit banget buat aku bisa kayak gini. Nentuin mau makan dimana sama makan apa aja susah, gimana nentuin pilihan buat di hijab?
Gak tau kenapa, gak tau dari mana, bangun tidur
tiba-tiba udah pengen pake hijab. Sebenernya sebelum itu 3 hari berturut-turut
aku mimpi, gatau mimpi apa karna tiap bangun lupa. Tapi yang pasti, tiap bangun
aku sedih…
Hari itu hari Rabu, pas matkul SPAI (Seminar
Pendidikan Agama Islam) di kampus. Emang sih tiap SPAI aku pasti pake hijab,
bukan munafik atau cari muka sih. Aku mikirnya ya dengan ada matkul ini lumayan
lah seminggu sekali aku bisa pake hijab.
Hari itu aku ada rencana main sama temenku.
Biasanya beres kelas aku buka tuh hijabnya, tapi gara-gara pas bangun tidur
pengen hijaban akhirnya aku pake terus. Gak tau kenapa aku ngerasanya enak,
pengen hijaban tapi banyak hal banget yang aku fikirin. Banyak banget….
Pertama, soal kerjaan aku. Aku punya kerjaan di
bulan Maret yang mengharuskan aku gak hijaban. Itu aku galau banget. Soalnya
kalo aku udah hijaban aku gak mau lepas lagi, insyaallah.
Aku galau, tapi aku keukeuh pengen pake hijab.
Bingung kan cerita ke siapa? Akhirnya ceritalah di grup M1NUS yang isinya 3
orang temen deket aku. Aku curhat lah pengen pake hijab tapi masih ragu. Terus
jawabannya “Kalo ragu mending jangan dulu pake daripada dilepas lagi.”
Okay.
Kemudian aku gak puas sama jawaban itu, aku
curhat ke temen deket aku lagi. Dia juga tadinya gak pake hijab, tapi lebaran
kemaren alhamdulillah dia pake. Kira-kira gini isi curhatan aku sama dia :
Me: Mpok, gatau kenapa nih tiba-tiba pengen make hijab. Tapi galau, asa belom siap. Soalnya kalo make gamau lepas lagi.
Her: Wah, alhamdulillah. Teh, kalo nunggu siap mah gak tau kapan. Aku juga dulu sama kayak teteh. Nunggu sama nunggu aja terus…
Me: Galau. Gimana ya?
Her: Suatu ketika ada yang bilang sama aku, “Fet, kamu tuh cantik, pinter baik, tapi sayang…” “Sayang kenapa?” “Kamu gak bersyukur”. Terus aku kan jadi takut. Aku searching berbagai artikel islami, cara-cara biar yakin gak pake tapi. Tetep aja masih gitu, gak yakin aku.
Me: Trus?
Her: Akhirnya seseorang bilang buat pelajari Al-Qur’an. Terus akhirnya aku nemu, Allah itu baiknya kebangetan, tapi azabnya juga kebangetan. Wallahu alam amalan apa yang bakal bawa kita ke surga atau neraka, tapi aku nemuin kalo baik, taat, solat terus, itu percuma kalo ga nutupin aurat. Setiap langkah kita dosa buat kita, dan buat ayah kita.
Her: Selain itu, mama aku kan juga gak terlalu mendalami agama, pake kerudung juga asal, kadang masih suka gosip. Aku takut mama masuk neraka, nah seorang anak tuh bisa manggil ibunya ke surga. Jadi aku berusaha banget biar bisa bareng mama di akhirat.
Aku udah gak bisa komentar lagi darisana,
sedih. Temen aku udah 1 step diatas aku soal agama, dan aku masih gini-gini
aja.
Dulu sempet mikir, aku bakal pake hijab setelah
aku nikah. Karna aku pikir sekarang masih pengen make dress lucu-lucu, masih
pengen ke pantai pake hotpants, keritingin rambut, dll. Terus pas lagi
youtube-an, iseng-iseng buka chanel tentang Laudya Bella. Terus dia
bilang “Aku dulu rencananya pengen di hijab pas udah punya anak 2.”, dijawab
lah sama temennya “Emang kamu yakin umur kamu bakal sampe sana?”.
Makin mikir lah aku, dan malu juga. PD banget
aku bilang mau hijab kalo udah nikah, emangnya aku bakal sampe tahap itu? Gak
ada yang tau kan, cuma Allah yang tau. Dari situ aku mikir lagi, ko aku sombong
banget mendahului Allah gini.
Fety juga bilang, “Kalo udah nikah, sayangnya
sama suami doang dong. Sama ayah gak sayang?”
Aku emang gak terlalu deket secara emotional
sama ayah, Jujur, aku sering kecewa sama beliau, that’s
why aku cuek banget sama papah.
Terus aku mikir, apa yang bisa aku kasih buat
papah? Kalo ngomongin soal materi mah gak akan beres. Aku inget yang soal kalo
dosa aku yang auratnya kebuka bakalan jadi dosa papah juga. Masa aku ngebebanin
papah sama dosa aku juga? Sedangkan dia sendiri nanggung dosa dia, dosa
istrinya, dan dosa anaknya.
Kata temen aku, “Jangan takut kehilangan
sesuatu kalo kamu patuh sama Allah. Kalo Allah gak ganti sekarang, nanti di
akhirat bakal lebih baik. Siapa tau Allah nolongin kamu saat perhitungan amal?”
Aku makin mikir. Aku cerita ke mamah. Dan
jawaban mamah,”Teh, mamah selalu berdo’a yang terbaik buat teteh. Mungkin itu
jawaban do’a mamah, biar teteh bisa lebih baik lagi.”
Sedih, banget.
Lalu aku solat, berdo’a. Minta sama Allah, kalo
emang ini waktunya buat aku pake hijab, tolong perkuat keinginanku, mantapkan
hatiku.
Akhirnya, aku belajar pake hijab. Masih
belajar, masih jauh dari sempurna. Semoga, Allah selalu ngebimbing aku dan
ngeyakinin hati aku. Semoga cepat atau lambat, perilaku, tutur kata aku
juga bisa lebih baik lagi.
Aamiin.
Sekarang alhamdulillah kurang lebih udah sebulan pake hijab. Alhamdulillah makin nyaman, gak gerah sama sekali dan ngerasa lebih terlindungi aja.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Social Icons