• by Oktavia Wijaya
Mau menolak tua, tapi beneran deh umur gak bisa bohong!
Di usia aku yang baru 27 tahun ini, tanda-tanda penuaan itu nyata adanya. Kerutan mulai keliatan, kulit kering, ditambah bekas jerawat yang hampir semuka-muka. Bekas jerawat yang gerombolan ini dateng pas aku hamil tahun lalu. Muka breakout parah, dan hopeless banget karena gak bisa pake skincare ini itu. Urusan skincare lumayan ribet karena gak semua skincare boleh dipake sama ibu hamil dan menyusui. Kalau pun boleh, belum tentu cocok di muka aku yang super sensitif.
Akhirnya pas hamil itu pasrah aja liat muka yang bikin sedih dan gak mau ngaca.
Nah, kulit kering dan udah mulai keliatan garis-garis halusnya ini sejujurnya sedikit mengganggu dan nyebelin karena susah dihilangin. Aku orangnya males pake makeup, dan tentu saja kerutan tipis itu terpampang nyata karena gak ke-cover makeup. Siapa sih yang gak mau awet muda? That's why aku juga mau cari produk anti aging sejak dini.
Konon katanya, retinol bisa mencegah keriput. Cocok nih buat permasalahan kulit aku. Yang bikin ragu adalah katanya gak semua kulit sensitif itu cocok sama retinol. Terus gimana dong?
Bakuchiol, Bahan Alternatif Retinol
Whitelab Bakuchiol Treatment Serum
- Membantu menyamarkan tanda-tanda penuaan dini
- Merawat kekencangan dan kekenyalan kulit wajah
- Mengurangi bruntusan dan jerawat
- Merawat tekstur dan bekas jerawat
- Lebih stabil dan dapat digunakan kapan saja
- Bisa meresap ke dalam kulit lebih dalam dan bersamaan
- Membantu proses stimulasi pembentukan NFM kulit
- Membentu moisture barrier, mencegah TEWL
- Meningkatkan level hidrasi dan mengunci kelembapan
- Merawat kekenyalan dan kelembutan kulit
- Tinggi kandungan Bioactives yang dapat memperbaiki kulit dan kaya antioksidan
- Membersihkan dan merawat pori-pori sehingga tampak samar
- Melindungi kulit dari efek buruk radikal bebas
- Mengurangi minyak berlebih pada wajah
- Menenangkan kulit kemerahan akibat iritasi ringan
Review Whitelab Bakuchiol Treatment Serum
Efek Pemakaian Whitelab Bakuchiol Treatment Serum
• by Oktavia Wijaya
Siapa nih yang ke dokter gigi cuma kalau giginya sakit aja? Kalau dulu, aku kayaknya bakalan jadi yang angkat tangan paling tinggi karena bener-bener males ke dokter gigi. Yang namanya ke dokter, aku kira cuma pas sakit aja. Setelah gigiku bermasalah dan aku datang ke dokter gigi, baru sadar kalau periksa gigi ke dokter gigi itu gak usah nunggu sakit.
Faktanya, 94,9% masyarakat perkotaan tidak pernah ke dokter gigi dalam satu tahun terakhir. Salah satu alasannya adalah persebaran dokter gigi yang belum merata. Tidak hanya itu, biaya ke dokter gigi yang tidak murah juga membuat masyarakat enggan memeriksakan giginya dengan teratur. Akibatnya, dari 57% masyarakat yang memiliki masalah gigi dan mulut, hanya 10,2%nya saja yang berkunjung ke dokter gigi. Mayoritas yang ke dokter gigi pun karena sudah putus asa sakit gigi.
Informasi tersebut aku dapet pas ikutan virtual conference Pepsodent bekerja sama dengan FDI World Dental Federation (FDI) juga dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dalam rangka Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2022. Kampanye yang dilakukan adalah "Jangan Tunggu Sampai Sakit Gigi, #KonsultasiGigiSekarang". Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran sekaligus memfasilitasi masyarakat untuk rutin melakukan pemeriksaan gigi dan mulut.
Di virtual conference tersebut, turut hadir:
- Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin
- drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., Head of Professional Marketing Beauty and Personal Care Unilever Indonesia
- drg. Usman Sumantri, MSc, Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI)
- Prof. Ihsane Ben Yahya, President FDI World Dental Federation
- Maudy Koesnaedi, selebritas dan ibu satu anak
Permasalahan Masyarakat Indonesia tentang Kesehatan Gigi dan Mulut
Kontribusi Pepsodent dalam Permasalahan Gigi
Tanya Dokter Gigi by Pepsodent
• by Oktavia Wijaya
Kata Mama, dulu aku lahir di usia kehamilan 7 bulan, katanya aku adalah anak yang lahir prematur. Tapi, aku tidak dimasukan ke NICU atau inkubator dan memiliki berat badan seperti bayi yang lahir normal. Bertolak belakang dengan sepupuku yang juga lahir prematur. Dia terlahir dengan berat badan tak lebih dari 1,5 kg dan harus di inkubator berbulan-bulan. Perjuangan hidupnya saat baru lahir cukup berat, bahkan kembarannya tidak dapat bertahan untuk berjuang lebih lama. Dia meninggal dunia dalam perjuangannya untuk hidup dalam keadaan prematur.
Apakah prematur itu menakutkan? Seperti apa sebenarnya kondisi anak yang terlahir prematur?
Bayi prematur adalah bayi yang lahir dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Ternyata di seluruh dunia, ada 15 juta bayi terlahir prematur per tahunnya dan terus bertambah. Indonesia berada di peringkat ke-5 kelahiran prematur tertinggi di dunia dengan angka kejadian 15,5%. Kenapa bayi lahir prematur? Faktor yang mempengaruhinya cukup banyak, dari mulai kondisi tubuh yang belum optimal hingga besarnya tantangan pemenuhan nutrisi yang berhubungan dengan 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK).
1000 HPK adalah periode emas bagi tumbuh kembang anak, termasuk pada 270 hari masa kehamilan normal. Minggu-minggu terakhir kehamilan adalah saat yang penting untuk proses pertumbuhan janin khususnya di bagian otak dan paru-paru. Karenanya, bayi yang lahir prematur cenderung mengalami berbagai permasalahan medis maupun mental saat dewasa. Makannya sejak hamil, kamu harus sudah mengerti mengenai nutrisi yang dibutuhkan kamu dan bayi yang kamu kandung. Jangan sampai abai, atau bahkan menyepelekannya karena dampaknya jangka panjang.
Bayi yang terlahir prematur biasanya memiliki beberapa masalah, diantaranya:
- Infeksi
- Imaturitas organ
- Feeding intolerance
- Rentan terhadap penyakit
- Cadangan Nutrisi Rendah
- Pendarahan intraventrikular
Selain permasalahan pada anak, Ibu juga rentan ada masalah, diantaranya:
- Anxietas
- Depresi pasca bersalin
- Post-traumatic stress
- Masalah bonding dengan anak
Apa yang menyebabkan anak terlahir prematur?
Ada banyak faktor yang mempengaruhi bayi terlahir prematur, diantaranya:
- Perokok Aktif
- Kekurangan atau kelebihan berat badan sebelum hamil
- Kurangnya nutrisi
- Gangguan kesehatan
- Mengonsumsi alkohol
- Pernah melahirkan prematur, keguguran atau melakukan aborsi
- Stress
- Memiliki masalah pada rahim, serviks atau plasenta
- Mengalami infeksi cairan ketuban atau sistem reproduksi
- Kehamilan dengan pembuahan di luar rahim
Lantas, bagaimana jika anak terlahir prematur?
Pemenuhan Nutrisi seperti apa yang dibutuhkan anak yang terlahir prematur?
Selain itu, anak yang lahir prematur juga memerlukan skrining pemeriksaan mata, telinga, tulang, darah dan pemeriksaan ultrasonografi kepala karena anak yang lahir prematur rentan dengan gangguan pada beberapa sistem vital tubuh.
Menjadi Orang Tua Anak yang Terlahir Prematur
Mindset yang positif akan membuat orang tua menjadi lebih tenang dan overthinking. Hal tersebut akan berdampak pada kesiapan mereka untuk terus mengawal kesehatan anak. Jadi orang tua dan anak akan berjuang bersama-sama melawan keadaan dan segala kemungkinan buruk bagi anak yang terlahir prematur.
Semua informasi mengenai prematur tersebut didapatkan dari acara Bincang Gizi yang diselenggarakan Nutricia dan Sari Husada (Danone Indonesia). Acara tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Prematur Sedunia dengan tujuan mengedukasi masyarakat terutama para Ibu dan calon Ibu mengenai bayi yang terlahir prematur.
Ada banyak orang tua yang khawatir karena anaknya terlahir prematur. Beberapa diantaranya bahkan sampai depresi karena keadaan tersebut. Padahal, bayi yang lahir prematur bukanlah akhir dari segalanya. Masih banyak usaha yang bisa dilakukan untuk mencegah dan menangani anak yang terlahir dengan prematur. Kuncinya adalah berusaha, sabar dan berdoa.
Berdasarkan pemahaman tersebut, aku adalah salah satu bayi yang terlahir prematur. Tetapi, hingga saat ini kondisi aku baik-baik saja. Dari segi pertumbuhan dan perkembangan pun tidak ada masalah. Sepupuku yang dulu harus berjuang hidup dengan keadaan prematur pun sekarang menjadi seorang pecinta alam yang selalu berkegiatan outdoor lagi menantang. Dia sekarang tumbuh menjadi laki-laki yang kuat.
Untuk yang bisa melewati masa-masa sulit penanganan bayi yang terlahir prematur, selamat. Semangat untuk yang masih berjuang. Harapan itu selalu ada. Karena anak yang lahir prematur juga bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, percayalah.
• by Oktavia Wijaya
Berdasarkan pengalaman pribadi, melahirkan itu harus dipersiapkan dengan matang. Bukan, bukan memaksakan harus lahiran dimana atau dengan cara seperti apa, tapi maksudnya lebih ke memiliki banyak plan supaya berbagai kemungkinan yang terjadi sudah diprediksi dan dicari solusinya sebelum melahirkan.
Salah satu hal yang aku lakukan adalah mempersiapkan lahiran baik dari segi tempat, biaya, dokter, dan kemungkinan-kemungkinan lainnya. Aku menyiapkan berbagai kemungkinan, dari mulai melahirkan di tempat bidan, klinik, hingga rumah sakit. Dari mulai lahiran normal, harus induksi, sampai caesar. Juga dari kemungkinan terbaik, hingga kemungkinan terburuk.
Di usia kehamilan 8 bulan, plasenta masih terletak dibawah. Oleh karena itu, aku berpotensi untuk lahiran caesar dan akhirnya mempersiapkan hal tersebut. Meskipun disaat hari lahiran ternyata plasentanya sudah bergeser dan kemungkinan bisa normal, atleast aku sudah mempersiapkan hal tersebut.
Persiapkan Persalinan dengan Matang
Kenapa Harus Caesar?
- Ukuran bayi terlalu besar sedangkan pinggul ibu kecil
- Bayi kembar cenderung harus dilahirkan secara caesar
- Kelainan pada janin
- Posisi janin yang sungsang
- Komplikasi kehamilan
- Gangguan plasenta
- Infeksi pada ibu hamil
- Persalinan lama
- Ketuban pecah
- Ibu menderita penyakit tertentu
- Nyeri pasca operasi
- Infeksi
- Pembekuan darah di kaki atau paru
- Pendarahan berat
- Efek samping obat bius
- Munculnya bekas luka di perut
- Produksi ASI terhambat
Apakah Melahirkan Secara Caesar Bisa Diprediksi?
- Mempersiapkan kelahiran dengan metode yang tepat
- Tools untuk deteksi alergi, keterampilan, dll
- Informasi yang beragam dan sangat bermanfaat bagi ibu
- Expert Advisor yang bisa membantu orang tua baru
• by Oktavia Wijaya
Flashback ke awal tahun 2021. Kami sekeluarga dirumah terkena Covid-19. Sorry, bukan kami deng. Sekeluarga kecuali aku dan sikecil. Karena yang terkena adalah keluarga mertua di Bandung, aku dan anak langsung pulang ke tasik untuk mengungsi. Dikarenakan aku tetap harus bekerja dan mengerjakan pekerjaan suami juga, anak aku titipkan ke Ibu di Tasik dan aku kembali ke Bandung.
Itu untuk pertama kalinya Dara minum susu formula, dan ruam-ruam mulai muncul dibadannya. Setelah kami sadari, kami berkonsultasi dengan dokter anak dan disarankan untuk mengonsumsi susu khusus alergi. Setelah kejadian itu, aku jadi penasaran sama alergi. Katanya ada yang diare, ada juga yang merah-merah, bahkan muntah. Untungnya anakku cuma merah-merah, tapi pasti gatal sekali. Nyesel banget gak tahu ilmunya dari awal, jadi kecolongan.
Gak mau mengulangi kesalahan yang sama, aku akhirnya rajin buat belajar tentang apapun yang berkaitan dengan anak. Termasuk, belajar tentang gangguan saluran cerna pada anak. Informasi yang cukup lengkap aku dapatkan dari webinar Nutrisi Bangsa kemarin. Aku coba sharing disini ya!
Apa itu Alergi?
- Adanya riwayat alergi pada anggota keluarga
- Sistem pencernaan belum sempurna (pada anak dan bayi)
- Riwayat dermatitis atopik
- Mengidap alergi pada makanan atau minuman lain.
- Naiknya asam lambung ke tenggorokan secara berulang
- Muntah, diare, atau sembelit
- Anemia
- Pilek, batuk dan kronik
- Kolik
- Gagal tumbuh karena diare
Jenis Gangguan Saluran Cerna
• by Oktavia Wijaya
Masih inget banget, dulu pas masih kecil punya saudara yang sering sesak nafas. Kalau main bareng, pasti diwanti-wanti buat jangan lari-lari, jangan kecapean, gak bisa diajak hujan-hujanan, dll. Karena dulu masih SD, ku kira orang tuanya galak. Banyak ngatur-ngatur anaknya. Ternyata katanya, anaknya itu mengidap penyakit jantung.
Dulu mana ngerti apa itu penyakit jantung. Kayaknya bukan cuma dulu, sampai dewasa juga gak terlalu ngerti tentang penyakit jantung ini, apalagi yang bawaan. Boro-boro mau belajar, dengernya pun udah degdegan duluan.
Nah, karena kemarin Nutrisi Bangsa mengadakan webinar Pentingnya Dukungan Nutrisi Optimal Anak dengan Kelainan Jantung Bawaan dalam rangka Hari Jantung, aku akhirnya penasaran dan ikut mantengin webinarnya.
Emang ngejelasin apa aja sih? Seru gak? Sini, aku ceritain dikit ya!
Mengenal Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak
- Penyakit Jantung Bawaan,
- Penyakit Jantung yang Didapat.
• by Oktavia Wijaya
Hari itu kebetulan lagi gak ada kegiatan dan dapet info soal adanya webinar peresmian PLTS Atap Pabrik AQUA Mekarsari. Akhirnya memutuskan untuk ikut nyimak karena menarik deh kayaknya! Nah, setelah join akhirnya aku dapet banyak insight menarik dan pengetahuan baru terutama tentang PLTS dan Danone-AQUA itu sendiri. Apa aja sih? Let me explain!
Tentang PLTS Atap Pabrik Danone-AQUA
Apresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat terhadap Danone-AQUA
Komitmen Danone-AQUA
Pentingnya Energi Terbarukan untuk Mengatasi Perubahan Iklim dan Emisi Karbon
• by Oktavia Wijaya
Permasalahan mengenai sampah plastik seakan gak ada habisnya. Kampanye terus digaungkan, tapi sampah plastik masih berserakan di tempat yang tidak seharusnya. Kadang ditemukan mengapung disungai, hingga bersarang di perut ikan.
Dibalik manfaatnya yang segudang, plastik juga memiliki kekurangan yaitu tidak mudah terurai. Ini menjadi masalah utama. Indonesia termasuk dalam 5 negara penghasil sampah plastik terbanyak di dunia sekaligus yang terburuk dalam pengelolaan limbah plastik. Luar biasa.
Selain usaha individu untuk mengurangi sampah plastik, industri ramah lingkungan juga harus hadir dan memberikan dampak besar bagi masyarakat. Jadi, kemana perginya sampah plastik? Bukan ke sungai apalagi ke perut ikan. Untuk individu bisa didaur ulang dan menjadi barang siap guna, untuk industri bisa ke pabrik daur ulang plastik terbesar di Indonesia!
Pabrik Daur Ulang Sampah Plastik Terbesar di Indonesia
PT Veolia Indonesia didukung penuh oleh Danone-AQUA membangun pabrik daur ulang sampah plastik terbesar di Indonesia. Mulai tahun 2019, Veolia Indonesia memulai pembangunan pabrik tersebut sekaligus pemrosesan ulang botol PET (Polyethylene Terephthalate) dari produksi botol bekas ke botol food grade.
Veolia Indonesia merupakan perusahaan global yang berbasis di Perancis yang memiliki pengalaman dan keahlian yang kuat dalam teknologi daur ulang plastik. Di Indonesia, Veolia Indonesia berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur.
Meskipun didukung penuh oleh Danone-AQUA bukan berarti Veolia Indonesia tidak terbuka untuk brand lain. Total kapasitas produksi Veolia Indonesia sebanyak 25.000 ton per-tahun dan terbuka untuk seluruh konsumen. Selain terbesar, pabrik daur ulang ini juga termutakhir di Indonesia. Teknologi yang dimiliki bisa memisahkan antara label dan tutup botol yang dapat meningkatkan pengumpulan label dan tutup botol dalam skala nasional.
Dukungan penuh Danone-AQUA merupakan upaya untuk memperkuat ekosistem daur ulang dan ekonomi sirkular. Selain itu, Danone-AQUA juga ingin meningkatkan pengumpulan sampah plastik dan menjadikan Indonesia terdepan dalam pengembangan ekonomi sirkular di Asia Tenggara.
Selain itu, dukungan Danone AQUA kepada Veolia Indonesia dengan memastikan pasokan botol plastik bekas berkualitas sembari terus meningkatkan kesejahteraan pemulung dan pekerja TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce dan Recycle) lewat program daur ulang inklusif Indonesia.
Konsep Ekonomi Sirkular
Sampah plastik sebenarnya bukan sesuatu yang tidak berharga. Jika dikelola dengan baik bisa menjalankan konsep ekonomi sirkular, dimana manfaat ekonomi yang dihasilkan sampah plastik bisa dirasakan oleh masyarakat kembali.
Misalnya, memberdayakan pemulung, mempekerjakan pengepul, memberdayakan ibu-ibu rumah tangga untuk sampingan membuat prakarya dari sampah plastik, dll.
Ekonomi Sirkular juga merupakan komitmen Danone-AQUA terhadap lingkungan. Sirkular ekonomi yang dimaksud adalah memulihkan jumlah pastik lebih banyak dari yang digunakan pada tahun 2025, memimpin kampanye nasional daur ulang dan menggunakan 100% materi yang bisa didaur ulang.
Mengenal Bijak Berplastik Danone AQUA
Gerakan #BijakBerplastik dimulai sejak tahun 2018 yang melibatkan masyarakat Indonesia untuk berkontribusi membangun sebuah budaya baru yaitu daur ulang dan kesadaran serta keterlibatan dalam menjaga lingkungan. Komitmen Danone-AQUA dalam menyelesaikan permasalahan sampah plastik di Indonesia bukan hanya wacana semata. Danone-AQUA menjadi pionir dalam pengelolaan sampah plastik di Indonesia yang mempelopori daur ulang plastik sejak tahun 1993 melalui program PEDULI. Semenjak itu, industri daur ulang limbah berkembang di Indonesia.
Bertahun-tahun Danone-AQUA membuat berbagai program dan aksi nyata, hingga di tahun 2020 Danone-AQUA bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Lamongan, Kemenko Marves, KLHK, KemenPUPR, Dompet Dhuafa dan PT Reciki Solusi Indonesia meresmikan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sampahku Tanggung Jawabku (Samtaku) berkapasitas 60 ton per-hari dan merupakan terbesar du Jawa Timur.
Di masa pandemi ini, Danone-AQUA juga mengadakan vaksinasi COVID-19 gratis untuk para pekerja di sektor persampahan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan dan menjaga kesehatan para pemulung, pengepul dan pekerja lingkungan di sektor persampahan.
Untuk selengkapnya, kalian bisa cari tahu di https://bijakberplastik.aqua.co.id/pilar/
Komitmen nyata Danone-AQUA diharapkan bisa menjadi inspirasi dan teladan bagi berbagai pihak untuk mendukung pengelolaan sampah plastik di Indonesia. Kontribusi berbagai pihak sangat menentukan berhasilnya Indonesia keluar dari 5 negara penghasil sampah plastik terbanyak di dunia sekaligus yang terburuk dalam pengelolaan limbah plastik.
• by Oktavia Wijaya
Berbicara mengenai sampah emang gak ada abisnya, terlalu banyak yang dibahas. Yang paling simple tentang kebiasaan buang sampah pada tempatnya yang nyatanya belum semua orang miliki. Yang agak ribetnya, memilah-milah sampah dari mulai sampah kering, sampah basah, hingga sampah organik atau anorganik. Mau yang lebih ribet lagi? Mikirin gimana ngolah sampah yang udah menggunung di TPA. Selain baunya yang menyengat, gak sehat juga gak sih?
Oke mari beresin satu-satu.
Kesadaran membuang sampah pada tempatnya belum dimiliki semua orang karena mayoritas orang tidak terbiasa melalukan hal tersebut atau menyepelekan sampah. Setuju gak sih kalo membuang sampah pada tempatnya itu harus jadi sebuah kebiasaan? Kebiasaan itu yang dilakukan berulang-ulang dan dalam jangka waktu yang lama. Makannya, kebiasaan buang sampah ini harus diajarkan sedini mungkin.
Nah, kemarin aku baru ikutan press conference program kolaborasi dari AQUA dengan Sekolah.mu. AQUA dan Sekolah.mu mengajak anak Indonesia mengelola sampah sejak dini melalui e-Learning interaktif. Acara ini berlangsung hari Kamis, 6 mei 2021. Selama satu jam mulai dari jam 1 siang, aku belajar banyak dari berbagai narasumber di acara itu, diantaranya:
- Najelaa Shihab selaku Founder Sekolah.mu
- Intan Ayu Kartika selaku Danone-AQUA Brand Director
- Ratih Anggraeni selaku Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia
- Jumeri, S.TP., M.Si selaku Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kemendikbud
Lengkap sekali kan? Kita bisa melihat bagaimana pentingnya edukasi mengenai pengelolaan sampah kepada anak sejak usia dini dari berbagai sudut pandang. Pandemi membuat edukasi ini dibuat secara digital dengan e-Learning. Tapi tenang saja, sama sekali tidak mengurasi kualitas program, malah bisa menjangkau orang sebanyak mungkin untuk berpartisipasi dalam program ini.
Tentang Sampahku Tanggung Jawabku
Modul Digital Sampahku Tanggung Jawabku
- Memahami berbagai jenis sampah
- Memperkirakan dampak yang diakibatkan oleh berbagai jenis sampah
- Membuang sampah pada tempatnya
- Mengelola sampah untuk mengurangi jumlah dan dampaknya pada lingkungan
Gimana cara Ikutan Program e-Learning Sampahku Tanggung Jawabku?
• by Oktavia Wijaya
Katanya, Indonesia merupakan negara dengan minat baca yang rendah. Benarkah deminikan?
Dilansir dari halaman resmi Kementrian Komunikasi dan Informasi, Indonesia merupakan urutan kedua dari bawah mengenai literasi dunia yang artinya minat baca masyarakat Indonesia memang sangat rendah. Hanya 1 dari 1000 orang Indonesia yang rajin membaca. Luar biasa bukan?
Jika terus dibiarkan, maka kualitas masyarakat Indonesia bisa rendah. Jangan sampai hal ini terjadi. Kita harus berusaha untuk rajin membaca, termasuk menerapkan kebiasaan bermanfaat ini kepada anak sebagai generasi penerus bangsa. Sayangnya, anak-anak malah sering senang bermain gawai daripada membaca. Penyebabnya apa sih kira-kira?
Penyebab Rendahnya Minat Baca Anak
Ada banyak hal yang menyebabkan rendahnya minat baca anak, diantaranya:
- Faktor orang tua
Saat masih anak-anak, keputusan dalam hidupnya sebagian besar ditentukan oleh orang tuanya. Jika kesadaran akan pentingnya membaca sejak dini tidak dimiliki orang tuanya, otomatis anak pun akan mengikutinya. Jangan lupa, anak juga mencontoh loh! Maka dari itu, sangat penting sekali bagi orang tua untuk terus belajar mengenai apa yang dibutuhkan anak termasuk kegiatan membaca.
- Faktor kurang menariknya buku di perpustakaan
Perpustakaan memang dirancang sebagai surga bagi pecinta buku dan membaca. Jika suasana dan isi perpustakaan tidak menyenangkan bagi anak-anak, otomatis mereka akan tidak tertarik dan menganggap perpustakaan itu membosankan. Penting untuk memilih buku yang menarik dalam rangka menambah minat baca anak.
- Faktor kurang pedulinya masyarakat
Taman bacaan belum menjadi suatu hal lumrah di Indonesia. Harusnya masyarakat bisa lebih peduli dan menyediakan taman bacaan bagi anak-anak untuk berkumpul sambil belajar dan bermain. Beragam buku harus disediakan, dan disesuaikan dengan usia mereka.
Membangun kebiasaan membaca anak bisa dilakukan siapa saja loh, termasuk Danone Indonesia. Dalam rangka merayakan Hari Buku Sedunia dan mendukung Generasi Literasi Nasional, Danone bekerjasama dengan Tentang Anak yang merupakan sebuah wadah edukasi dan informasi tentang tumbuh kembang anak untuk meluncurkan program BACA, sebuah program ajakan untuk mencintai kegiatan membaca dan belajar kebaikan kepada anak-anak melalui sumbangan buku bacaan.
Dengan tema "Peluncuran Program BACA - Dukung Anak Hebat Berliterasi dengan Asupan Gizi Seimbang dan Pola Asuh Orang Tua", acara ini diselenggarakan dalam bentuk webinar di tanggal 23 April 2021.
Danone Indonesia juga turut mendonasikan buku Sampahku adalah Tanggung Jawabku dan Isi Piringku. Masyarakat juga bisa turut berpartisipasi dengan berdonasi melalui @wecare.id.
Bagaimana Cara Meningkatkan Minat Baca Anak?
Meningkatkan minat baca anak tidak bisa instan, butuh effort dan waktu. Apalagi jika anak terlanjur tidak suka membaca. Ini dia beberapa cara untuk meningkatkan minat baca anak!
- Ajak anak ke perpustakaan atau toko buku
Anak harus familiar dulu dengan buku, baru bisa mulai mencintai buku. Orang tua bisa berusaha untuk mengajak anak ke perpustakaan atau toko buku demi membuat mereka suka dengan buku.
- Ajak anak bercerita
Tidak hanya mendengarkan cerita yang orang tua bacakan, anak juga harus belajar menceritakan kembali apa yang dia dengar. Dengan begitu, anak bisa saja termotivasi untuk terus membaca karena dia merasa senang melakukan hal itu.
- Belikan buku kesukaannya
Coba belikan buku kesukaannya. Awali dengan mencari tahu apa yang anak sukai. Gambar yang banyak dan berwarna-warni biasanya bisa meningkatkan minat baca anak. Belikan buku dongeng untuk melatih anak mendengarkan dan bercerita kembali.
- Berikan contoh
Anak itu peniru ulung kan? Maka dari itu, orang tua harus bisa mencontohkan habit membaca ini kepada anak-anak. Jika orang tua hanya menyuruh saja tetapi tidak mencontohkan, hasilnya tidak akan maksimal loh!
Sebagai seorang ibu "baru" yang anaknya masih bayi, informasi ini sangat berguna untuk mempersiapkan diri menjadi contoh yang baik untuk anak dalam hal membaca. Aku merasakan banget, gimana Mamah mendidik aku untuk senang membaca dan sampai sekarang habit itu masih dilakukan. Bukan karena disuruh, tetapi karena senang.
Dengan membaca, aku juga jadi bisa menulis. Tulisan-tulisanku dibuat dari apa yang aku rasakan, aku alami, dan aku baca. Sungguh, minat baca ini memang harus dipupuk sejak dini. Kerjasama yang luar biasa Danone! Semoga bisa terus menginspirasi dengan membuat berbagai kegiatan penuh manfaat.
Social Icons